35. Jadi Begini Rasanya?

141 17 0
                                    

"Ketika kamu berdebar, mungkin ada yang tumbuh disana?"

***

Pak kepala sekolah mengumpulkan seluruh siswa kelas 12 di aula. Hal ini dilakukannya untuk mengumumkan kepada semua siswa 12 untuk menyiapkan diri di hari kelulusan nanti. Aula yang tadinya sunyi menjadi gaduh karena para siswa yang mengobrol satu sama lain.

Jeka, Tae dan Jimmy duduk berderet di bagian paling belakang. Alasannya adalah karena mereka sengaja datang telat, sehingga mereka mendapat bagian kursi sisa paling belakang. Karena sekolah mengijinkan semua siswa berpakaian bebas rapi, ketiga cowok ganteng itu menjadi pusat perhatian semua siswi. Pakaian mereka yang keren itu membuat pesona ketiganya semakin terpancar.

"Liat deh, ciwi-ciwi pada ngeliatin kita." Jimmy berbisik mendekat ke dua temannya yang tidak peduli.

"Liatin gue kali," Jeka menimpali dengan percaya diri.

"Bukan." Tae jadi ikut bersuara. Gayanya melipat kedua tangan di depan dada dengan pandangan lurus ke depan, Jeka dan Jimmy menatapnya bingung.

Sadar kedua temannya berhasil dibuatnya bingung, Tae menertawai keduanya dengan rasa senang. Ekspresinya ketika tertawa itu mengundang rasa kesal Jeka dan Jimmy.

"Jan nyari perkara lo," Jeka yang ingin sekali menoyor kepala Tae itu berusaha menahannya. Jangan sampai reputasinya sebagai idola ciwi-ciwi jadi tergusur.

"Tau gue, lo mau ngomong apa." Jimmy memandang Tae sinis.

"Terus lo berdua napa pada nungguin?" Tae sudah tidak bisa menahan tawanya yang meledak karena kedua temannya yang terlalu polos itu.

"Bacot." sahut Jeka sarkas.

"Sabar gue mah," Jimmy menimpali sambil mengelus dadanya.

Aula kembali hening karena kepala sekolah sudah kembali ke podium untuk menyampaikan sesuatu.

"Baik anak-anak sekalian, hari ini saya akan menunjuk salah satu dari kalian terutama merujuk kepada anggota OSIS sebagai panitia dari acara kelulusan nanti." pak kepsek mulai membaca kertas yang dia bawa dengan teliti.

"Ketua OSIS, Jaehyun Jafrandi. Kamu saya tunjuk sebagai ketua panitia untuk acara kelulusan nanti ya."

"Si andi anak kesayangan pak kepsek lagi," Jeka mencibir sendiri. Dia sedikit tidak suka dengan ketua OSIS itu karena gayanya yang sok cool.

"Andi siapa woy?" Jimmy tidak terlalu peduli dengan apa yang disampaikan pak kepsek tadi, jadi dia tidak tau siapa yang dimaksud Jeka.

"Si ketos." ucap jeka singkat.

"Jaehyun njir, napa jadi andi dah." Jimmy kembali kebingungan.

"Berisik lo berdua." Tae mencoba untuk fokus ke depan.

"Untuk wakil ketua panitia, saya ambil dari siswa bukan anggota OSIS. Dan ini berdasarkan pengambilan suara terbanyak serta rekomendasi dari OSIS sendiri." pak kepsek kembali membenahi kertas yang dia bawa untuk menemukan nama siswa yang dia cari.

"Siapa?"

"Mawar kali?"

"Cewek?"

"Kalau cowok, siapa?"

Semua siswi terlihat penasaran dengan wakil ketua panitia yang mendapatkan voting terbanyak itu. Semuanya menebak kalau orang itu salah seorang siswi lainnya.

"Gue tebak palingan anak kelas A, atau gak anak yang pinter tapi culun." Jeka kembali berucap ngawur seperti biasanya.

"Cewek tebakan gue," Jimmy menimpali.

My Cold Crush [On Hold/Slow]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang