Assalamualaikum readers!
Happy holiday yay!
Hayoo ngaku siapa yg udah ngga sabar bentar lagi lebaran? Wkwk..Maaf yaa aku hiatus lama^^ soalnya aku bingung sama alur cerita ini, pengen aku unpublis tapi sayang
Gimana dong?Udah ah, Selamat membaca:)
🍁🍁🍁
Author point of viewBel pertanda pulang sekolah sudah berdering sejak beberapa menit yang lalu. Kini Adiba sedang berjalan menuju kelasnya Adnan, ia sudah terlanjur berjanji kepada bundanya untuk membonceng Adnan berangkat dan pulang sekolah jadi mau tidak mau ia harus menepatinya. Sedari tadi Adnan susah dihubungi, jadi daripada Adiba menunggu diparkiran ia lebih memilih menghampiri kembarannya itu dikelasnya.
Padahal kelas Adnan lumayan jauh dari kelas Adiba karena kelas mereka berbeda gedung.
Ketika Adiba hampir sampai dikelasnya Adnan, tiba2 saja ia merasa kepalanya agak pusing, badannya lemas dan..
Brukk...
Badannya limbung dan akhirnya terjatuh. Tepat saat kejadian itu, Azmi sedang berjalan tak jauh darinya dan langsung terkejut.
"Eh km nggak papa?" tanya Azmi khawatir
"Maaf nggak bisa bantu km berdiri, bukan muhrim soalnya" ujar Azmi sopan, ia kemudian celingak celinguk memandangi sekitar untuk mencari bantuan tetapi koridor gedung itu sudah sepi
Adiba mematung. Ia sangat mengenali suara itu bahkan tanpa harus ia mengangkat wajahnya. Yang ada didalam pikirannya sekarang hanya satu yaitu "Kenapa aku harus jatuh didepan Kak Azmi?"
"Ya ampun Adiba!!" teriak Adnan yang baru saja keluar dari kelasnya yang tak jauh dari tempat Adiba terjatuh
Ia terburu-buru menghampiri Adiba bahkan sampai meninggalkan Alan dan Farrel yang berjalan disampingnya.
Adnan berjongkok disamping Adiba yg masih terduduk dilantai. Wajahnya benar2 panik, bahkan ia tidak menyadari keberadaan Azmi didepan Adiba."Kamu kenapa? Masih pusing ya? Lemes, iya?" tanya Adnan sambil mengecek kening Adiba
"Ekhemm... Awas tangan, bukan muhrim" Azmi mengingatkan
"Nggak papa lagi kak, Adnan kan suaminya, berarti udah muhrim" celetuk Alan yg sudah berada didekat Azmi
Adiba terkekeh mendengarnya, begitu juga Adnan. Ternyata temannya yg satu itu masih saja percaya dengan omongan asalnya tadi. Emang dasar temannya kelewat bloon ya.
"Ngaco lo! Bukanlah" jawab Adnan sambil membantu Adiba berdiri
"Nih mumpung orangnya ada, sekalian gue kenalin ke kalian" lanjut Adnan
"Kak Azmi, Alan, Farrel kenalin ini Adiba. Dia kakak gue" ucap Adnan
"Lah, tadi katanya istri lo Nan? Lo gimana sih?" sahut Alan
Farrel menepuk jidat nya kasar "Tadi Adnan becanda doang ogeb, plis deh nggak usah terlalu bego jadi orang" kata Farrel yg membuat semuanya terkekeh geli
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku, Cinta Dalam Diamku [ON GOING]
SpiritualNamanya Adiba Nazhwa Zahran. Bagi Adiba mencintai dalam diam awalnya tak mudah, bahkan sangat sulit. Rasanya menyakitkan ketika hanya bisa memandang si dia dari jauh, rasanya sulit digapai. Tapi semenjak mengenal Zaina, sahabatnya, akhirnya ia tahu...