"Mau camping atau pindah rumah?"
Keira hanya bisa menghela napasnya saat Jaehyun menertawakan dan bertanya dengan nada yang jahil. Lagi pula, Mamanya yang mengirimkan carrier bag berisi semua hal yang dibutuhkannya nanti saat camping.
Tapi, masalahnya, semua ini terlalu banyak. Dimulai dari pakaian dalamnya sebanyak tujuh pasang, padahal ia hanya camping satu hari satu malam. Lalu, camilan yang sangat banyak, abon sapi sepuluh bungkus. Keira ingin menepuk jidatnya berkali-kali melihat semua itu.
Dirinya seperti akan membuka warung dadakan saat di gunung nanti. Maka dari itu sekarang Keira memasukkan kembali sebagian camilan ke dalam kulkas lalu perlengkapan yang berlebihan itu ke dalam lemarinya.
Ini baru perbekalan dari Mamanya, belum dari Bunda. Mertuanya.
Kemarin Keira sampai shock melihat ada sepuluh bungkus oreo supreme. Rasanya jiwa hematnya menjerit-jerit, kenapa Bunda Irene sampai segitunya? Apa mertuanya itu tidak sayang uang? Haaah ... rasanya Keira ingin menjual oreo supreme itu pada orang-orang hedon yang kerap kali berselancar di pusat perbelanjaan online.
Bukannya tidak menghargai mertuanya, tapi Keira sangat hemat, ia akan menjual semua makanan berharga mengerikan itu!
Lalu Keira akan mengembalikan uangnya pada Jaehyun. Ayolah, untuk apa makanan yang satu bungkusnya bernilai setengah juta jika akhirnya hanya akan dicerna dan menjadi sesuatu, lalu dibuang. Atau, jika untuk dipajang pun kesannya bar-bar sekali.
"Mikirin apa?" tanya Jaehyun.
Keira tak menjawab pertanyaan lelaki itu. Ia hanya diam seraya menelisik raut wajah Jaehyun yang begitu ramah dan lembut. Padahal dua hari yang lalu, lelaki itu masih ketus padanya. Keira penasaran dengan perubahan sifat Jaehyun yang sangat cepat.
Apa ada sesuatu yang diinginkan oleh lelaki itu? Rasanya cukup membingungkan, karena Jaehyun benar-benar tidak menganggapnya sejak hari pertama mereka bertemu.
"Jawab yang jujur, Jae." Keira berterus terang. Lalu ia menatap Jaehyun lamat-lamat. "Sebenarnya, ada apa di masa lalu? Kenapa gue sampai lupa sama lo?"
Jaehyun tersenyum tipis. "Kepo banget." lalu ia menggelitiki pinggang Keira.
"Serius dulu, bisa gak?" sebenarnya sekarang Keira menahan sensasi geli itu mati-matian, karena ia ingin tahu sebuah kebenaran. Rasanya ada yang janggal, bahkan ia selalu merasa bahwa dirinya melupakan suatu kejadian yang berdampak besar dalam hidupnya di masa lalu itu.
Tapi ingatannya masih samar, ia tak mau salah menafsirkan.
Kesal dengan Jaehyun yang masih tertawa pelan sambil menggelitiki pinggangnya, akhirnya Keira pun menyerah, ia ikut tertawa, karena sentuhan Jaehyun di pinggangnya sungguh menggelikan.
Keira pun membalas dengan hal yang sama. Entah ada naluri dari mana Keira tidak menggelitiki pinggang Jaehyun, tetapi ia menggelitiki leher belakang lelaki di hadapannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MTMH | JAEHYUN
FanfictionSUDAH DITERBITKAN Jaehyun berusaha supaya Keira tidak mengetahui atau mengingat memori apapun dari masa lalu. (Banyak roman, sedikit misteri) Jaemicchan 2019 ©All Rights Reserved