10. Rumit

48.4K 4.6K 272
                                        

Hari ini Keira bangun lebih pagi dari biasanya. Tadi pagi dia sudah diberi beberapa amanat dari sang Mama.

Pertama; Keira tidak boleh bertingkah tomboi. Re: menjaga manner-nya.

Kedua; Keira tidak boleh memukuli Jaehyun.

Ketiga; Keira tidak boleh berteriak.

Merenungkan tiga amanat itu membuat Keira terdiam beberapa saat. Nalarnya berbisik; ia seperti berada di masa kolonialisme, dan Jaehyun bagai putra bangsawan yang akan menikahinya secara paksa.

Ia mendengus pelan, haruskah ia berakhir dengan nahas seperti ini?

Menikah dengan pria yang tidak dicintainya? Masih untung kalau pria itu mencintainya.

Tapi kasusnya berbeda; Jaehyun sama sekali tidak mencintai Keira, bahkan pria itu terang-terangan menyadarkan Keira kalau mereka berdua hanya lah dua nama yang dipaksa bersama karena orang tua.

Menatap cermin, pantulan ayu dari wajahnya terpatri seketika. Garis wajah lembut namun sorot mata yang tegas, membuat Keira gampang disukai oleh lawan jenis, bahkan ... Keira pernah disukai oleh sesama jenis.

Kata orang, cantiknya itu anugerah.

Karena orang cantik sekali pun akan terpukau melihat kecantikannya.

Namun, bagi Keira hal itu musibah. Ia tidak pernah merasa dicintai bukan karena parasnya yang ayu. Banyak sekali lelaki yang mengucap cinta padanya.

Banyak pula yang menerima penolakan akan ucapan cinta yang tak terhitung dengan jari itu.

Keira sangat selektif dalam memilih lelaki. Makanya ia hanya mempunyai satu mantan. Itu juga masih diambang ketidakpastian, hubungannya dengan Eunwoo masih abu-abu. Antara putus dan bersama.

Sebenarnya Keira juga tak ingin mengelak hatinya; kalau ia masih menyayangi Eunwoo. Namun lelaki itu bersikap seenaknya. Membuat Keira muak-ia pun mendoktrin kalau lelaki tampan; kebanyakan dari mereka itu menyebalkan.

Eunwoo is calling ...

accept or decline (?)

Notifikasi memenuhi layar ponselnya. Satu dari beberapa hal yang tak disukai Keira; lelaki posesif.

Eunwoo sangat posesif, tak memberikan ruang padanya, bahkan melihat Keira bersahabat dengan Jeno dan Jaemin pun rasanya enggan.

Ia menghitung gerak-gerik jarum jam yang bergerak melewati angka enam. Sekitar sepuluh detik telah ia kantongi. Keira berasumsi kalau lima detik lagi lelaki bernama Eunwoo itu akan mengiriminya banyak pesan.

Satu, dua, tiga,

...empat ... lima.

3 pesan baru dari Eunwoo

"Haaah bener 'kan ... ?" Bermonolog dengan retorika lalu ia tersenyum memandangi layar ponsel. Jari-jemari lentiknya tak bergerak, ia tidak mau membuka pesan itu.

"Kei, udah siap?" Suara Mama terdengar di balik pintu.

Keira memantapkan hatinya sebelum menjawab, lalu ia merapikan gaun merah muda yang melekat indah di tubuhnya. High heels putih model Charlotte pun ia kenakan, tumitnya belum terbiasa menerima alas kaki yang paling dihindarinya itu.

MTMH | JAEHYUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang