3100 words 🤧
jangan lupa vote+komentar, kalau kalian suka sama cerita ini
tolong mention aku ya kalau ada typo, makasih sebelumnya.
happy reading✨
Rasa pening yang amat-sangat menyergap keningnya, tubuh yang lemas, dan pandangan yang masih mengabur. Semua itu sangat membebani Keira. Ia berusaha menyesuaikan netranya untuk menangkap cahaya. Saat kelopak matanya terbuka sepenuhnya, hal yang pertama Keira lihat adalah Jaehyun yang tengah tertidur sembari memegangi salah satu tangannya yang tidak dipasang selang infus.Kelopak mata lelaki itu agak menghitam, bibirnya pun kering, padahal, seingat Keira, terakhir kali ia melihat Jaehyun, lelaki itu nampak bugar seperti biasanya.
Sepersekian detik kemudian, Keira berusaha untuk duduk, namun rasa perih di pergelangan tangannya mulai menyengat, darahnya mulai masuk ke dalam selang infus. Melihat hal itu, Keira mengurungkan niatnya.
Saat pergerakannya terhenti, Jaehyun terbangun seraya menghela napas. "Kamu kapan bangunnya, Kei? Gak kasian sama kakak ...?" Lelaki itu belum menyadari kalau perempuan yang tengah ditunggunya itu telah bangun. Karena Keira kembali menutup matanya, ia memutuskan untuk berpura-pura tertidur, karena sebenarnya ia tak tega melihat kondisi Jaehyun yang terlihat menyedihkan. Mungkin, dirinya penyebab semua itu.
"Kei," masih dengan suara lembutnya, Jaehyun berbicara sendiri seolah berharap kalau suaranya itu akan membangunkan Keira. Lelaki itu tersenyum getir, pandangannya hampa-tertuju pada tangan kurus Keira yang masih terbebani oleh infus.
"Kakak janji, gak akan bikin kamu kesal lagi, kakak bakal nyuapin kamu makan pocky kayak dulu, kakak bakal menunjukkan kasih sayang kakak sama kamu, kakak janji kalau waktunya udah tepat, kakak akan ngasih tau semua tentang masa lalu kita ..." jeda panjang tercipta di dalam suaranya yang hampa.
Kini Jaehyun mengelus puncak kepala Keira, seraya menahan isak tangisnya. Lelaki itu menatap Keira yang masih terpejam, betapa rapuhnya perempuan itu. Tanpa ada rasa bosan sedikit pun, Jaehyun mengelus puncak kepala Keira, hatinya terasa ngilu saat melihat wajah Keira yang semakin tirus karena dibebani oleh rasa sakit yang tak pernah dirasakannya.
Detik berikutnya, pergerakan tangan lelaki itu melemah-mendekati kata bergetar, karena kini ia meluruhkan air matanya. Sebenarnya, Jaehyun bukan lelaki yang mudah meluruhkan tangisan, tapi entah kenapa, jika melihat Keira sakit, ia selalu gagal menyembunyikan air matanya.
Tangisan lelaki itu semakin pilu, pundaknya bergetar, tenggorokannya tercekat saat air mata itu semakin menjadi membasahi kedua pipinya.
"Kakak cinta sama kamu, Kei. Jangan sakit, kakak mau kamu ceria dan sehat kayak dulu lagi, kakak sayang kamu, Keira."
KAMU SEDANG MEMBACA
MTMH | JAEHYUN
FanfictionSUDAH DITERBITKAN Jaehyun berusaha supaya Keira tidak mengetahui atau mengingat memori apapun dari masa lalu. (Banyak roman, sedikit misteri) Jaemicchan 2019 ©All Rights Reserved