terhitung sudah tiga hari win tidak masuk ke sekolah, meninggalkan tugas dan ulangan-ulangannya karena memang sebenarnya minggu itu adalah minggu-minggu sibuk karena dipenuhi ulangan harian.
teman-teman kelasnya juga sudah sempat menjenguk win ke rumahnya. tapi memang saat itu kondisi win benar-benar tidak memungkinkan untuk pergi ke sekolah, sih.
badannya banyak berkeringat, padahal ac sudah dinyalakan. ibunya sudah menyuruh win untuk lebih baik menginap di rumah sakit. tapi win tidak mau.
dan karena ketidakhadiran win di sekolah, bright jadi nggak punya bahan ecengan. kerjaan bright yang biasanya ngibrit sebelum bel istirahat bunyi udah tiga hari nggak ia lakuin.
sementara itu, bright lihat-lihat off sama gun makin dekat aja. ya walaupun deketnya kadang bertengkar sih. tapi, at least mereka jadi sering berduaan.
bright menolehkan kepalanya begitu ia merasa seseorang menepuk pundaknya dari arah belakang punggungnya.
ngomong-ngomong sekarang sudah bel istirahat, dan bright lagi nongkrong di kantin barengan sama off dan gun yang lagi ribut di depannya.
salah satu alis bright menukik tajam, bertanya-tanya pada diri sendiri siapa cewe yang sekarang berdiri di depannya itu.
off dan gun yang merasa bahwa ada orang yang akan bergabung ke meja itu sontak menolehkan kepalanya pada cewe yang nunduk malu-malu di depan bright.
"siapa?" tanya bright, akhirnya membuka suara setelah agak lama diam karena bingung.
mendengar suara bright, bukannya menjawab pertanyaan lelaki itu, si cewe malah langsung duduk di tempat kosong di sebelah bright.
cewe itu terlihat menyisir rambutnya ke belakang telinga sambil tersenyum malu-malu yang terlihat dibuat-buat itu.
gun yang ngelihat kelakukan cewe yang duduk di depannya itu sampe mengembangkan kedua lubang hidungnya karena jijik. gun baru mau menghujat sebelum pahanya di tepuk off yang gelengin kepala, kode bahwa gun nggak boleh ngapa-ngapain tuh cewe. anehnya, gun manut-manut aja woi!
"mmm, kak. aku dapet dare dari temen aku." bright makin mengernyitkan dahinya.
"eh oh iya. namaku lili kak. salken ya." tangan cewe itu terulur ke depan bright, bright baru mau menjabat tangan si cewe sebelum gun bergerak lebih cepat.
lili mendecih, melepaskan tangannya cepat-cepat setelah tangannya dan gun bertaut selama bebera detik. gun ikut mendecih, sambil memutar bola matanya.
gun kemudian berbisik ke telinga off yang duduk di sebelahnya. "lonte, nih. pasti." off yang tadi serius, langsung memelototkan matanya pada gun. "astafirullah kamu ini berdosa banget!"
"ya, terus lo ngapain di sini?" ini suara bright, lili yang tadi lagi saling tatapan sinis sama gun langsung senyum-senyum gak jelas di depan bright.
"mau bantuin dare aku nggak, kak?"
"dih. jangan mau bang!" kompor gun, udah mulai jengkel sama lili. gun sampai pura-pura budeg waktu off berkali-kali bisik-bisik ke dia buat stop ngegas si lili.
bright noleh sebentar ke arah gun, terus senyum misterius. "emang dare nya apa, sih?" tanyanya kemudian dengan nada manis kaya dia yang lagi ngegodain win.
gun mendelik, siap-siap mau pukul kepala bright yang ganjen.
"mmm. nanti malem bisa jalan sama aku, kak? kita bahas dare nya nanti malem." rayu lili, menunjukan wajah mengejek pada gun yang mendengus di tempatnya.
"boleh. jam berapa?"
"tujuh malem?" bright mengangguk-angguk seolah mengerti. "oke, deh. jam tujuh malem."
lili menggerakan badannya kesenangan, ia kemudian mulai merogoh saku roknya, mengeluarkan ponsel pintarnya, kemudian menyodorkannya ke depan dada bright.
"minta nomornya dong, kak. biar bisa kontakan nanti."
bright mengambil ponsel itu, menekan sesuatu, lalu memberikannya pada lili. "tapi jangan langsung di telpon ya. kalo kamu langsung telpon. kamu aku blok. nanti aja kalo udah sampe rumah. baru kita chat-an, okei." ucap bright lembut, mengusap pucuk kepala gadis itu, lili mengangguk senang.
sebelum lili pamit kembali ke tempatnya, gadis itu menyempatkan dirinya untuk mengejek gun yang wajahnya sudah memerah menahan marah.
"jijik banget lu, bang. cabe gitu diladenin. win mau lo taruh mana?!" seru gun begitu lili sudah kembali duduk di tempatnya.
"win mah gue kantongin aja sanggup gue." jawab bright, tersenyum layaknya sosiopat sambil mengaduk-aduk es teh miliknya.
baca work baru gue dong, sahabat ^:
![](https://img.wattpad.com/cover/188668104-288-k573159.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
adore you • brightwin
Fanfictionbook 1 coba aja kalau waktu itu bright nggak ketemu sama win, mungkin bright udah meninggal dari tahun lalu. !bxb area