XIX

1.2K 140 2
                                    

Tidak rindukah kau pada kembar Choi?

Yap. Choi Soobin dan Choi Sanha. Mereka tidak begitu ditimpa masalah. Hidupnya tenang dengan toko mereka yang makin hari makin banyak pelanggan.

Namun hari ini berbeda. Terlihat beberapa orang seperti berkelahi tidak jauh dari toko mereka. Kembar Choi yang tidak ingin tokonya hancur, menghampiri untuk melerai tawuran itu walau beresiko besar.

"Tawuran terus! Bodoh! Membuat maut makin mendekat kemereka saja." kesal Soobin yang masih melihat tawuran didepannya tapi tidak selang berapa lama karena ia melihat beberapa orang yang wajahnya tidak asing baginya,

"Shit." umpatnya dan berjalan kembali kearah sana.

"Bodoh! Apa mereka mau merasakan mati sia-sia?!" ujar Sanha menimpali dan mengikuti langkah Soobin.

"Yak! Berhenti" Teriak Soobin.

Teriakan itu, membuat lawan pergi terbirit-birit dan menyisakan Hwall serta Sunwoo yang menoleh melihat ketua dan wakil ketua kelasnya di sana.

Hwall mendengus kesal.

"Kau kenapa tawuran begini? Jangan membahayakan dirimu!" sungut Soobin menghampiri Hwall, sedangkan Sanha menghampiri Sunwoo yang terduduk di tanah memegangi perutnya.

"Oh my god! Cepat kita kerumah sakit!" teriakan Sanha mengalihkan atensi Soobin serta Hwall, mereka berdua menghampiri Sunwoo yang masih memegangi perutnya yang terlihat mengeluarkan darah.

"Sialan! Tunggu saja nanti mereka akan mendapatkan balasanku!" kesal Sunwoo, "Ck. Tunggu disini. Aku ambil mobil dulu!" ujarnya kembali dan menarik Soobin pergi.

Sedangkan, Sanha membantu Sunwoo berdiri. Menumpuh lengan Sunwoo di pundaknya.

"Kau itu kenapa tawuran! Lihat kan? Kau terluka parah, sialan!" umpat Sanha.

"Ck. Diam saja kau. Eshh. Aku tidak ingin diceramahi olehmu!" ucap Sunwoo walau sedikit sulit akibat lukanya begitu nyeri.

Tidak berselang lama perdebatan itu, mobil Hwall sudah sampai didepan Sanha serta Sunwoo, keluarlah Soobin dan membantu Sanha memapah Sunwoo.

Setelah dirasa semua masuk, Hwall segera menancap gas menuju rumah sakit terdekat.

---LIFE---

Sesampainya di rumah sakit, Hwall serta Sanha memapah Sunwoo, sedangkan Soobin berlari mencari suster yang sekiranya ada disekitarnya.

Tkdak butuh waktu lama, langsung saja suster mengambil alih Sunwoo, membaringkannya di atas bangsal menuju UGD, agar luka tusukan di perut Sunwoo segera dijahit agar darah tidak keluar lagi.

Butuh waktu lama ketiganya menunggu Sunwoo yang dijahit, mungkin akan banyak jahitan karena luka tusukannya agak dalam.

"Sialan! Tidak akan ku biarkan mereka lolos." gerutu Hwall dan melampiaskannya dengan menendang tembok, sampai ia tidak merasakan sakit akibat emosi mendominasi.

Sanha serta Soobin tidak bisa apa-apa, membiarkan Hwall melampiaskan kekesalannya.

Hingga beberapa menit berlalu, Dokter yang menangani Sunwoo keluar dari ruang UGD.

Spontan ketiga orang yang menunggu, lantas berdiri menghampiri sang Dokter.

"Bagaimana keadaannya Dok?" Tanya Soobin cepat.

"Pasien sudah membaik, untung kalian membawanya lebih awal, jadi darahnya tidak begitu banyak terbuang, pasien sekarang sudah membaik kalian boleh masuk." jelas Dokter yang dibalas helaan nafas lega dari ketiganya.

Ketiganya lekas masuk melihat Sunwoo yang bersandar di atas bangsal, dilihat dari kerutan didahinya, ia menahan nyeri dari jahitan diperutnya.

"Kenapa kau samgat ceroboh. Kenapa bisa kecolongan begitu!" ujar Hwall menggebu-gebu, tidak lantas menanyakan keadaan Sunwoo.

Sunwoo mendengus gusar, "Aku tidak tahu jika ia membawa benda tajam. Itu terjadi spontan saat aku melayangkan tinjuku diwajahnya, dan kurasa ia mengambil kesempatan itu untuk menusukku." jelasnya sesekali meringis.

"Kalian bermasalah sama siapa? Sepertinya masalahnya serius?" tanya Sanha penasaran.

"Aku tidak menyangka tadi itu kalian. Aku hampir saja memanggil polisi jika aku tidak melihatmu Hwall." ucap Soobin yang memang tadi ia yang pertama kali melihat tawuran tersebut.

"Aku tidak tahu. Yang jelas saat aku berjalan menuju mobil bersama Sunwoo, tiba-tiba mereka menghalangi kami." jelas Hwall memang ia tidak tahu yang menyerangnya siapa, yang ia tahu pria tadi semuanya berwajah oriental.

Jika kalian ingin tahu, Hwall memiliki daya ingat serta menganalisis wajah seseorang dengan baik, itulah mengapa ia dengan mudah menyimpulkan.

"Yang menusukku, sepertinya tidak asing. Aku beberapa kali melihatnya saat disekolah." ujar Sunwoo tiba-tiba masih mengingat dengan jelas lekuk wajah yang menusuknya.

"Bagus! Kira-kira menurutmu dia seumuran dengan kita?" tanya Hwall.

"Yah. Aku sering melihatnya di gedung duabelas, berarti ia kelas duabelas." jawab Sunwoo.

Memang tingkatan kelas terpisah gedung. Satu gedung diisi satu tingkatan kelas.

"Good! Aku akan mengambil data kelas duabelas dan kau hanya perlu mencari wajah pria sialan itu." ucap Hwall mengotak atik ponselnya.

Soobin serta Sanha saling melempar pandangan tidak mengerti, tapi merasa penasaran dengan pria yang dimaksud.



Tbc

Hihihi..

Mulai deket nih satu sama lain. Perlahan-lahan kita dekatkan:v

Maaf banyak typo:'((

LIFE [00L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang