Dua puluh

858 51 5
                                    

Assalamu'alaikum readers! Aku balik lagii uwuu:) Btw yang udah ngambil raport gimana hasilnya? Semoga memuaskan yaa, kalau yang masih gagal, gpp:) Nanti berjuang lagi yaa💚

Oke, Selamat membaca😊

🍁🍁🍁

"Jangan canggung. Aku baik-baik saja, sungguh. Jadi, mari tetap berteman"

🍁🍁🍁


Author point of view

Malam ini terlihat begitu cerah, bintang dan bulan terlihat kompak menghiasi kelamnya langit malam di atas sana. Semilir angin yang terasa menyayat kulit tak sedikitpun mempengaruhi seorang cowok berbadan tinggi itu. Badan jangkungnya masih betah berdiri di balkon kamarnya.

Matanya menerawang jauh menatap ribuan bintang di atas sana. Malam semakin larut tetapi ia sama sekali tidak mengantuk. Ini pertama kali baginya merasa se frustasi ini hanya karena seorang gadis. Sebelumnya ia selalu mudah mendapatkan gadis manapun yang ia inginkan, kenapa?

Tentu saja karena parasnya yang tampan, tubuhnya yang tinggi dan tegap, rambutnya yang mempesona, kulitnya yang putih bersih serta matanya yang indah. Dia selalu jadi idola. Yang di dambakan banyak kaum hawa. Tetapi gadis itu berbeda, dia terlalu suci untuk dirinya yang masih begitu jauh dari Tuhan.

Dia Arlan. Arlan Gavindra Yudhistira. Dan gadis yang ia maksud tentu saja Adiba Nazhwa Zahran. Gadis yang akhir-akhir ini selalu membuatnya uring-uringan hingga sulit tidur. Ia tidak tahu harus bagaimana menghadapi perasaannya ini, ia sudah terbiasa memiliki seseorang yang ia sayangi. Tetapi Adiba tentu tidak bisa, gadis itu tidak akan mau jika ia mengajaknya pacaran.

Arlan sudah berusaha mengikhlaskan tetapi rasanya tetap tidak mudah. Ia tidak pernah bisa memendam perasaan, ia tak bisa menahannya lagi. Apapun hasilnya sepertinya ia harus mengungkapkannya kepada gadis itu.

Arlan mengepalkan tangannya lalu menghentakkan tangannya kuat ke arah pagar di balkon kamarnya. Ia mengangguk mantap.

"Iya, gue harus ngomong! Tidak peduli apapun hasilnya nanti" Ucapnya yakin seyakin-yakinnya.

***

Adnannn

Kamu nunggu di depan
sekolah, aku ambil motor
dulu

Iya tahuuu, bawel

Soalnya biar cepet, ayah
sama bunda udah nungguin

Iya, makanya cepet kamu ambil
motor bukan malah chatting mulu
ini aku udah mau keluar kelas

Iyaaa bawel ah kamu

Orang kamu yang bawel
duluan,malah ngatain balik😒

:)

Adiba hanya geleng kepala sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku, sepulang sekolah ini Adiba dan keluarganya memang berniat pergi bersama. Nenek Adiba tadi pagi jatuh sakit dan di bawa kerumah sakit sehingga mereka harus buru-buru menjenguknya.

"Yuk!" Zaina berdiri sambil menepuk pundak Adiba

Adiba mengangguk, lalu berjalan keluar kelas bersama ketiga sahabatnya. Tetapi ketika mereka sampai di depan kelas. Sesosok cowok menghadangnya.

Jodohku, Cinta Dalam Diamku [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang