Assalamualaikum readers! Udah pada holidayy kemana aja nihh?? Hihi. Yuk simak chapter delapannya:)
••Selamat Membaca••
🍁🍁🍁
Adiba point of view
Aku tidak melihat Adnan didepan ruang Seni musik. Mungkin saja ekstra fotografi belum selesai. Dengan begitu aku langsung saja pamit kepada Kak Arlan.
"Gue kayaknya harus ke ruang fotografi deh Kak, soalnya Adnan belum kesini" pamitku
"Eh bentar deh, maksud lo itu si Adnan yang anak basket bukan? Yang kelas XI IPS 1?" tanyanya tiba-tiba
"Iya bener kak"
"Owhh dia saudara lo ternyata, gue lumayan akrab si sama dia" ucap Arlan
Tentu saja, Kak Arlan kan ketua basket. Mana mungkin ia tak kenal Adnan yg merupakan anggota tim basket sekolah.
"Yaudah gue duluan ya, Kak" ujarku
"Iyaa" jawabnya
Kemudian aku bergegas menuju ruang fotografi di Gedung Sekolah A. Pikiranku mendadak menyadari satu hal, fotografi? Berarti disana ada Kak Azmi? Ya ampun, kenapa tadi aku menuruti Adnan untuk menghampiri dia di ruang fotografi coba? Aduh. Ruang fotografi semakin dekat, kulihat ada beberapa siswa yg duduk² didepan ruang fotografi. Ada Kak Azmi juga tetapi Adnan tak ada.
"Assalamualaikum" salamku kepada mereka
"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak
"Eh Dib, nyari Adnan ya?" Kak Azmi bertanya
"Em, iya kak" jawabku
"Tadi Adnan sedang mensurvei tempat untuk event kita minggu depan, katanya kalau km kesini disuruh nunggu sebentar" jelas Kak Azmi
"Oh begitu, Kak Azmi bisa tidak kalau Adnan sudah disini tolong bilang aku nunggu di kantin" ucapku
"Kenapa tidak tunggu disini saja?" tanyanya
"Uhm, enggak papa Kak. Soalnya ada yg harus kubeli dikantin" alibiku
"Oh yasudah nanti saya sampaikan" jawab Kak Azmi sambil tersenyum manis
Setelah berpamitan dengan sopan kepada mereka, aku langsung berlalu menuju kantin. Tentu saja aku tidak mau menunggu disana, aku tidak mengenal mereka satupun. Pasti akan canggung. Ya sama Kak Azmi kenal sih tp bicara dengannya malah membuatku semakin canggung.
Aku memilih menunggu dikantin, walau sudah lumayan sore tapi masih ada beberapa murid yg sekedar nongkrong dikantin, mungkin mereka habis ekstra. Adnan tak kunjung datang, aku mulai bosan.
Adnannn
Nan, km dimana sih? Aku nungguin. Atau aku pulang duluan deh
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku, Cinta Dalam Diamku [ON GOING]
EspiritualNamanya Adiba Nazhwa Zahran. Bagi Adiba mencintai dalam diam awalnya tak mudah, bahkan sangat sulit. Rasanya menyakitkan ketika hanya bisa memandang si dia dari jauh, rasanya sulit digapai. Tapi semenjak mengenal Zaina, sahabatnya, akhirnya ia tahu...