Tiga belas

499 93 50
                                    

~Dulu, kamu adalah alasan aku untuk menetap, kini kamu adalah alasan aku untuk pergi

"Dan saat itu gue sadar, kalo Nindy gak pantes buat gue, dia cuma perempuan yang gak punya hati sama sekali terhadap gue dan keluarga gue. Dulu gue cinta sama dia karena dia itu gadis polos dan lugu, tapi ternyata dia gak sama sekali seperti yang gue pikirkan, dia udah berubah. Akhirnya gue pindah sekolah dan sekolah disekolah kita yang sekarang. Gue mencoba untuk bangkit dari keterpurukan gue karena papa selalu ada, mendukung, dan menyemangati gue. Dan disekolah gue yang baru, gue mendapat teman, sahabat sekaligus keluarga kedua gue yang bener-bener baik. Reygan, Raffi, Garan adalah keluarga kedua gue yang selalu ada buat gue setelah papa. Tapi gue bener-bener menutup diri buat cewek. Dan lo hadir, mencoba deketin gue kalaupun gue udah kasar sama lo tapi lo gak pernah mundur buat deketin gue sampe akhirnya untuk pertama kalinya gue ceritain ini ke cewek yaitu lo." Fariz mulai melihat ke arah Tata yang sedang menyenderkan kepalanya pada bahunya. Tata melihat ke arah Fariz yang memandangnya, ia pun kembali mengangkat kepalanya dan memposisikan tubuhnya duduk seperti semula.

 Tata melihat ke arah Fariz yang memandangnya, ia pun kembali mengangkat kepalanya dan memposisikan tubuhnya duduk seperti semula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nindy Jovita Kalila
(Nindy)

"Lo kenapa nangis?" Tanya Fariz yang melihat pipi Tata basah.

"Gue terharu." Kata Tata sambil mengelap pipinya dengan tissue. Fariz tersenyum ke arah Tata. Dan demi apapun itu adalah senyuman pertama yang ia tunjukan ke cewek setelah senyuman yang Fariz berikan ke cewek pas waktu Fariz SMP.

Deg.

Tata merasakan dadanya yang tiba-tiba bergetar tidak karuan ketika melihat Fariz yang tersenyum tulus padanya.

"Yaampun tolongin gue saat ini juga. Senyum Fariz emang bikin gue sakit jantung deh kayaknya. Gue takut diabetes." Batin Tata.

"Makasih ya Ta lo udah dengerin cerita gue. Lo jangan pernah kasih tau siapapun, cukup lo, gue, dan sahabat-sahabat gue. Kata Fariz.

"Gue sayang tulus sama lo Riz." Kata Tata memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya, padahal hatinya masih deg-degan tidak karuan.

"Gue gatau Ta, gue masih ragu membuka hati." Ucap Fariz.

"Lo gak perlu buka hati sekarang. Perlahan aja, tapi buat gue hatinya." Kata Tata sambil tersenyum pada Fariz. Fariz yang melihatnya hanya tersenyum dan kembali melakukan mobilnya untuk mengantar Tata pulang.

Flashback off.

*****

"Makasih ya Riz, udah nganterin gue pulang." Kata Tata saat ia dan Fariz telah sampai didepan pagar rumah Tata. Fariz yang melihat Tata tersenyum padanya hanya mengangguk dan sedikit senyuman tipis muncul di kedua sudut bibirnya.

"Riz, sering-sering senyum kayak gini ya kalo sama gue." Kata Tata sambil menatap Fariz. Sebenarnya Fariz bingung harus menjawab apa, tapi yang pasti ia mengerti apa yang Tata katakan.

Sweet coldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang