16. Memilih

41.7K 4.1K 341
                                    


"Bodo amat."

"Gue benci."

"Kenapa sih susah banget masuk ke otak?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa sih susah banget masuk ke otak?!"

"Sialan, kayaknya di kehidupan gue yang sebelumnya, gue pernah punya dosa sama matematika."

Keira menghela napas panjang, rambutnya sudah tak beraturan. Dia sudah menggaruk, menarik, bahkan merutuki rambutnya. Padahal yang salah itu otaknya, tapi rambut malah jadi pelampiasan.

Wajahnya sudah merah karena menahan amarah. Keira marah sama dirinya sendiri; kenapa suka buntu banget kalau berhubungan sama Matematika?

Lima belas menit lagi Jaehyun—selaku guru Matematika itu akan masuk ke kelasnya, mengadakan ulangan.

Keira masih memegangi buku catatannya, sementara matanya sudah berkelana menyapu semua orang yang ada di kelas.

Hanya ada seorang anak yang ambis berada di pojok ruangan, Renjun. Dia tengah fokus memusatkan pikirannya supaya nanti bisa menjawab semua soal dengan benar.

Renjun sudah mendedikasikan kepada dirinya sendiri kalau nilai seratus adalah tujuannya. Ambis yang sangat menyiksa. Sampai ia mengabaikan orang-orang yang ada di sekitarnya untuk meminta bantuan penjelasan mengenai tipe soal dan sifat logaritma.

"Jun, ajarin gue dong." salah satu siswi mendekati Renjun, malah Keira yang gugup, dia sudah hapal betul sifat sepupunya.

Renjun belum memberikan reaksi, tapi siswi itu tetap mendekati seraya menyodorkan buku catatannya.

"Jun, please bantu gue buat ngerti soal yang ini."

"Ck!" Renjun berdecak sembari memasang wajah dinginnya. "Lo buta? Gak liat gue lagi belajar buat ulangan?!" teriakan cowok itu membuat Keira bergidik ngeri.

Lidah sama tatapannya Renjun 11-12 dengan Om Kyungsoo. Ya iyalah anaknya. Jadi seperti itu. Wajahnya saja yang dominan Tante Wendy, tapi sifatnya dominan Ayahnya.

Siswi yang dibentak Renjun tadi mendengus kesal, lantas ia pun pergi menuju kumpulan teman-temannya yang tengah mengobrol.

Keira yang tadinya akan bertanya pada Renjun pun ciut seketika, ia tidak mau dibentak seperti cewek tadi. Meski pun ia sepupunya, tapi Keira yakin kalau Renjun tidak akan pandang bulu jika berkaitan dengan pelajaran.

Tadinya Keira ingin belajar kepada Renjun karena ia bosan; setiap ulangan Matematika pasti remedial atau nilainya pas-pasan dengan KKM.

Bu Dewi, guru Matematikanya yang sebelumnya pun sempat menyarankan Keira untuk mengikuti belajar Matematika tambahan.

Waktu itu Keira menurut, mengikuti belajar tambahan di suatu bimbingan belajar yang biayanya menguras dompet, tapi tetap saja, tidak membuatnya mendapat pencerahan kalau mmengerjakan soal Matematika.

MTMH | JAEHYUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang