Assalamualaikum readers! Aku pernah bilang mau update 2 hari sekali kan? Nah berarti harusnya aku updatenya besok tapi berhubung bsok aku mau holidayy:v makanya updatenya sekarang aja:)
Jadi besok aku nggak update ya guys, jangan nungguin wkwk
Selamat Membaca❤
🍁🍁🍁
Author point of view
Mobil milik ibunya Zaina melaju dengan mulus di jalanan kota. Hari ini Zaina, ibunya, budhenya dan para sahabatnya baru saja pulang dari pengajian. Seperti biasa Zaina duduk didepan di sampaing ibunya yg menyetir. Adiba duduk di bangku tengah bersama budhenya Zaina sedangkan Talitha dan Kira duduk dibangku belakang.
Biasanya mereka akan mampir terlebih dahulu ke rumahnya Zaina tetapi hari ini Adiba harus segera pulang karena nanti sore ia dan keluarganya akan berkunjung ke rumah kakek dan nenek Adiba. Jadilah Adiba turun dihalte dekat perumahan Zaina.
"Aku duluan ya Za, Tha, Ra" pamit Adiba yg diangguki ketiganya
"Aku pamit dulu ya tante, umi" ucap Adiba kemudian menyalami ibunya Zaina dan budhenya Zaina
Umi. Iya, Adiba, Kira, Talitha bahkan Zaina selalu memanggil budhenya Zaina dengan sebutan umi. Beliau memang biasa dipanggil begitu.
Ibunya Zaina hanya menggangguk sambil tersenyum ramah.
"Iyaa, hati² dijalan ya nak Adiba" ucap Umi
"Iya, umi" jawab Adiba
Kemudian Adiba turun dari mobil dan tak lupa mengucap salam sebelum menutup kembali pintu mobil.
***
Adiba point of view
Setelah turun dari bus di halte dekat perumahanku, aku harus berjalan menuju rumah. Tak begitu jauh kok. Aku berjalan santai karena hari ini cuacanya lumayan cerah, jadi tak takut kehujanan.
Sebenarnya aku masih memikirkan kejadian waktu itu, ketika Zaina pulang bersama Kak Azmi tapi aku memilih bungkam. Aku takut Zaina mengiraku berburuk sangka. Aku percaya Zaina, mungkin saja ia dan Kak Azmi memang punya suatu urusan. Sudahlah. Lupakan.
"Assalamualaikum" ucapku ketika memasuki rumah
"Waalaikumsalam" jawab bunda
"Makan siang dulu sana, Dib" perintah bunda
"Iya bun nanti, aku kekamar dulu sebentar" jawabku
Bunda hanya mengangguk, kemudian aku melangkah menuju kamarku.
"Eh udah pulang, Dib?" tanya Adnan ketika aku berpapasan dengannya
"Iya, tumben minggu² gini km dirumah? Biasanya kan main sama temen" ujarku heran
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku, Cinta Dalam Diamku [ON GOING]
SpiritualNamanya Adiba Nazhwa Zahran. Bagi Adiba mencintai dalam diam awalnya tak mudah, bahkan sangat sulit. Rasanya menyakitkan ketika hanya bisa memandang si dia dari jauh, rasanya sulit digapai. Tapi semenjak mengenal Zaina, sahabatnya, akhirnya ia tahu...