"I miss u,"
~❄❄❄~
"Oke, selamat siang semuanyaaaa." Sokjin berseru menyapa semua siswa di hadapannya.
"Sianggg," semua menyahut berbarengan.
"Saya seneng, kalian kompak dateng hari ini." pak Sokjin tersenyum bangga sambil menepuk tangannya.
"Pak, pak, dapet konsumsi gratis gak?" Yeonjun berseru ketika semua orang sibuk memperhatikan pak Sokjin.
"Pak, ada jaminan bakal femes gak?" Wujin menimpali.
"Berisik lo pada, belom juga pak Sokjin kelar ngomongnya." Yeji membuat keduanya diam tidak berani melawan.
"Tenang semuanya, semua yang kalian pengen saya jamin." begitu pak Sokjin membuat murid-muridnya kembali riuh.
"Kita kumpul di aula ya,"
Setelah pak Sokjin mengatakan itu, kami semua mengikutinya pergi ke aula. Semua kembali riuh. Pak Sokjin tidak langsung mengarahkan kami untuk melakukan latihan. Jadi, semuanya memiliki kesibukan masing-masing.
Gue nimbrung dalam obrolan Yeji dan Yeonjun yang tidak gue pahami. Ya, mau gimana lagi. Gue gak tahu harus ngapain. Dari jauh, gue merhatiin satu orang yang jauh berbeda dari beberapa bulan ini.
Soobin. Dia terlihat asik mengobrol bersama Kai dan Lino. Padahal, setahu gue dia gak pernah mengobrol sama dua orang itu.
"Jun, sejak kapan temen lo jadi akrab gitu ke Kai sama Lino?" tanya gue tapi masih memandang cowok itu.
"Siapa lo kata?" Yeonjun mencari tahu siapa yang dimaksud Cecil dengan mencari pusat pandangannya.
Yeonjun ber-oh panjang sambil mengangguk. "Selama liburan ini, mereka sering ketemuan. Katanya sih, ngebahas soal penampilan kelas kita pas perpisahan kakel nanti."
"Kata siapa?" Yeji kelihatannya tidak tahu apa-apa.
"Kata Soobin lah," kata Yeonjun santai.
"Lo kenapa gak ikutan?" gue jadi penasaran. Apa iya mereka berdua musuhan?
"Yeu, gue kan beda jenis penampilan. Gue bawain lawak." kata Yeonjun.
"Bukannya, Lino udah nge-band sama Han, Jisung, Jeno, Cenle?" Yeji lagi-lagi ikut dirundung rasa penasaran.
"Iya beb. Si Soobin katanya mau nyanyi sambil main gitar, makanya dia belajar main gitar sama Lino."
"NYANYI? SAMBIL MAIN GITAR?" gue kaget setelah Yeonjun mengklarifikasi semuanya.
Yeonjun mengangguk.
"Ji, lo jadinya ikut apa?" gue jadi panik sendiri.
"Gue diajak Chaer nge-dance." Yeji menjawab dengan ekspresi kebingungan.
"Ahh, gue apa dong?" gue sudah tamat.
"Ikut teater pendek aja, kan ada Zuyu sama Lia." saran Yeji.
"Males. Ada Eric." gue ada masalah pribadi sama Eric. Dia itu suka ngebully gue pendek.
"Lah," Yeji sudah putus asa memberi saran ke temannya itu.
"Lo nyanyi aja udah, kan ada Soobin yang mengiringi dengan gitarnya." Yeonjun menggoda gue dengan nama cowok itu.
"Anak-anak. Ayok kumpul disini semuanya," pak Sokjin mengarahkan murid-muridnya untuk berkumpul di hadapannya.
"Nah, kemarin Kai udah ngirimin saya list yang bakal tampil." pak Sokjin mengeluarkan sebuah kertas kecil, lalu dibacanya.
"Untuk teater pendek, ada Zuyu, Lia, Sungmin, Eric, Jemin, Renjun." pak Sokjin membenahi kaca matanya, lalu berusaha menemukan nama muridnya yang dipanggil tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/180809985-288-k125010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Crush [On Hold/Slow]
Fiksi Penggemar"Emangnya bisa gitu, gunung es meleleh karena satu sentuhan?" "Bisa lah. soalnya, lo nyentuhnya pake cinta njir," °•🌜Jeonuwuw🌛•° Maaf bahasanya bisa aja baku bisa aja santuy; tergantung mood aing🌚 Start: 19 Maret End: Highest rank✔️ [...