19. Tanya Hati

41.3K 4.2K 928
                                    

   

   Interior kafe yang sederhana namun  nyaman membuat Jaehyun tersenyum tipis saat melihat semua itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Interior kafe yang sederhana namun  nyaman membuat Jaehyun tersenyum tipis saat melihat semua itu. Tempat itu tidak banyak berubah—cukup sama seperti dua tahun yang lalu—hanya ada perubahan beberapa letak kursi, meja, dan tambahan tanaman artifisial.

Aroma kopi yang menangkan kembali membuai indra penciumannya. Jaehyun sedikit memejamkan matanya, beribu kenangan menyeruak menghampiri pikirannya.

Kisahnya dan Livia.

Dulunya mereka berdua adalah sepasang sahabat, tetapi ada rasa yang menyelinap di hati Jaehyun saat ia dan Livia menempuh semester 5.

Mereka berada di jurusan yang sama—political business and economy yang ada di kampus Harvard. Mereka kerap kali mendapat kelas yang sama,  mungkin hal itu yang menjadi penyebab Jaehyun dan Livia menjadi nyaman satu sama lain.

Ditambah dengan kepribadian Livia yang hangat dan bersahabat, membuatnya merasa nyaman menjalin hubungan dengan perempuan itu walau hanya sebentar.

Hubungan mereka berawal dari sahabat, menjadi hati yang terikat, dan saat Jaehyun akan memastikan hubungan mereka dengan cincin pernikahan, mengapa Livia malah pergi meninggalkannya?

Hal itu membuat Jaehyun penasaran.

Apakah ia tidak cukup tampan, mapan dan beriman?

Apakah Livia menemui lelaki lain?

Atau, Livia menyukai Melvin?

Livia dan Melvin adalah dua sahabat terbaiknya, mereka bertiga bahkan pernah menjadi mc di sebuah acara televisi Indonesia. Mereka diundang menjadi mc karena mereka bertiga adalah penerima beasiswa yang mengharumkan nama bangsa.

Mencetak prestasi yang begitu mengagumkan di negeri orang. Maka saat pulang, akan diberi hunian berupa sambutan yang menghangatkan.

Rasanya kalau mengingat goresan kenangan itu membuat Jaehyun ingin kembali pada masa-masa ia belum banyak beban pikiran—transisi remaja menuju dewasa.

"Jaehyun?"

Suara itu ...

Mata Jaehyun menelusuri seluruh penjuru kafe, ia memerhatikan seseorang yang menjadi pusat perhatiannya sekarang. Perempuan itu tersenyum anggun kepadanya.

Lalu perempuan itu melambaikan tangan, "Jae, di sini." lembut, sarat akan senyuman yang tak kunjung redup dari bibirnya.

Jaehyun balas tersenyum seraya berjalan menuju perempuan itu.

MTMH | JAEHYUN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang