Di tengah keramaian banyaknya kalangan, Keira masih bersikukuh untuk tidak masuk ke dalam pemandian air panas. Namun, Jaehyun terus saja membujuknya untuk berendam bersama."Ayo Kei, ini nggak panas banget, kok." Jaehyun yang sudah masuk ke dalam pemandian mulai merengek supaya Keira mengikutinya. Namun perempuan itu masih bertopang dagu seraya memerhatikan keadaan sekitar.
Banyak sekali pria dan wanita bercampur dalam pemandian air panas itu, ia merasa risi. Apalagi saat melihat beberapa pria yang bertelanjang dada dengan perut agak buncit itu menatapnya terang-terangan. Untung saja ada Jaehyun. Jadi mereka tidak berani mendekatinya.
Keira melarang Jaehyun membuka kaus hitamnya saat masuk ke dalam pemandian, karena bisa-bisa tatapan lapar perempuan lain menghabisi tubuh proporsional suaminya.
Keira tidak mau berbagi.
Duduk diatas batu pualam yang besar, Keira menatap Jaehyun yang masih menunggunya seraya tersenyum. Karena sedari tadi ia hanya memasukkan kedua kakinya ke dalam air yang lumayan panas itu. Keira takut tidak kuat kalau seluruh tubuhnya menerima sensasi air panas dari kawah Gunung Tangkuban Parahu itu.
"Gimana, Kei? Jadi mau berendam, atau udahan aja?" Jaehyun sudah berancang-ancang untuk melangkah keluar dari pemandian. Sementara Keira masih betah duduk di atas batu pualam.
"Gimana?" gumamnya. Tangan basahnya membingkai jemari Keira.
"Hm ... " Keira tampak menimang-nimang keputusan. Melihat tatapan penuh harap itu, akhirnya Keira pun luluh dan mulai mengikuti Jaehyun, untuk berendam di dalam air panas.
Wajah Keira memerah saat Jaehyun membantunya untuk menuruni batu pualam besar itu, dengan cara mememegangi kedua tangannya. Takut wanitanya tergelincir.
Saat tubuhnya masuk ke dalam pemandian, Keira langsung terkejut karena ternyata air itu panas sekali, rasanya ia tengah direbus dalam air yang begitu mendidih. Wajahnya pun merah, giginya bergemelatuk pelan. Menahan sensasi panas yang mengaliri permukaan kulitnya.
Jaehyun terkesiap melihat semua itu.
"Kei, kamu kenapa? Nggak kuat? Pindah aja yuk, jangan di sini."Keira pun mengangguk, dan mengikuti Jaehyun menuju kolam lainnya. Pria itu sampai memastikan dulu apakah suhu air di dalamnya cocok untuk Keira, atau tidak.
"Kei, air di sini nggak terlalu panas!" seru Jaehyun. Pria itu terlihat bahagia saat menemukan kolam yang di dalamnya tidak terlalu ramai pegunjung. Karena di pemandian Ciater Subang ini banyak sekali kolam yang disediakan, suhu airnya pun bervariasi. Kebanyakan orang mencari air dengan suhu panas, supaya bisa merasakan detox alami.
"Wah, iya?"
Jaehyun mengangguk bersemangat. "Sini," ajaknya yang sudah masuk ke dalam kolam.
Keira tersenyum gemas melihat keceriaan Jaehyun. Lalu ia masuk ke dalam kolam itu. Hangat. Sangat menenangkan. Keira tersenyum seraya memejamkan mata saat aliran air itu mulai membasahi permukaan kulitnya.
Saat membuka mata, Keira terkejut karena Jaehyun sudah sangat dekat dengannya. Bahkan pria itu melingkarkan kedua lengan di pinggangnya.
"Kak, malu, banyak orang ..." bisiknya. Kemudian Jaehyun tertawa pelan seraya melepaskan pelukan singkatnya. "Iya deh, kalau nggak boleh, padahal kita udah sah."
Keira hanya tersenyum canggung saat Jaehyun berkata seperti itu. Entah mengapa rasanya ia jadi tidak enak, karena telah melarang Jaehyun.
Setelah berenang berdua cukup lama, Jaehyun mulai mengajak Keira untuk mengeringkan tubuh, lalu mereka mulai menikmati pesona kota Subang yang tersedia di wisata alam itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
MTMH | JAEHYUN
Fiksi PenggemarSUDAH DITERBITKAN Jaehyun berusaha supaya Keira tidak mengetahui atau mengingat memori apapun dari masa lalu. (Banyak roman, sedikit misteri) Jaemicchan 2019 ©All Rights Reserved