bagian tigasatu

1.6K 201 36
                                    

bright sudah menguap untuk yang kesekian kalinya sejak film berjudul 365 itu disetel di hadapannya.

"main pok ame-ame aja yok? yang kalah suruh cium kaos kaki off." celetuk bright tiba-tiba, membuat fokus ketiga orang lainnya buyar dan menggerling padanya.

"gue gak ikut." jawab gun santai, menaikkan kedua tungkai kakinya ke atas sofa dengan lengan memeluk win yang ada di sampingnya erat-erat karena kedinginan.

"lo main aja sendiri." off bergumam, kembali memfokuskan dirinya pada si tokoh wanita yang marah-marah karena diculik oleh si lelaki. dia berseru meriah ketika si lelaki memepetkan tubuhnya ke si wanita.

"nggak asik kalian." lirih bright sok sedih, ia kemudian menoel-noel dagu win, membuat win mau tak mau menoleh padanya dengan dahi yang mengerut merasa terganggu.

"main yuk." win menggeleng kecil, kembali mengabaikan bright dan malah memeluk balik gun.

bright mencebik sebal, merasa bosan sendirian.

sementara off di sisi ujung lain sofa sibuk memeluk erat bantal yang disediakan gun, sambil mencomot popcorn caramel yang dibuat gun, yang kalau boleh jujur, ada rasa gosong-gosongnya dikit.

"minjem hp." bisik bright pada win. win mengangguk, merogoh saku bajunya dan menyerahkan benda persegi panjang itu ke samping. bright mengambilnya, memasukkan password milik win yang adalah 0000, lalu berseluncur ke media sosial milik kekasihnya itu, menghiraukan para pemain 365 yang mondar-mandir minta diperhatikan.

namun, tiba-tiba dahi bright mengerut ketika ia mendapati sebuah notifikasi di hp milik win yang sedang ia gunakan itu.

bright lagi-lagi menoel lengan win, membuat lelaki itu mendesis gemas karena menganggu acara menontonnya dengan gun.

bright lagi-lagi menoel lengan win, membuat lelaki itu mendesis gemas karena menganggu acara menontonnya dengan gun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"claire siapa?" tanyanya lirih.

win langsung menoleh pada bright begitu nama itu disebut dari bibir bright. "kenapa emang?"

"ini temen kamu chat–"

win langsung menyerobot ponselnya dari tangan bright, membuka room chat nya dengan teman yang bright maksud. sebentar kemudian dia ber-oh lega.

"mantan." ucap win lugas, kembali menyerahkan ponselnya ke bright, dan juga kembali memeluk gun yang daritadi setia bergelantung di pinggang lelaki jangkung itu.

bright mengerucutkan bibirnya merajuk. ia menarik lengan win keras, sampai membuat lelaki itu terbanting ke dadanya, melepas pelukannya dengan gun.

"lo peluk off aja, sono! kasian meluk bantal doang. win biar sama gue!" gertak bright mengerutkan hidungnya mengejek gun yang berdecih.

gun memutar kedua bola matanya jengah dengan sifat bucin bright yang satu ini. padahal kalau nggak ada dia, juga nggak bakal tuh bright nembak win dan jadian kayak sekarang. emang nggak punya sopan santun sama mak comblang.

adore you • brightwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang