~Hargai perjuangan seseorang, walaupun orang itu tidak berarti bagimu :)
Drttt...drttt...drttt..
Suara getar telepon Fariz membangunkannya dari tidurnya. Fariz yang terbangun karena suara getaran hp dimejanya langsung mencari-cari letak hpnya berada. Ia mengucek matanya dan mulai mengangkat telepon yang masuk.
"Good morning Fariz..." Suara telepon diseberang sana. "Aku tebak pasti kamu baru bangun, aku tebak lagi kamu pasti belom mandi, dih pantesan bau."
Fariz masih setengah sadar ketika suara yang tidak asing baginya mulai berbicara dengan nada cepat dan cempreng diseberang sana. Fariz masih tidak bersuara sampai akhirnya suara perempuan diseberang sana mulai berceloteh kembali.
"Hari ini kan weekend, jadi gue mau ngajak Lo buat jalan-jalan, mau kan Riz, please." Kata perempuan diseberang sana yang tak lain adalah Tata.
Fariz sekarang sudah mulai tersadar. Ketika ia mendengar Tata mengajaknya untuk jalan-jalan, Fariz berpikir keras mencari alasan.
"Gak bisa." Hanya itu jawaban yang Fariz lontarkan pada Tata.
"Ihh kenapa gue tau kok Lo gabakal ada kegiatan hari ini, bukannya Lo udah janji bakalan mau kalo diajak sama gue?"
"So tau banget sih Lo, gue ada kegiatan makannya gue gak bisa." Kesal Fariz ketika mendengar Tata berbicara so tau. Padahal ya aslinya memang Fariz tidak ada kegiatan.
"Kegiatan apaan emang?"
"Lo gak perlu tau dan gak harus tahu!"
Tutttttutttt..... tuuttt..tutt...
*****
"Ihhhhh Fariz ngeselin banget sih, main dimatiin sepihak segala lagi teleponnya." Teriak tata sambil guling-guling di kasurnya. "Gue kerumahnya aja deh hehe." Akhirnya Tata menemukan ide untuk pergi ke rumah Fariz.
Setelah itu Tata langsung siap-siap buat pergi ke rumah Fariz.
*****
Ting tong. Ting tong."Eh silahkan masuk non." Ucap asisten rumah tangganya Fariz yang dulu menyambutnya ketika Tata pertama kali ke rumah Fariz.
"Permisi bi, Fariz nya ada nggak ya? Soalnya saya ke sini mau ketemu Fariz." Ucap Tata sopan.
"Oalah den Fariz ada kok non, tapi kalau tuan sudah berangkat tadi pagi." Jawab bi Sri yang tak lain asisten rumah tangga Fariz.
"Mmmm... Yaudah bagus deh kalo gitu hehe." Akhirnya Tata dan bi Sri melangkah masuk ke dalam rumah Fariz.
"Non tunggu disini ya, biar bibi panggil den Fariz nya dulu." Ucap bi Sri setelah sampai di ruang tamu dan menyuruhnya untuk duduk dan menunggu Fariz. Tata hanya mengangguk kemudian ia langsung duduk disebuah sofa.
Tidak lama setelah itu asisten rumah tangga Fariz turun dari lantai atas.
"Non, kata den Fariz katanya kalau tidak berkepentingan mending non pulang." Ucap asisten rumah tangga tersebut sedikit ragu.Tata yang mendengarnya sontak terkejut dan merasa kecewa. "Emang Fariz nya lagi apa Bi?" Tanya Tata penasaran.
"Sebenarnya Bibi juga nggak tega buat bilang ucapan tadi ke non, tapi den Fariz nyuruh bibi buat bilang begitu," ucapnya merasa bersalah. "Maaf ya non, katanya den Fariz gak bisa diganggu." Lanjutnya.
"Emang Fariz sibuk apa? Kenapa dia tega banget usir gue? Padahal gue udah capek-capek dateng kesini." Batin Tata dengan segala rasa kecewanya terhadap Fariz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet cold
Teen Fiction"Pernah gak sih kalian ngalamin suka sama kakak kelas kalian pas sekolah ataupun pas masa-masa sekolah?" "Dan inilah cerita gue tentang perjuangan gue buat bisa dapetin kakak kelas yang cueknya minta ampunnnnn:'((("