Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
h a p p y
r e a d i n g
.
.
"Gimana, masih mual?"
"Masih, Kei." Jaehyun menempelkan keningnya di tembok, wajahnya pucat, bahkan sarapan yang sempat ia telan beberapa suap pun keluar lagi.
Walau sudah menahan sekuat tenaga untuk tidak muntah, tapi Jaehyun tidak bisa. Dengan wajah memerah, ia mengeluarkan isi perutnya. Pening. Pandangannya agak mengabur. Perutnya sangat mual.
Suara tetesan air dari wastafel cukup deras, karena Jaehyun tidak mau merepotkan Keira. Ia harus membersihkannya.
"Jae, mending baringan dulu. Kamu sakit, jangan ke kantor, oke?"
"Tapi-Kei ..." samar-samar, Jaehyun bisa mendengar suaranya cukup bergetar. Efek dari rasa mual yang dialaminya.
Keira memijat pelipis Jaehyun, sesekali ia membaluri tengkuk pria itu dengan minyak kayu putih. "Udah, jangan banyak nyanggah, kamu istirahat dulu aja, gimana kalau nanti tambah parah?"
Tidak ada jawaban dari Jaehyun, karena ia mengeluarkan isi perutnya lagi. Saking pusingnya, ia sampai berpegangan pada salah satu tangan Keira. "Kei, mual banget," keluhnya.
Sebenarnya, Keira juga panik, tapi ia berusaha tenang supaya tidak memperkeruh keadaan. "Aku telepon Jeno, gapapa? Kamu harus diperiksa, Jae."
"Iya gapapa," lirih Jaehyun.
Wajah pria itu semakin pucat. Keira semakin khawatir, ia pun menempelkan telapak tangannya di dahi Jaehyun. Panas.
"Jae, aku beli bubur dulu," Keira memapah Jaehyun menuju tempat tidur.
Kehamilannya sudah menyentuh angka sembilan bulan, ia sudah jarang merasakan mual. Tapi, pola makannya jadi tidak terkontrol. Bahkan, tempo hari, ia pernah menghabiskan dua porsi nasi padang.
Sekarang pun ia lapar, rasanya ingin nasi padang. Padahal masih pagi. Tapi urung, karena ia harus membeli bubur ayam terlebih dahulu. Untuk Jaehyun. Jika sedang sakit, pria itu harus melahap bubur ayam, tanpa kecap, untuk meredakan rasa mual. Setelah itu, mungkin Jaehyun akan menjalani pemeriksaan, lalu diberi resep obat oleh Jeno.
"Non, mau ke mana?" Bi Arum menghampiri Keira.
Wanita cantik itu pun tersenyum, "Mau beli bubur ayam, Bi. Buat Jaehyun."