Dua puluh sembilan

1.4K 65 8
                                    

Assalamu'alaikum readers! Yeayy aku beneran double up hihi

Btw kenapa sekarang aku udah gak pernah make POV tokoh lain? Karena ternyata susah, hehe maap ya:)

Selamat membaca☺

🍁🍁🍁

Author point of view

[1 tahun kemudian]

Kedua sejoli yang kembar tapi tak seiras itu sedang memandangi foto besar di ruang keluarga. Foto itu baru datang dan barusan langsung di pasang. Di dalam foto itu ada si kembar, bunda juga tentu ayahnya.

Si gadis terlihat cantik dengan hijab dan riasan sederhana di wajahnya, tak lupa senyum cantik yang membuatnya terlihat lebih menawan dan si pemuda terlihat tampan dengan senyumnya yang lebar. Keduanya terlihat gagah berbalut baju hitam khas anak wisuda. Ya, toga. Itu adalah foto kelulusan mereka di SMA.

Satu tahun sudah berlalu, kini Adiba dan Adnan sudah menjadi alumni di SMA nya. Semuanya berjalan normal bagi Adiba, tak ada yang terlalu special karena pangeran bermata teduhnya tak pernah ia temui lagi. Namun ia tak pernah mengeluh, karena ia tahu, jalan hidupnya sudah ditentukan oleh Allah SWT.

Tentunya ia sedih, dan masih sering merindukan sosoknya. Adiba masih ingat ketika sebulan pertama berpisah, ia sering diam-diam menangis di malam hari. Ia tahu, kalau itu berlebihan. Namun, ia tak bisa mencegahnya. Kini ia sudah bisa lebih tegar. Walaupun perasaan itu masih sama, tak berubah sedikitpun.

Zaina pernah menawari agar Adiba kuliah di kampus yang sama dengan Azmi setelah lulus. Namun Adiba mempunyai kampus impiannya sendiri, ia tak ingin kehilangan impiannya hanya karena seseorang yang belum tentu akan menjadi jodohnya.

Ngomong-ngomong tentang Zaina, ia akhirnya satu kampus lagi dengan Adiba. Sedangkan Syakira dan Talitha tidak. Bahkan Talitha akan kuliah di luar kota, itu sebenarnya bukan keinginan Talitha namun karena Ayahnya hendak melakukan bisnis disana jadi satu keluarga harus pindah.

Sore nanti, Adiba, Zaina dan Syakira akan mengantarkan Talitha ke Bandara. Talitha bilang ia akan pindah ke kota yang sama dengan Azmi namun mereka tak satu kampus. Adiba berharap bila Talitha bertemu Azmi disana, dia mau menyampaikan salam Adiba untuknya. Tentu saja Talitha menyetujui itu. Apa si yang tidak, untuk sahabat baiknya? Hihi.

"Kalian sedang apa?" Tanya bunda

"Sedang melihat foto ini bunda, hehe" Jawab Adnan

"Anak bunda cantik dan tampan sekali di foto ini" Ujar bunda

"Jadi kalau tidak di foto, tidak cantik dan tampan ya, bunda?" Tanya Adiba bergurau

Bunda terkekeh, "Tentu saja lebih cantik dan tampan dong" Ucapnya

Mereka bertiga kemudian tertawa kompak, Ayah mereka tak disana, seperti biasa beliau sedang bekerja.

"Nanti sore jadi nak mengantarkan, Talitha?" Tanya bunda

"Jadi dong, bun. Ah nanti Adiba pasti akan merindukan dia" Jawab Adiba

"Tentu saja begitu, namanya juga berpisah sama sahabat kan" Ujar bunda nya yang hanya diangguki Adiba

Ah, hampir lupa. Mengenai Adnan, ia tak sekampus dengan Adiba. Dia juga mempunyai kampus impiannya sendiri. Dari TK-SMA selalu bersama akhirnya sekarang mereka harus berpisah hehe. Tapi sekarang Adnan sudah tidak terlalu khawatir kepada kembarannya itu, Adiba sudah bisa mengendarai motor dan punya SIM jadi tidak harus naik bus lagi jika tidak kepepet.

Jodohku, Cinta Dalam Diamku [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang