Assalamualaikum readers!
Bagaimana kabar kalian? Maaf lama tidak update🙏
Jujur saya benar2 bingung untuk kelanjutan cerita ini karena awal saya publish cerita ini sangat dadakan tanpa persiapan apapun seperti cerita saya yg sebelumnya😁Tapi saya akan berusaha menyelesaikan cerita ini, semoga kalian suka:)
Selamat Membaca••
🍁🍁🍁
Author point of view
Semester dua dikelas 10 berlalu begitu cepat, kini Adiba akan menjadi seorang senior di sekolahnya. Ia tak menyangka jika sang waktu berputar sangat cepat, padahal rasanya baru kemarin ia menginjakkan kaki disekolah ini sebagai siswa baru tp kini ia sudah menjadi siswi kelas 11 saja.
Dan itu berarti kini Azmi sudah menjadi siswa tahun terakhir, sebentar lagi dia akan lulus. Adiba tahu setelah Azmi lulus, kemungkinan besar ia tidak akan bertemu cowok itu kembali. Karena Adiba saja tidak tahu didaerah mana Azmi tinggal, apalagi bisa saja setelah lulus SMA nanti Azmi akan kuliah diluar kota atau bahkan diluar negeri. Jika kalian tanyakan bagaimana perasaan Adiba kepada Azmi, maka jawabannya masih. Masih sama.
Tapi kini pelan² Adiba sudah mulai bisa membatasi perasaannya, usahanya selama ini tidak sia-sia. Kini ia merasa hijrahnya mendekati kata total. Tetapi tetap saja jantungnya masih berdebar jika bertemu Azmi, itu wajar saja karena ya begitulah reaksi natural yg dirasakan seseorang jika bertemu someone special-nya.
Hari ini stand-stand ekstrakulikuler di bangun di halaman gedung sekolah. Hal itu tentu ditujukan untuk siswa baru tahun ini. Mereka akan mengunjungi stand ekstra yg mereka minati dan mendaftar disana. Dan hari ini adalah hari bebas bagi kelas 11 dan 12 setelah libur panjang. Karna selain anggota OSIS sibuk mengurusi MOS, siswa lain juga ditugaskan mempromosikan ekstrakulikuler nya.
"Dib, lo jaga stand atau mau ikut promosi di GOR?" tanya Angkasa--ketua ekstra jurnalistik sekaligus senior Adiba
"Gue jaga stand aja deh Kak" jawab Adiba
Angkasa hanya mengangguk kemudian ia menanyai beberapa anggota jurnalistik lain dan setelah semua kebagian tugas, Angkasa menginstruksikan para anggota ekstra jurnalistik untuk keluar dari ruang jurnalistik dan menuju tempat tugasnya masing².
Sebagian ke GOR dan sebagian lagi ke stand ekstra jurnalistik. Memang sebelum menuju stand para siswa baru akan berkumpul terlebih dahulu di GOR dan para anggota ekstrakulikuler akan mempromosikan ekstranya disana.
Adiba memilih menjaga stand ekstrakulikulernya bersama beberapa teman satu ekstranya. Bukan. Bukan Talitha, Kira ataupun Zaina. Para sahabat Adiba memang tak ada yg satu ekstra dengan Adiba. Jurnalistik. Ya Adiba mengikuti ekstrakulikuler jurnalistik. Kenapa jurnalistik? Karena Adiba tertarik dengan dunia kepenulisan, ia bahkan senang menulis cerita atau menulis puisi.
Hal itu diawali dari hobi Adiba yg suka membaca, dan dari situlah akhirnya Adiba juga suka menulis karangan. Walaupun ia bukan anak bahasa tapi ia cukup menyukai dunia kepenulisan.
Adiba dan beberapa teman satu ekstranya berjalan santai sambil mengobrol ringan menuju stand ekstra jurnalistik.
"Hey Dib, kebagian jaga stand juga?" tanya Adnan yg ternyata juga sedang menjaga stand fotrografi yg kebetulan disebelah stand jurnalistik
"Iya Nan" jawab Adiba, ia mengamati penjaga stand ekstra fotografi tapi tak menemukan Azmi disitu
"Yaudah aku ke stand ya" lanjut Adiba
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku, Cinta Dalam Diamku [ON GOING]
SpiritualNamanya Adiba Nazhwa Zahran. Bagi Adiba mencintai dalam diam awalnya tak mudah, bahkan sangat sulit. Rasanya menyakitkan ketika hanya bisa memandang si dia dari jauh, rasanya sulit digapai. Tapi semenjak mengenal Zaina, sahabatnya, akhirnya ia tahu...