Assalamualaikum readers! Kembali lagi sama akuu dicerita double A.. Yuhuu!! Sumpah aku bingung banget buat nglanjutin cerita ini:'( Ngga ada inspirasi😕
Yaudah yuk simak chapter sembilannyaa:)Selamat membacaa❤❤
🍁🍁🍁
Author point of view
Hari ini Adnan melihat gadis itu lagi, gadis bertubuh mungil dengan mata indah. Gadis itu adalah adik kelas, sebab Adnan pertama kali bertemu dengannya ketika gadis itu menanyakan letak perpustakaan dengan suara lembutnya.
Dan hari ini Adnan baru kembali dari toilet di detik2 terakhir istirahat pertama, ia berpapasan dengan gadis itu. Dia baru saja keluar dari kelasnya. Ntah siapa yg baru gadis itu temui dikelasnya.
Ketika beepapasan, gadis itu tak melihat ke arah Adnan sedikitpun. Ia agak menundukkan kepalanya tetapi Adnan masih bisa melihat wajahnya dengan jelas.
"Bim, tadi ada cewek kelas lain ke kelas ini ngapain?" tanya Adnan kepada teman sebangkunya hari ini, Bima.
Sekedar info, dikelas Adnan anak cowoknya selalu berganti-ganti teman sebangku sesuka mereka. Meski begitu jika istirahat atau pulang mereka akan berkumpul lagi bersama teman akrabnya. Adnan sih biasanya sama Farrel dan si lemot Alan.
Bima mengernyitkan alisnya "Lo sehat, Nan?" tanyanya
"Heh, apaan sih? Nggak nyambung banget" ujar Adnan
"Ya abisnya, tumben²an lo nanyain cewek" ucap Bima
"Ohh, gue penasaran aja soalnya belum pernah liat tuh cewek kesini" jelas Adnan
"Emm.. Setau gue dia kelas 10, dan tadi kesini ada urusan sama Lily. Nggak tau apa" kata Bima
Adnan hanya mangut² tanda mengerti. Tidak tau mengapa, tapi Adnan merasa tertarik kepada gadis itu sejak pertama mereka bertemu. Cinta pandangan pertama? Tidak. Bukan seperti itu.
Adnan hanya penasaran dengan gadis itu, ia tak pernah percaya pada cinta pandangan pertama. Sebab itu mustahil. Menurut Adnan jika kita tertarik dengan seseorang dipertemuan pertama kita dengan orang itu, maka itu namanya penasaran.
***
Tak ada yg lebih nikmat bagi para murid sekolah selain jam kosong. Apalagi jika jam kosongnya setelah istirahat pertama, jadi waktu bersantai mereka lebih lama.
Karena jam kosong Adiba dan para sahabatnya memutuskan menuju taman sekolah yg terletak tak jauh dari lapangan basket. Mereka hanya duduk² disana sambil mengobrol. Sesekali sambil melihat anak laki² yg bermain basket.
"Eh hari minggu besok ada pengajian nggak, Za?" tanya Adiba
"Ada, ini aku baru mau ngomong. Nanti seperti biasa kalian berkumpul dirumahku ya" jawab Zaina
"Okee" ucap Adiba yg diangguki Talitha dan Kira
Adiba, Talitha dan Kira juga sudah mengenal dekat budhenya Zaina. Beliau orang yg ramah, parasnya juga cantik meski sudah berumur. Setiap ada pengajian, budhenya Zaina selalu semobil dengan Zaina dan ibunya Zaina, dengan ditambah Adiba dkk tentunya. Jadilah Adiba, Kira dan Talitha bisa mengenal beliau lebih akrab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku, Cinta Dalam Diamku [ON GOING]
SpiritualNamanya Adiba Nazhwa Zahran. Bagi Adiba mencintai dalam diam awalnya tak mudah, bahkan sangat sulit. Rasanya menyakitkan ketika hanya bisa memandang si dia dari jauh, rasanya sulit digapai. Tapi semenjak mengenal Zaina, sahabatnya, akhirnya ia tahu...