"Just i wish,"
~❄️❄️❄️~
"December please be good month for me." gue menghembuskan nafas panjang. Mendongakkan kepala memandang langit biru yang bersih tanpa awan. Sungguh cantik sekali.
Tidak terasa sudah sebulan penuh gue bersama kak Tae. Bukan, bukannya gue menyesal ataupun tidak suka. Gue cuma bingung dengan perasaan gue sendiri. Seharusnya gue bisa dengan mudahnya melupakan Soobin meskipun sulit sekali, tapi gue selalu usahakan itu. Mencoba untuk membuka hati untuk kak Tae tetapi selalu berakhir dengan kegagalan.
Di mata gue, kak Tae itu sama seperti bagaimana gue melihat kak Jeka. Gue sudah menganggap kak Tae seperti kakak gue sendiri. Tetapi yang masih menjadi pertanyaan gue adalah tentang sikap dan penilaian Yeji terhadap kak Tae. Dia tidak pernah suka dengan persahabatan antara gue dan kak Tae. Bahkan, disaat gue mencoba untuk meminta alasan dari rasa bencinya terhadap kak Tae, dia selalu menghindar atau mengalihkan topik pembicaraan ini.
Apa mungkin ada sesuatu yang disembunyikan Yeji dari gue?
Tak lama suara langlah kaki mendekat dari tangga menuju rooftop tempat gue berdiam diri sedari tadi. Tempat paling nyaman di rumah gue setelah kamar tidur adalah rooftop yang tidak terlalu kecil juga tidak terlalu besar ini. Disini biasanya gue merenenungkan segala hal yang berkecamuk di kepala gue.
"Sendirian aja neng?" kak Jeka berdiri di samping gue dengan kedua tanganya yang direntangkan ke atas sebagai peregangan. Lalu ikut memandang langit, seperti yang gue lakukan tadi.
"Iya, kan jomblo." bukan kesal atau marah. Ini jeritan hati gue yang kosong. Ambyar banget kan?
"Sini pacaran sama abang," kata kak Jeka sambil tertawa dan sempat-sempatnya mencolek lengan gue dengan genit.
"Dih," gue suka bingung sama jalan pikiran kakak gue satu ini. Karena kelamaan jomblo padahal banyak punya gebetan.
"Lagian ngapain sih, sendirian disini? Mau kesambet setan?" ledek kak Jeka sarkas yang nyatanya dia kawatir sama gue.
"Pasrah gue," gue sudah putus asa dengan keadaan. Jalan percintaan gue tidak semulus paha Irene Red Velvet.
"Heh, ngawur si anjir." kak Jeka ngeri sendiri mendengar perkataan gue yang aneh ini.
"Kak kalau lo kangen sama orang, lo ngapain biasanya?" tanya gue dengan mantap tanpa penuh keraguan ini.
"Kalau lo kangen sama Soobin, yah video call dong. Pake nanya gue segala," kak Jeka langsung menebak tepat sasaran. Pasti kak Jeka belajar ilmu cenayang dari Suga BTS nih.
Tangan gue otomatis mendorong pipi kak Jeka lumayan keras, sampai dia sedikit bergeser satu langkah dari gue.
"Kasarnya dirimu menyakitiku yang lembut ini," kata kak Jeka mendramatisir.
"Lebay lo." sahut gue lalu pergi dari tempat ini.
~❄️❄️❄️~
Hari ini sekolah libur, karena kelas 12 sedang melangsungkan Ujian Nasional. Gue gabut banget. Biasanya jam segini lagi asik-asiknya ngegibah bareng Yeji dan Lia di kelas.
Gue merebahkan badan gue di sofa yang super empuk di ruang tamu sambil menonton acara di televisi.
"Cil, kamu lagi ngapain?" oma tiba-tiba mengagetkan gue yang hampir aja tertidur di sofa.
"Eh, kenapa oma?" gue bergegas menghampiri oma yang tengah sibuk di dapur.
"Minta tolong, beliin kecap di warung depan." kata oma melirik gue sebentar lalu sibuk kembali memotong daging ayam.
![](https://img.wattpad.com/cover/180809985-288-k125010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Crush [On Hold/Slow]
Fanfic"Emangnya bisa gitu, gunung es meleleh karena satu sentuhan?" "Bisa lah. soalnya, lo nyentuhnya pake cinta njir," °•🌜Jeonuwuw🌛•° Maaf bahasanya bisa aja baku bisa aja santuy; tergantung mood aing🌚 Start: 19 Maret End: Highest rank✔️ [...