Assalamu'alaikum readers! Sesuai janjiku yaa setelah UAS aku bakalan sering update! Lagian sekarang udah liburan.. Yeayy:)
Oke, Selamat Membaca😊
🍁🍁🍁
Author point of view
Adnan memarkirkan motornya di halaman rumah. Adiba segera turun tanpa bersuara, ia melangkah memasuki rumah sambil melepas helmnya.
Melihat itu Adnan menghela nafasnya perlahan, tidak biasanya Adiba begitu. Kemudian ia mengejar langkah Adiba.
"Assalamu'alaikum" Ucap Adnan sambil memasuki rumah
Ia melihat rumah begitu sepi, sepertinya Ayah dan Bundanya sedang keluar. Tapi untunglah, bunda juga pasti akan heran apabila melihat kepulangan mereka yang secepat ini. Ia meletakkan helmnya sembarang lalu buru-buru berlari kecil menyusul Adiba. Adnan menyekal tangan Adiba ketika gadis itu sudah hendak masuk ke kamarnya.
"Kenapa, Nan?" Tanya Adiba
"Kamu yang kenapa?" Adnan justru balas bertanya
"Hah? Aku baik baik saja kok"
"Oh, berarti kamu tidak baik baik saja"
"Serius. Aku gak papa, Nan" Ujar Adiba berusaha terlihat meyakinkan
"Dib, kamu lupa? Kita kembar, kalau kamu tidak baik-baik saja maka aku juga akan merasakan hal yang sama" Jelas Adnan tegas
Adiba menunduk, ya, dia melupakan itu. Dia tidak pernah bisa berbohong kepada Adnan. Sebab, ikatan batin mereka begitu kuat.
"Cerita ya? Ada apa? Kamu kenapa? Kenapa tiba-tiba minta pulang? Kenapa tadi kamu nangis?" Tanya Adnan bertubi-tubi
Adiba terkejut, "kamu lihat aku nangis?" tanyanya
"Iya"
Kemudian Adnan menggiring Adiba untuk duduk di balkon lantai dua. Tempat yang nyaman untuk mengobrol.
"Aku yakin, kalau aku ceritain masalahnya kamu pasti ketawa" Ucap Adiba sambil tersenyum singkat
Adnan mengernyit, "maksudnya?"
Adiba diam, dia menundukkan kepalanya, bingung hendak memulainya darimana. Menurutnya ini juga hanya masalah sepele yang tidak pantas di besar-besarkan seperti ini, dia saja yang terlalu berlebihan.
"Nan, aku suka sama seseorang" Ucap Adiba mengawali penjelasannya
"Apa? Jangan bilang kalau ini cuma masalah cowok?" Tanya Adnan heran
Adiba tertawa kecil, kenyataannya itulah faktanya, ini hanya masalah cowok, "sayangnya itu benar" Jawabnya kemudian
"Masalahnya apa?" Tanya Adnan
"Akhir-akhir ini, ah bukan, maksudku sudah lama aku menyukai seseorang. Kamu tahu Zaina kan?" Jeda sebentar, Adnan mengangguk.
"Sahabat kamu itukan" Jawab Adnan
"Iya, aku tadi lihat dia di toko buku sedang bersama seseorang itu, ini bukan pertama kalinya tetapi aku juga sudah pernah melihat mereka sedang bersama dan terlihat akrab. Aku tidak ingin berburuk sangka, tapi hatiku rasanya nyeri. Bucin banget ya" Kata Adiba sembari terkekeh di akhir kalimat yang ia ucapkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku, Cinta Dalam Diamku [ON GOING]
SpiritualNamanya Adiba Nazhwa Zahran. Bagi Adiba mencintai dalam diam awalnya tak mudah, bahkan sangat sulit. Rasanya menyakitkan ketika hanya bisa memandang si dia dari jauh, rasanya sulit digapai. Tapi semenjak mengenal Zaina, sahabatnya, akhirnya ia tahu...