Delapan belas

336 41 7
                                    

~Bahkan setelah aku menangis sejadi-jadinya kamu masih saja tak perduli?

Di dalam kamar Tata benar-benar merasa bersalah terhadap Fariz sampai-sampai ia tidak berhenti menangis dan ketiduran.

*****

sekolah...

Sebenarnya Tata berniat untuk tidak sekolah. Pagi tadi kepalanya terasa pusing ditambah dengan mata sembab yang semalaman menangis. Setelah sarapan pagi Tata merasa pusing di kepalanya sedikit mereda sampai akhirnya ia memutuskan untuk sekolah. Bagaimana Mamanya yang melihat keadaan Tata? Jangan tanya bagaimana, sudah jelas Mama Tata khawatir dengan keadaan Tata. Bahkan tadi pagi sempat melarang Tata sekolah.

Setelah sampai di sekolah, Tata langsung bergegas pergi ke kelas. Di kelas Tata langsung menenggelamkan kepalanya. Sampai akhirnya kedua sahabatnya Yanda dan Fany datang.

"Woy Ta, kemana aja Lo ya ampun dari SD gue hubungin Lo tapi gaada kabar?" Teriak Yanda yang langsung membuat Tata dengan malas membuka matanya dan menengadah.

"Paansi Lo Yan lebay deh," Cibir Fany "Eh tapi emang bener sih Ta Lo kemana aja?" Lanjutnya.

Tata sebenarnya malas untuk menanggapi mereka, tapi bagaimanapun Tata harus menceritakannya karena Yanda dan Fany berhak tahu.

"Gue...." Tata menceritakannya.

"Yaampun sabar ya Ta, pantesan mata Lo bengkak gitu." Ucap Fany sambil mengusap lembut punggung Tata.

"Gue nyesel, gue gatau kalo Fariz peduliin gue. Padahal dengan pedulinya Fariz ke gue berarti Fariz udah mau nerima keberadaan gue. Tapi hiks hiks...." Tata menangis kembali. Dan membuat orang-orang yang sudah datang di kelas menengok ke arah Tata.

"Apa kalian lihat-lihat?" Ucap Yanda sambil memelototi orang-orang yang melihat Tata. Sontak membuat mereka mengalihkan pandangannya. "Udahlah Ta, jangan nangis, mereka liatin Lo. Lagian Lo kenapa sekolah segala sih?" Kata Yanda.

"Gue pengen minta maaf ke Fariz karena gue yakin kalo cuma gue chatt atau telepon gabakal dia balas dan angkat." Ucap Tata dengan suara seraknya.

"Yaudah mendingan Lo kita antar ke UKS aja biar Lo bisa istirahat. Nanti kita berdua jagain." Ucap Yanda menemukan ide.

"Nah bener." Setuju Fany.

"Tap..." Ucap Tata terpotong.

"Gak usah khawatir lagian gue males pelajaran pak Agus." Kata Yanda.

"Yaudah yuk." Ajak Fany.

*****

Sudah 15 menit Tata, Yanda, dan Fany berada di UKS. Tata sedang tidur, setelah tadi salah satu anggota PMR memberikan Tata obat sakit kepala. Sedangkan Yanda dan Fany mereka sedang asik bermain ponsel. Hingga tiba-tiba...

Cklek

Pintu UKS terbuka.

"Fan, Yan, sama Tata disuruh masuk sama Pak Agus soalnya ada ulangan." Kata Zulfa teman sekelas Tata, Fany dan Yanda.

"sssttttt... Tata lagi tidur." Ucap Fany dan Yanda berbarengan.

"Apaan sih Lo, kan Tata sakit, lagian kita berdua lagi jagain Tata." Ucap Fany.

"Tadi ada anggota PMR yang izinin Tata sakit ke kelas, terus Pak Agus nanyain siapa yang sakit, terus anggota PMR itu jawab Tata. Nah masalahnya yang gak sakit alias Lo sama Yanda disuruh masuk ke kelas soalnya bakalan ada ulangan." Jelas Zulfa.

"Nah terus siapa yang jagain Tata?" Tanya Yanda.

"Tadi Pak Agus nyuruh anggota PMR itu buat nyuruh kelas yang jamkos jagain Tata, bentar lagi dia kesini."

Sweet coldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang