"Ta, taa, Anitaaa....". Teriak wanita yang sudah berumur 40 tahun yang tak lain adalah Mama gue.
"Ta, bangun ihhhh, kamu mau sekolah apa nggak? Ini udah jam setengah 7 lohhh.." kata Mama sambil goyang-goyangin tubuh gue yang masih dibalut dengan selimut hangat dan tebal. Iya sih selimutnya ngasih kehangatan tapi nggak ngasih gue kasih sayang dan perhatian.
Halah bucin (author)
Mendengar Mama gue bilang udah jam setengah 7, gue langsung lompat dari kasur dan ngacir ke kamar mandi.
"Tuh kan Mama bilang juga apa, telat lagi kan jadinya." Teriak Mama gue dari luar kamar mandi.
Setelah mandi gue langsung pakai seragam dan turun ke bawah karena kamar gue ada di lantai dua.
"Sarapan dulu Ta." Panggil Mama saat gue udah di depan pintu.
"Astaghfirullah tuh kan lupa." Kata gue.
"Yaudah sini sarapan."
"Eh? Bukan sarapan Ma, maksud Tata lupa pamit, salim ke Mama kan Tata mau berangkat." Jelas gue.
"Yaudah ih kamu mah sekalian sarapan." Kata Mama.
"Duhh kayaknya Tata sarapan dikantin aja deh Ma, soalnya Tata udah hampir telat nih." Kata gue sambil salim cium tangan Mama, dan pipi Mama.
"Tapi janji ya nantinya sarapan dikantinnya nanti maag kamu kambuh lagi." Nasehat Mama.
"Iya Ma, Tata berangkat dulu, Assalamualaikum."
"Wa'aikumssalam. Hati-hati."
Gue pun langsung keluar rumah dan berangkat naik mobil sama supir gue sih, gue belum di bolehin bawa mobil karena gue belum punya SIM.
Skip
"Gue sampe lupa, perkenalan dulu ya gaisss."
"Kenalin, nama gue Anita LyLyana Prasetyo. Panggil aja Tata. Gue adalah anak dari pasangan Agung Prasetyo, itu nama Papa gue, beliau adalah seorang pengusaha sukses, dan Mia Lylyana, itu nama Mama gue, yang tadi pagi bangunin gue.
Mama juga anak dari pengusaha sukses yang tak lain adalah kakek gue. Dan sekarang gue mau sekolah, hmmm gue masih kelas 11 SMA, dan baru aja seminggu yang lalu gue pindah sekolah, karena Papa bilang fasilitas sekolah gue yang dulu masih kurang, dan tentunya gue pindah ke sekolah yang jauh lebih elite dan termasuk SMA favorit.
Tentu gue gampang masuk ke sekolah favorit pas lagi proses pindah sekolahnya, karena gue juga termasuk siswa yang berprestasi, gue juga sering dapet juara pas ikut olimpiade matematika dan fisika dan perlombaan lainnya seperti nyanyi dan dance. Jadi banyak sekolah lain juga sih yang nawarin gue buat masuk sekolahnya. SMA Pelita. Itu sekolah gue yang baru."
Ehhh kebanyakan perkenalannya udah dulu yaa..."
****
Setelah sampai di gerbang sekolah gue langsung masuk. Dan pas gue diparkiran, gue liat mobil sport berwarna merah melintas memasuki area parkir, pas pintu mobil itu terbuka, turunlah 4 orang cowok yang gantengnya luarbiyasahhhh, gaseeehhhhh, tuhkan tulisan gue jadi alay."Hmmm... Itu siapa ya, kok gue baru liat mereka-mereka sih?"- Batin gue
Pas gue lagi ngelamun sambil perhatiin cogan-cogan yang baru turun dari mobil, tiba-tiba
"Dorrr...." Fany sahabat baru gue di sekolah ini, ngagetin gue sambil nepuk bahu gue, otomatis gue kaget dong. "Elahhh, masih pagi udah ngelamun aja di parkiran, mau jadi tukang parkir lo? Hah?" Cerocos dia panjang lebar.
Tak lama gue liat Yandara yang baru datang dan turun dari mobil berwarna putih, kemudian mobil itu kembali melaju setelah Yandara turun. Oh iya guys, Yandara juga sahabat gue.
Jadi, Gue, Fany sama Yandara itu kita udah sahabatan dari seminggu lalu pas gue pindah kesini. Cepet banget ya gue bisa langsung dapet sahabat disekolah baru. Yapp, alasannya karena mereka tuh cepet banget akrab gitu, jadi kita bertiga sahabatan deh.
Sedikit perkenalan Fany sama Yandara ya.
"Fany sama Yandara itu juga termasuk anak orang kaya loh guys. Namanya Fany Junita Dwi, panggil aja Fany. Bokapnya itu pengacara, Fany juga anaknya dimanja sama ortunya apapun yang Fany mau, pasti ortunya kasih."
"Yandara Gapila Fatihah. Panggil aja Yandara atau Yanda, yang penting jangan panggil jomblo, karena dia itu sensitif kalo dipanggil jomblo, ya maklumlah orang dia nggak punya pacar (ngomong apa sih). Oke Yanda, dia anak seorang pengusaha batu bara , iya, bokapnya pengusaha batu bara dan bokapnya juga punya banyak cabang bisnisnya."
Skip
"Duhhh, apaan sih, kok kalian belum masuk ke kelas sih? Malah diparkiran?" Tanya Yanda yang langsung ikut-ikutan.
"Hmm, tau nih si Tata malah ngelamun diparkiran. Ta Lo ngelamunin apaan hah? Kasih tahu kek atau cerita." Kata Fany sambil ngeliatin muka gue lekat-lekat.
"Iya Ta, cerita dong." Kata Yanda.
"Mmm, iya-iya. Gue mau tanya, cowok-cowok yang barusan turun dari mobil merah itu mereka siapa?" Tanya gue sambil nunjuk ke arah keempat cowok yang barusan turun dari mobil sport berwarna merah tersebut.
Mata Fany dan Yanda pun langsung mengikuti arah jari Tata yang berarah pada keempat cowok ganteng.
"Hah? Emang kenapa?" Tanya Fany kaget.
"Lah, biasa aja kali Fan, gue cuma nanya." Jawab gue.
"Udah-udah, lo pengen tahu kan cowok-cowok itu siapa?" Tanya Yanda ke gue. Gue pun hanya menganggukkan kepala pertanda gue pengen tahu.
"Yaudah nanti gue sama Fany ceritain tapi nggak disini." Kata Yanda yang langsung menarik tangan gue dan Fany menjauhi parkiran.
Huaaaa emangnya 4 cogan tadi itu siapa ya? Baca lanjutannya ya guys .
Oh iya maaf ya kalo ceritanya gaje atau ada typo, karena ini cerita pertamaku, jadi sekalian masih belajar juga ya mohon dimaklumi 😁
#salamkenaldariauthor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet cold
Teen Fiction"Pernah gak sih kalian ngalamin suka sama kakak kelas kalian pas sekolah ataupun pas masa-masa sekolah?" "Dan inilah cerita gue tentang perjuangan gue buat bisa dapetin kakak kelas yang cueknya minta ampunnnnn:'((("