Lima

580 174 78
                                    

~Apa salahnya mencoba? mencoba keluar dari zona nyaman sesekali boleh kan?

Fariz tadinya berniat untuk memblokir nomor tidak dikenal yang mengirimnya pesan. Tapi niatnya itu ia urungkan. Entah mengapa Fariz ingin mengetahui siapa yang mengirimnya pesan kali ini.

Fariz:
Siapa?

Sungguh suatu kejadian langka, seorang Fariz membalas pesan dari orang yang tidak dikenal.

******
Ya, baru 3 menit lalu Tata mengirim pesan kepada Fariz. Kakak kelas yang ia sukai.

Drtt..drttt
Handphone nya berbunyi.

"Huaaaa, ini gak mungkin, kak Fariz bales chatt gue." Kata Tata sambil guling-guling diatas kasur.

Tata:
Ini Tata

Kak Fariz:
Tata siapa?

"Duhh, gimana ya gue jawabnya, masa iya gue bilang kalo gue Tata yang nabrak dia." Batin Tata.

Tata:
Hehe gue mau minta maaf kak, sama lo, karena waktu itu gue yang nabrak lo di sekolah.

******
"Jadi dia cewek yang nabrak gue." Sebenarnya Fariz kesal, karena nomor yang tidak dikenal yang mengirimnya pesan, ternyata adalah cewek yang membuatnya kesal disekolah.

Fariz pun berniat untuk tidak membalas pesan dari Tata.

*****
Tata kecewa, karena sudah dari 15 menit ia menunggu Fariz membalas pesannya, namun nihil. Fariz tidak membalas pesannya.

"Duhh gimana ya?" Pikirnya kebingungan mencari cara agar dia bisa dekat dengan Fariz.

"Gue hubungin kak Raffi aja." Batin dia menemukan ide.

Tata:
Kak Raffi maaf ngeganggu. Gue mau cerita kak.

Kak Raffi:
Apaan Ta?

Tata:
Kak, tadi pesan gue dibalas sama kak Fariz, tapi setelah gue bilang gue cewek yang nabrak dia disekolah dia jadi gak bales chatt gue:(

Kak Raffi:
Apa? Serius Fariz balas chatt lo? Wahh wahh gila. Emang lo pernah nabrak dia gitu?

Tata pun menceritakan kejadian dia saat tabrakan dengan Fariz disekolah.

Tata:
Kak, gue boleh minta alamat rumah kak Fariz nggak?

Kak Raffi:
Ta, sebenarnya gue takut Fariz marah, tapi demi membantu Fariz buat berubah, it's okay gue bakalan kasih. Tapi lo jangan pernah bilang dapet nomor sama alamat rumahnya dari gue.

Tata:
Asiapp kak, yaudah kirimin ya.

Kemudian Raffi pun mengirimkan alamat rumah Fariz pada Tata.

Sebenarnya dalam hati Tata, ia berniat untuk pergi ke rumah Fariz untuk meminta maaf. Tapi ia sedikit ragu. Ia pun berniat untuk meminta solusi kepada Mamanya.

"Jadi gimana mah?" Tanya Tata pada Mamanya.

"Menurut Mama, mendingan besok deh kamu kerumahnya, soalnya kan besok hari sabtu, kan libur, nanti kamu kerumahnya." Saran Mamanya.

"Tapi Tat..." Belum selesai Tata bicara, Mamanya memotong pembicaraanya.

"Tenang, nanti Mama kasih sesuatu juga buat Fariz, nanti kamu kesananya sambil bawa sesuatu biar nggak malu gitu, dan biar ada alasan juga." Ucap Mamanya.

"Emang bawa apaan?"

"Nanti aja besok." Kata Mamanya.

*****
"Fariz, nanti besok kamu bantuin papa buat pindahin rumah Grizz ya?" Ucap Wira, papanya Fariz.

Sweet coldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang