"Tidak, ini baru dimulai."
~❄️❄️❄️~
"Lo beneran gak pulang bareng gue?"
"Iya ji, gue ada urusan bentar. Lo duluan aja, noh si Yeonjun udah nungguin." tunjuk gue ke seorang cowok yang duduk santai di atas meja.
"Hm, yaudah. Gue duluan kalau gitu." Yeji kelihatan kurang yakin dengan alasan gue yang bilang ada urusan.
"Udah selese?" tanya Yeonjun kepada Yeji seraya turun dari atas meja.
"Udah, yuk pulang." ajak Yeji setelahnya.
"Gue pulang ya cil. Bye," Yeji melambaikan tangan dengan riang ke arah gue. Setelah itu jalan beriringan keluar dari kelas bersama Yeonjun.
"Iyee ati-ati." balas gue dengan lantang.
"Huft, oke. Gue sekarang harus ke lapangan basket." setelah dua sejoli itu sudah agak jauh dari kelas, gue bergegas berlari keluar kelas menuju lapangan basket.
Gue berlari secepat kecepatan gue supaya sampai tepat waktu. Gue tidak memikirkan apa yang akan terjadi disana, dan apa yang mau dilakukan Soobin sebenarnya. Intinya gue gak mau dia menunggu lama disana. Dan gue ingin segera tahu, apa sih yang ada di kepala cowok itu sekarang?
"Cecil!"
Langkah gue terhenti. Ada seseorang meneriakkan nama gue dengan lantang. Gue segera menoleh. Gue mendapati seorang cowok yang tengah tersenyum sambil melambaikan tangannya ke arah gue. Itu Bumgyu.
Segera setelah dia melihat gue berdiri menghadapnya, dia menghampiri gue sambil berlari kecil.
"Gue cariin lo dari tadi, hhh, hhh," Bumgyu terlihat lelah dengan keringat yang bercucuran di wajahnya.
"Lo abis muterin lapangan?" gue memiringkan kepala dengan dahi gue yang berkerut karena heran.
"Gue muterin sekolah nyariin lo, eh taunya disini." jawabnya diluar dugaan gue. Ternyata lebih parah.
"Ngapain?" tanya gue tidak peduli dengan keluh kesanya.
Bumgyu mengatur nafasnya karena kelelahan berlari tadi. "Gue mau kasih ini." dia menyodorkan sebuah kertas note kecil berwarna merah muda.
"Kasih ini doang? Sampai lari muterin sekolah? Gila lo gyu, niat banget." kenapa sih cowok-cowok di sekolah gue ini pada aneh semua? Muka aja ganteng gaya keren tapi otaknya gak pernah bekerja dengan baik.
"Gitu-gitu berharga buat gue, itu dari Lia. Katanya mau bilang makasih." meskipun Bumgyu masih kesal karena gue tidak menghargai pemberian doinya, dia tetap menyampaikan tujuan dari pemberiannya itu.
"Tinggal bilang makasih aja, kenapa pake surat lagi sih. Lucu banget," Lia memang tipe orang yang manis. Dia bakalan bikin orang lain tersentuh karena keluguannya itu.
"Berkat bantuan lo, gue sama Lia udah jadian. Makasih ya," Bumgyu terlihat malu-malu menyampaikan kegembiraannya itu.
"Sama gue, aman." sahut gue sambil tertawa gemas melihat orang yang baru jadian.
"Semoga, lo sama Soobin langgeng ya." katanya lagi yang membuat gue terkejut.
"Langgeng?" sekali lagi gue ulang kata itu.
"Bukannya lo sama Soobin pacaran?" Bumgyu ikut kebingungan.
"Sejak kapan gue pacaran sama dia, njer?" kalau didoain sih gapapa. Tapi kalau asal tebak gitu aja kan kesel.
"Habisnya kemarin dia jealous, gara-gara gue minta kontak lo. Trus, Yeonjun bilang lo itu punyanya Soobin. Gitu," jelas Bumgyu panjang lebar dengan ekspresi polosnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/180809985-288-k125010.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Crush [On Hold/Slow]
Fanfic"Emangnya bisa gitu, gunung es meleleh karena satu sentuhan?" "Bisa lah. soalnya, lo nyentuhnya pake cinta njir," °•🌜Jeonuwuw🌛•° Maaf bahasanya bisa aja baku bisa aja santuy; tergantung mood aing🌚 Start: 19 Maret End: Highest rank✔️ [...