bagian sembilanbelas

1.9K 255 52
                                    

hari ini hari senin. dan yang paling penting adalah win sudah berangkat sekolah hari ini.

mata gun langsung berbinar senang begitu melihat sosok win masuk ke dalam kelas, tangan lelaki itu terbuka lebar sambil berlari menuju win.

"wiiiin. masuk juga lo akhirnya!" teriaknya senang, memeluk win yang jadi ikut tersenyum lebar, membalas pelukan gun, "gue cuma nggak masuk beberapa hari kali! heboh amat!"

gun melepas pelukannya, menatap win sambil cemberut. tapi ia langsung mengganti mimik wajahnya begitu win berkata, "gue udah confess ke bang bri."

"serius lo!"

"hm." win menggumam, berjalan lunglai menuju tempat duduknya dan meletakkan kepalanya di atas meja, setelah menggantungkan tas ranselnya di bangku terlebih dahulu.

gun yang masih terlihat antusias mendengar cerita win itu duduk di bangku depan win sambil menopang dagunya dengan kedua telapak tangannya.

"terus gimana-gimana?"

"gimana apanya?" sewot win, mendengus. ia menegakkan punggungnya. merogoh totebagnya dan mengeluarkan tempat kacamata bacanya.

gun lalu mengerutkan dahi, "hah masak lo ditolak?" tebak gun seolah meramal.

lelaki yang diajak bicara itu memutar bola matanya jengah, menenggerkan kacamatanya ke batang hidung. win merasa mood nya anjlok ketika mengingat kejadian hari itu.

"nggak mungkin, woy! ketauan banget tau nggak si kalo dia tuh suka sama lo!"

"ya berarti prediksi lo buat gue kali ini salah! ah lu juga, sih! nyuruh-nyuruh gue confess segala! MALU BANGET GUE WOI, ANJING!" rengek win, mengguncang-guncang bahu gun yang masih melongo tidak percaya.

iya, sebenernya yang ngebuat win berani banget buat ngungkapin perasaanya ke bright waktu itu ya karena gun. soalnya gun kayak meyakinkan banget waktu bilang bright suka dia. dan si gun juga nyuruh win buat buruan confess, karena bright itu cupu dan mungkin nggak bakalan nembak duluan.

tapi ya gitu, hasilnya zonk.

"sumpah, win. gue yakin banget bang bri suka sama looooo!"

"IH!! LO JANGAN BIKIN GUE BERHARAP GITU DONG!" win mendengus, "lagian juga udah jelas banget kemarin. bright tuh cuma nganggep gue temen. GUE CUMA BAHAN GODAANNYA DOANG, GUN! ASTOFIRULOH!" lagi win berteriak, sampai membuat beberapa teman sekelasnya menoleh pada kedua lelaki yang duduk di tengah kelas itu.

new, yang duduk di seberang bangku gun menegur keduanya. "gue lagi belajar, bangsat. bacot banget lu, ah!"  keluhnya bercanda, memberikan tanda peace, sebelum kembali melakukan kegiatannya yang tadi tertunda.

"ye! gue aduin pak tawan, modar sia!" balas win, membuat new yang tadinya udah serius lagi, jadi natep win tajem. "jangan ya, asu! tuh guru creepy banget!serem!" lirih new, bergerak merinding begitu teringat wajah pak tawan yang sedang memperhatikannya ketika sedang melakukan rol depan di pelajaran minggu lalu.

siapa yang tidak tau skandal new dan pak tawan di angkatan mereka, sih?

bahkan kabar itu juga sudah sayup-sayup terdengar di angkatan kakak kelas karena kena bocor dari off.

new yang katanya simpanan pak tawan.

pak tawan yang katanya have a crush sama new.

pak tawan dan new yang katanya dating diem-diem, dan lain-lain.

tapi, bahkan sebenarnya new aja tuh takut sama pak tawan. jadi, boro-boro jadi simpanannya. baru dipanggil namanya buat absen aja dia udah merinding disko.

adore you • brightwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang