Dua puluh lima

833 50 1
                                    

Assalamu'alaikum readers! Aku update, siapa nih yang udah nungguin?? Hehe. Oh iya, cerita ini bakal aku kebut deh kayaknya, biar cepet ending, soalnya kalau udah sekolah aku biasanya males update. Ya gimana, sibuk sih ya, sekolah, pulang sore, masih harus ngerjain tugas huhu:(

Udah ah ngocehnya, maap ya😂

Selamat membaca😊

🍁🍁🍁

Author point of view

Siang itu Azmi dan teman-temannya baru saja keluar dari ruang ujian. Mereka langsung tersenyum puas, karena akhirnya selesai juga. Ini adalah hari ujian terakhir bagi mereka.

Setelah melewati seluruh rangkaian ujian akhir yang menjenuhkan, hari ini akhirnya mereka bisa bebas. Tugas terakhir mereka sebagai siswa SMA sudah berakhir. Kini tinggal menunggu hasilnya saja.

"Wah sudah nih? Sudah selesai?" Ujar Bintang teman sekelas Azmi

"Gue terharu wkwk kita sudah terbebas dari hari-hari menjenuhkan kemarin" Sahut Yasa

"Alhamdulillah yaa, sekarang kita tinggal nunggu hasilnya" Ucap Azmi

Teman-teman Azmi hanya mengangguk tanda setuju, kemudian mereka beramai-ramai mengunjungi kantin, sudah lama mereka tidak nongkrong, ya semenjak ujian mana ada waktu untuk bersenang-senang.

***

Pagi itu Adiba dan keluarganya sedang sarapan pagi. Suasana hangat menyelimuti keluarga kecil itu. Ini adalah hari pertama Adiba dan Adnan mulai masuk sekolah kembali setelah kemarin libur lumayan panjang.

"Berarti kalian sebentar lagi UKK kan ya?" Tanya bunda di sela-sela makannya

"Iya bun" Jawab Adnan, sedangkan Adiba hanya mengangguk

"Belajar yang rajin ya, pertahankan peringkat kalian, kalau bisa naik peringkatnya alhamdulillah, tapi kalau tidak ya setidaknya jangan turun" Ayah bersuara menasehati

"Siap ayahh" Ujar Adiba dan Adnan kompak

Kemudian setelah selesai sarapan, Adiba dan Adnan pamit berangkat ke sekolah, tak lupa mereka juga mencium tangan kedua orang tuanya.

Dan seperti biasa pula, Adnan mengantarkan Adiba sampai di halte dekat perumahannya.

"Hati-hati ya, Dib" Ujar Adnan

"Iya, Nan" Jawab Adiba sambil tersenyum

"Kamu juga hati-hati, awas saja kalau sampai kebut-kebutan" Adiba memperingati

"Siap tuan Puteri, laksanakan!" Gurau Adnan lalu terkekeh

Adiba ikut tertawa kecil, "apaan sih, Nan" Ucapnya sambil mencubit lengan Adnan

Adnan meringis, "sakit, astagaa" Rengeknya

"Bodo amat! Udah ah sana berangkat" Ujar Adiba

Adnan hanya geleng kepala kemudian pamit untuk melanjutkan perjalanan menuju sekolah. Tak lama kemudian, sebuah bus tiba di halte tersebut, Adiba langsung bergegas masuk ke dalamnya.

Adiba melihat bus masih lumayan sepi, banyak bangku yang masih tersisa. Lalu tiba-tiba suara yang begitu familiar di telinganya terdengar.

Jodohku, Cinta Dalam Diamku [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang