XL

1.1K 120 22
                                    

Warning⚠️ yah guys🙃
Please ini agak gimana gituu:))
Takutnya ada yang geli😶
Baca pas malam yah!!
Eh? Terserah siihh:))

⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️

Okeh:) Happy Reading^^

________________________

Junkyu terbangun dari tidurnya, kembali ia melihat dalam tidurnya Haechan yang dibawa oleh Eric pergi ke suatu Ruangan?

Dengan cemas ia menunggu Hyunjin dan Jisung sampai, sesungguhnya ia masih lemas, coba saja dirinya tidak lemas, sudah pasti ia akan mencegah Eric.

Bayang-bayangan kembali berputar dalam penglihatannya, semua random.

Sebenarnya, penglihatan Junkyu ini, hanya dapat ia gunakan pada orang-orang yang sering dalam satu ruangan dengannya, yap, seluruh kejadian di masa depan murid kelas unggulan ada dalam otaknya sekarang.

Tersusun apik dalam otaknya, namun penglihatannya selalu bekerja dengan baik jikalau terjadi sesuatu yang buruk, daripada kejadian baiknya.

Cklek

Pintu kembali terbuka, terlihat Hyunjin yang memapah Jisung yang nampak gemetar.

"Tak perlu menjelaskan kejadian kenapa dia bisa seperti ini." Ucap cepat Junkyu, saat ia melihat Hyunjin akan mengatakan sesuatu.

Hyunjin langsung saja kembali merapatkan bibirnya yang sempat terbuka, dan hanya mengangguk.

"Kemana Penjaga UKS?" tanya Hyunjin menatap tempat dimana biasanya Penjaga UKS duduk, tempatnya kosong.

"Sedang keluar dan tidak tau kapan kembali." Ucap acuh Junkyu.

"Jadi, bagaimana dengan Jisung? Bukankah harus ditangani." Tanya Hyunjin.

"Tenang saja. Jisung tidak memerlukan semacam itu, dia hanya butuh ketenangan." Jelas Junkyu.

Hening sejenak hingga Hyunjin kembali bersuara.

"Sepertinya kau tau banyak hal tentang Jisung yah?"

'Bukan hanya Jisung, kau pun aku tau dan ke-enam belas lainnya.'

Batin Junkyu yang menatap Hyunjin.

"Aku sudah berteman dengannya sejak masih di Junior High School."

"Aahh.. Iya." Hyunjin akhirnya mengiyakan, walau masih ragu, dia sebenarnya masih penasaran dengan kelainan Junkyu, Jaemin tidak menjelaskannya dulu.

'Aku tahu apa yang kau pikirkan Hwang. Tapi, ada baiknya kau tak perlu tahu lebih banyak lagi.'

Batin Junkyu, namun sesaat otaknya kembali memikirkan Haechan.

----LIFE----

Eric membawa Haechan ke dalam ruangan yang agak pojok.

Mendudukkan Haechan disofa usang didalam ruangan itu.

Ruangan itu semacam ruangan serbaguna, masih agak bersih dan tertata rapi, belum lagi ada sofa yang usang namun masih kokoh.

Eric duduk disebelah Haechan yang tampak tak fokus, nampak dari tatapan kosong Pria tembem itu.

Eric memegang dagu Haechan, membuat Haechan mendongak menatap Eric.

Kini Eric berhadapan dengan Haechan, menelisik wajah yang terlihat manis didepannya.

Kedua tangannya kini menangkup pipi tembem Haechan, mengelusnya seduktif.

LIFE [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang