Keira tak dapat berkata-kata saat melihat sosok laki-laki yang sangat tampan berdiri menjulang tinggi di hadapannya. “Buset, orang ini ganteng banget!” gumam Keira yang masih terdiam di tempatnya.
“Saya bukan woi lo, nama saya Jaehyun.” Ucap lelaki tampan itu. Keira hanya menganga saat mendengar perkataan lelaki itu. Ia memandangi lelaki itu lamat-lamat begitu pun sebaliknya. “Ikut saya.” Kata Jaehyun sambil menarik lengan Keira.
Sementara Keira tengah kebingungan dibuatnya. Ia berusaha meronta dan melepaskan cekalan telapak tangan Jaehyun namun hasilnya nihil, tenaga Jaehyun lebih besar darinya pada akhirnya Keira tak bisa berbuat apa-apa.
Jaehyun membawa Keira menuju ruangan tempat penyimpanan alat-alat olahraga. Keira membelalakan matanya tak percaya dengan perlakuan pria di hadapannya ini.
Berani-beraninya pria asing itu memerintah Keira secara otoriter.
Mata Keira berkilat-kilat sarat akan amarah. Lantas gadis berambut panjang itu meninju dada bidang Jaehyun. Keira adalah gadis pemegang sabuk hitam di ekstrakulikuler karate sekolahnya. Maka jangan mcama-macam kepadanya, jika tidak, remuk sudah tulang kering pria di hadapannya itu. Sekarang Keira melipat kedua tangannya di depan dada, lalu menelisik wajah Jaehyun.
Pria tampan itu hanya diam sambil memerhatikan Keira dari atas sampai bawah. “Buka rok kamu.” Ucapnya.
Kedu mata indah Keira membelalak sempurna, lantas ia memukul Jaehyun sekeras-kerasnya. “Woi pervert lo!” wajah Keira memerah ia pun menatap Jaehyun dengan penuh amarah.
“Gue bilangin ke komite sekolah, tau rasa lo!” ancam Keira.
Jaehyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali, ia terlihat gugup pandangannya pun meredup. “Argh, bukan itu maksud saya, maksudnya ganti rok kamu!”
Keira menyandarkan tubuhnya pada dinding. Bibirnya terangkat melawan gravitasi. “Halah ngeles mulu lo kayak bajaj, ternyata lo orang mesum ya?!!”
Di dalam hatinya ia sangat menyesal karena tadi sempat memuji pria di hadapannya ini dengan begitu detail.
Nyatanya pria tampan ini sangat menyebalkan dan tipikal orang yang pervert.
Keira pun membawa sebuah botol kosong yang tergeletak di sampingnya untuk jaga-jaga kalau pria tampan nan menyebalkan ini macam-macam kepadanya.
“ROK KAMU KEPENDEKAN KEIRA!” bentak pria di hadapannya.
Keira terkejut setengah mati bulu kuduknya berdiri melawan gravitasi. Bagaimana pria yang bernama Jaehyun itu mengetahui namanya. Ia pun menodongkan botol bekas air mineral itu kepada Jaehyun. “Hei biawak, kenapa lo bisa tau nama gue?!! Lo stalker ‘kan? Ngaku lo atau gue tebas leher lo pake botol ini!” Keira berancang-ancang untuk menyiapkan kuda-kudanya.
Jaehyun menghela napas sejenak setelah itu ia menunjuk seragam Keira. “Itu nama kamu ada di badge seragam, Keira Putri Kencana.” Ujar Jaehyun penuh penekanan.
Rasa malu diatas rata-rata mulai menyergap benak Keira. Matanya mengerjap beberapa kali saat melihat nama lengkapnya tertera di badge seragamnya. Wah ia merasa menjadi seekor kambing tak punya tujuan hanya pelanga-pelongo sendirian menyadari ketelodarannya barusan.
Untuk mencairkan suasana di antara dirinya dan Jaehyun, Keira pun memutuskan untuk menetralkan rona wajahnya terlebih dahulu karena malu.
Keira berdeham sejenak lalu menatap tajam Jaehyun. “HEH, MAU ROK GUE KEPENDEKAN KEK, SYAR’I KEK, BUKAN URUSAN LO YA! ORANG TUA GUE JUGA IT’S OKAY AJA TUH. KENAPA LO YANG REPOT, BRO?!”
Jaehyun terkesiap saat menerima bentakan Keira. Lantas ia pun berdeham pelan. “Hmm, setahu saya paha ayam juga di bulen sama terigu, kok paha manusia malah di umbar?”
Keira kalah telak dengan pertanyaan Jaehyun barusan. Ia tak mau berlama-lama berada di ruangan yang sama dengan Jaehyun.
Gadis itu pun mulai malangkah ke arah pintu dan mengerahkan semua tenaganya untuk membuka knop pintu. Tapi nihil, ia tidak bisa membuka pintu itu. Malah tangannya yang memerah karena kesakitan.
Keira menatap Jaehyun penuh amarah ia membuka mulutnya lebar-lebar untuk berteriak. “OI JAEHYUN CEPET TANGGUNG JAWAB, BUKAIN PINTUNYA!” Wajah Keira memerah saat meluapkan amarah.
Jaehyun malah menunduk sambil tertawa kecil, dan hal itu membuat Keira semakin jengkel.
“Anjir malah ketawa, tanggung jawab oy, tadi lo nutup pintunya dibanting! Jadinya kekunci!”
Jaehyun masih tertawa kepada Keira. “Buat apa saya tanggung jawab, saya kan gak ngehamilin kamu.”
Kedua mata Keira membelalak darahnya mendidih ia sudah tak toleran lagi dengan sikap Jaehyun yang menebalkan. “Bangsul Jaehyun! Lo mau gue pites?”
Jaehyun berhenti tersenyum, sekarang pria tampan itu malah tertawa. Tubuhnya ia sandarkan pada dinding yang dingin.
“Pintunya kekunci, saya juga tidak bisa, tunggu bantuan dari luar saja.” Ujar Jaehyun datar.
Tapi Jaehyun beranjak dari duduknya kemudian mulai berusaha untuk membuka knop pintu. Keira mendengus melihat perilaku pria aneh itu. Sekarang giliran Keira yang duduk santai di atas meja sambil menyandarkan punggungnya pada dinding. Dan giliran Jaehyun yang wajahnya memerah karena kesulitan untuk membuka knop pintu.
Keira berdecak melihat pemandangan itu, ia memutuskan untuk menghampiri Jaehyun berniat untuk memarahi pria tampan itu habis-habisan. Namun langkahnya terhenti karena intrupsi Jaehyun yang mulai terdengar. “Tunggu saja disana."
Keira bersikap acuh tak acuh. Ia merapikan rambutnya menggunakan jari. Dan ia pun mengamati sekitar, ada matras, bola basket, timbangan, jaring, dan bola voli.
Karena merasa bosan, Keira pun memilih untuk membawa bola basket dan memainkannya untuk beberapa saat.
Tapi tak lama kemudian pening yang menjadi-jadi mulai menyergap kepala Keira. Dan semuanya menjadi gelap.
Micchan's note:
Ntar kalau udah masuk intinya, alurnya bakalan berubah :') jadi buat pembaca lama maafin ya kalau sampe bab ini masih kerasa bosen.
KAMU SEDANG MEMBACA
MTMH | JAEHYUN
FanfictionSUDAH DITERBITKAN Jaehyun berusaha supaya Keira tidak mengetahui atau mengingat memori apapun dari masa lalu. (Banyak roman, sedikit misteri) Jaemicchan 2019 ©All Rights Reserved