Dua puluh empat

388 31 2
                                    

~Hadirmu adalah anugrah terindah yang harus aku syukuri. Terimakasih telah membuat pagiku menjadi lebih bahagia hanya karena ucapan selamat pagi darimu :)

Jadi gimana jawabannya nih?" Tanya Fariz saat Tata masih memeluknya erat.

Tata tersenyum dipelukan Fariz, ia masih tidak percaya bahwa semuanya adalah nyata bukan mimpi. Akhirnya Tata menemukan titik terang bahwa Fariz sudah bisa ia dapatkan.

"Oh jadi gini? Lo gak mau jawab nih?" Tanya Fariz sekali lagi. "Tapi lo agresif banget ya main peluk-peluk aja." Tata segera melepaskan pelukannya dari Fariz.

"Ihh... Dasar ya, lo malah jadi nyebelin sama bawel kek gini." Kesal Tata sambil mencubit perut Fariz. Fariz sama sekali tidak merasa kesakitan, justru ia malah tertawa karena merasa geli.

"Aw stop haha... Stop ih... Ta... Hahaha... Ampun... Hahaha... Ampun." Kata Fariz sambil menghentikan tangan Tata yang terus mencubit perutnya. Tata menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya sambil memasang wajah kesalnya.

"Ihh gemes tau gak." Kata Fariz sambil mencubit kedua pipi Tata. Tata yang mendapat perlakuan itu pun hanya tersenyum mendengar perlakuan Fariz yang membuat jantungnya kembali berdegup kencang.

"Jawab dulu ih, udah capek-capek nyiapin keberanian eh malah digantungin kayak jemuran." Ucap Fariz pada Tata. Sisi lain dari Fariz yang Tata baru ketahui ternyata Fariz juga orangnya humoris.

"Mmm... Gimana ya? Jawab nggak nih?" Tata mengucapkan kata-katanya seolah ingin membuat Fariz semakin kesal.

"Yaudah deh kalo gitu gue...." Ucapan Fariz terpotong saat Tata memotong pembicaraannya.

"Tergantung." Ucap Tata. Fariz menaikkan sebelah alisnya.

"Tergantung apaan deh jangan macem-macem. Bukannya lo pengen banget ya pacaran sama gue?" Goda Fariz yang membuat pipi Tata kembali bersemburat merah.

"Ap... Apaan sih." Ucap Tata sambil memalingkan wajahnya.

"Dih salting," Kata Fariz. "Yaudah tergantung apaan deh?" Tanya Fariz penasaran.

"Kalo setelah gue nerima lo, lo bersikap dingin lagi ke gue, gue gak mau. Tapi kalo lo gak bersikap dingin lagi ke gue, gue mau." Ucap Fariz.

"Iya janji gak bakal bersikap kayak gitu lagi." Ucap Fariz sambil mengacungkan jari kelingkingnya, Tata pun langsung menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Fariz sebagai bentuk perjanjian.

"Tapi kalo ke cewek selain gue lo boleh kok bersikap dingin hehe." Kata Tata.

"Dih dasar, belum apa-apa udah cemburu aja. Lo takut banget ya kalo ketikung sama cewek lain?" Goda Fariz sambil mencolek hidung Tata. Tata hanya diam saja ia harus sabar dan terbiasa dengan sifat penggoda Fariz sekarang.

"Jadi sekarang kita pacaran nih?" Tanya Fariz.

"Iya gitu." Jawab Tata malu-malu.

"Makasih ya." Ucap Fariz Tata hanya menganggap sambil tersenyum.

"Riz..." Panggil Tata. Fariz menoleh ke arahnya. "Kita gak bakal pake aku kamu gitu panggilannya, maksud gue..."

"Iya sayang, mulai sekarang kita panggilnya pake aku kamu." Ucap Fariz sambil mengedipkan sebelah matanya yang membuat Fariz terlihat sangat tampan dan lucu. Tata yang mendengar panggilan 'sayang' untuk pertama kalinya dari Fariz sudah kejang-kejang tidak bisa bergerak.

*****
Pagi ini, Tata sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Ia sedang memakai sepatunya setelah tadi ia sarapan. Mia yang sedari tadi menemani Tata hanya geleng-geleng kepala saat melihat Tata yang tak henti-hentinya tersenyum.

Sweet coldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang