Dua puluh dua

366 39 9
                                    

~Gue mulai merasa nyaman karena terbiasa :)

Setelah Ezra pingsan, Raffi memutuskan untuk menelepon polisi dan melaporkan perbuatan bejat Ezra dan Nindy. Sedangkan Tata hanya menunduk menelungkupkan wajahnya dengan kedua tangannya. Fariz pun mendekatinya.

"Hey, gak usah nangis. Gue disini." Ucap Fariz lembut sembari mengelus pundak Tata. Tata mendongakkan wajahnya melihat sosok yang ada didepannya. Sosok yang ia rindukan, sosok yang ingin ia temui, sosok yang ingin ia sapa, sosok yang juga ingin ia lupakan beberapa hari lalu. Tata tak kuasa melihat Fariz ada di depannya. Ia pun segera bangkit dari duduknya dan memeluk Fariz.

Fariz yang mendapat perlakuan tersebut memakluminya. Kali ini Tata memang bukan sedang modus padanya, ia memang sedang butuh ditenangkan. Perlahan Fariz mulai membalas pelukan Tata sembari mengusap lembut punggung Tata dan kepala Tata.

Tata menumpahkan tangisnya di dalam dekapan Fariz. Ia sangat ketakutan, tapi ia juga bersyukur Fariz menolongnya saat ini.

"Gu... Gue... Takut hiks..." Lirih Tata.

"Gak usah takut, ada gue," Ucap Fariz "Maafin gue, dan mulai detik ini gue bakal jagain lo dari orang-orang berengsek kayak mereka." Tata semakin mengeratkan pelukannya.

*****
3 hari setelah kejadian itu, Tata masih belum masuk sekolah. Entahlah, mungkin Tata masih syok akan kejadian itu. Tata butuh ketenangan untuk saat ini, Mama Tata juga setia menemaninya.

Tok... Tokk... Tokkk

Terdengar suara ketukan pintu kamar Tata. Tak lama munculah Mama Tata dengan membawa semangkuk sup, sepiring nasi, air putih dan buah-buahan. Mama Tata pun meletakkannya di sebuah meja kecil dipinggir tempat tidur Tata.

"Makan dulu ya sayang, bentar lagi Fariz sampe." Ucap Mama Tata. Tata hanya mengangguk lalu segera mengambil makanannya dan melahapnya. Setelah makanan habis Mia pun segera mengambil piring-piring kotornya.

"Kamu siap-siap dulu ya, nanti kalo Fariz udah dateng Mama panggil." Ucap Mia sambil mengelus lembut puncak kepala Tata.

Setelah siap dengan penampilannya, Tata segera turun ke bawah dari kamarnya yang terletak di lantai dua. Ya, tadi Mia memanggil Tata saat Fariz sudah datang kerumahnya untuk menjemput Tata mengajaknya jalan-jalan.

Saat Tata turun, Fariz sempat tidak berkedip sesaat setelah melihat penampilan Tata. Tata memakai dress selutut berwarna cream, flat shoes berwarna peach, rambut tergerai serta sedikit polesan make up yang membuatnya terlihat sangat cantik.

"Ke... Kenapa? Gu... Gue terlihat aneh?" Tanya Tata gugup saat Fariz melihatnya dari ujung kepala sampai ujung kaki tanpa berkedip. Fariz pun mengerjapkan matanya lalu memalingkan wajahnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ayo." Ucap Fariz mengalihkan pembicaraan. Tata yang melihatnya hanya mengerucutkan bibirnya. Ia masih tidak habis pikir dengan sikap Fariz yang kadang-kadang berubah. Kadang Fariz bersikap perhatian dan hangat seperti waktu Tata di jahati oleh Ezra dan Nindy, tapi kadang-kadang juga Fariz bersikap dingin seperti saat ini.

"Apa Fariz bersikap dingin kek gini gara-gara gue yang maksa dia buat ngajak jalan sore ini?" Tanya Tata dalam hati.

Flashback on.

3 hari semenjak Tata tidak sekolah, Fariz dan sahabat-sahabat Tata selalu menjenguk Tata kerumahnya setelah mereka pulang sekolah. Saat kemarin hanya Fariz yang berkunjung kerumah Tata. Dan Tata bahagia karena sikap Fariz yang mulai menghangat padanya.

Perihal bagaimana Fariz, Raffi, Ezra dan Garan yang menyelamatkannya sewaktu Ezra dan Nindy menculiknya Tata sudah mengetahui kronologinya, bahkan Tata sudah menceritakan semua kejadiannya kepada Mama, sahabat Tata, dan sahabat-sahabat Fariz.

Sweet coldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang