6. Aneh

1.1K 129 9
                                    

"Ketika, jatuh cinta membuat seseorang bertingkah aneh."

~❄️❄️❄️~

Gue masih berbaring di ranjang yang gak menolak untuk gue tidurin. UKS bakal jadi tempat favorit gue selanjutnya.

Jam istirahat lagi berlangsung. Gue masih gak mau keluar dari sini. Ini perintah, eh maksud gue ancaman si Yeji. Dan gobloknya, kenapa gue mau aja di takut-takutin sama si sipit itu.

Gue maunya chat si Yeji. Eh lupa ternyata HP gue ada di kelas. Masak iya, gue manggil dia lewat speaker sekolah. Gila gue. Ide gue maksudnya. Hehe.

"Ji, ji, Yeji. Lo dimana, gue disini gerah. Mau ngejajan......" gue ngigau sambil nyanyi saking gabutnya.

"Huftt....." gue menghembuskan nafas yang keras untuk kesekian kalinya.

Gak lama kemudian, pintu UKS kebuka. Gue ngintip dari celah tirai yang nutupin ranjang yang gue tidurin ini, kayak bocah yang lagi sendiri dirumah terus denger suara. Anjir panjang banget deskripsi gue.

"Cil, lo gak ketelen ranjangnya kan?" kata seseorang yang gue kenal banget suaranya.

"Ji, ji, ji, jiiiiiiiiii! Gue mau story sama lo," sahut gue spontan agak teriak sih. Dikit.

"Gue suntik rabies, lo lama-lama." Yeji duduk di pinggiran ranjang tempat gue tidur di UKS. Tatapannya antusias ke gue. Gue makin ngegas cerita nih.

"Tadi Ji, tadiii.." gue guncang badannya Yeji sampe dia noyor kepala gue karena saking keselnya.

"Buruan njir, To The Point." Yeji neken intonasinya galak. Gak sabar kali ya Ji.

"Gue keciduk orang kayaknya Ji, takut gue. Gimana kalau itu fans fanatiknya kak Tae? Mampus gue." gue ngusap muka gue frustasi.

"Bentar-bentar. Orangnya siapa? Kok fansnya kak Tae, lo sebut-sebut?" tatapan Yeji mengintrogasi gue sekarang. Goblok gue malah bahas kak Tae ke si Yeji.

"Tadi, itu lo. Kak Tae nyamperin gue kesini, eh tiba-tiba pintu UKS kayak ditutup kenceng sama orang. Gue kan curiganya dia ngintip trusss, entar foto gue disebar di sekolahan Jiiiii. Demi dragonnya avatar, eh gak ada. Gue takut Jiii," gue merengek ketakutan. Gue meremas tangan Yeji tidak sadar.

"Gue kan, udah bilang. Jangan deket-deket sama orang populer di sekolah ini. Lo sih," tutur Yeji. Secara, Yeji memang selalu mengingatkan gue untuk jaga jarak atau temenan sama orang populer di sekolahan.

"Ih, kan gue cuma temenan biasa sama kak Tae. Ji," gue masih merengek.

"Kan, sekarang beda." ucap Yeji datar.
"Btw, tadi Soobin ada kesini gak?" lanjut Yeji merubah topik pembicaraan.

"Soobin?" gue mengerutkan dahi.

"Iya,"

"Lah, ngapain?" tanya gue penasaran.

"Gatau gue. Jengukin lo kali?"

"Jengukin? Eh, jangan-jangan tadi tu Soobin lagi?!!!" gue memekik sendiri. Inget sama kejadian tadi. Ada hubungannya sama pintu yang ketutup tiba-tiba barusan.

"Lah, emang iya?" Yeji makin kontras sama gue yang halu, kalau gue lagi direbutin dua cowok populer di sekolahan.

"Kan, baru jangan-jangan." gue kecewa dengan respon Yeji sebenernya. Dukung kek dikit temennya. Heran. Flat amat hidup nih orang.

"Oh iya, gue mau ngasih tau lo tentang tugas dari pak Ramon tadi." mukanya Yeji sumringah jahat. Gue curiga. Oke, mari kita persiapkan mental.

"Apaan?" gue sok acuh gitu ngerespon Yeji.

My Cold Crush [On Hold/Slow]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang