"Ego is nothing stronger, than a love."
~❄️❄️❄️~
Memasuki bulan yang baru bukanlah hal yang menarik bagi satu cowok. Dia merasa ini awal dari keputusasaannya selama ini. Bahkan dia heran, bagaimana bisa dia berubah menjadi cowok yang setiap harinya menggalau.
Soobin sampai sekarang belum berani meminta maaf atas kesalahannya saat itu. Cecil terlalu menyeramkan saat ini baginya. Bahkan menatap matanya saja dia tidak memiliki keberanian. Nyalinya sudah ciut duluan.
Tidak pernah lelah juga Yeonjun memberi dukungan dan semangat untuknya. Meskipun terkadang dia geli dan risih setiap kali Yeonjun menyemangatinya dengan kata-kata puitis yang berlebihan.
Setiap kali Soobin mencoba untuk bicara, Cecil selalu menghindar. Wajar saja, pasti dia masih sangat sakit hati dengan perkataan Soobin kala itu. Soobin sangat paham. Bahkan sangat menerima segala perlakuan Cecil terhadapnya. Namun, ada satu hal yang tidak bisa diterimanya. Belakangan ini Cecil selalu bersama Tae. Sejak kapan mereka berdua kembali dekat lagi? Soobin membatin.
Di tengah kebingungannya, Yeji menghampiri Soobin.
"Gue jadi kasihan sama lo,"
"Kalau diem-diem gini, entar lo kecolongan." Yeji melirik Soobin.
"Karena gue baik, mendingan cari tahu sana. Atau gak, lo tanyain ke kakaknya." Yeji menghela nafas. Sebenarnya dia sudah tahu kalau bicara dengan gunung es di sebelahnya ini tidak akan membuahkan hasil.
Saat Yeji melangkahkan kakinya keluar dari ruang kelas, Soobin menepuk bahunya yang membuat Yeji terkesiap.
"Si Jeka kan?" kata Soobin antusias.
Yeji mengerjap. "Kak Jeka. Sopan dikit napa," ralat Yeji galak.
"Yaudah sih, sama aja." tukas Soobin acuh.
"Eh, Yeonjun mana?" tanya Soobin ke cewek tinggi di hadapannya ini.
"Mana gue tahu ya," sahutnya jutek.
"Lo kan gebetanya,"
Yeji menginjak kaki Soobin kesal. "Pala lo gebetan," lalu berlalu keluar dari kelas meninggalkan Soobin yang meringis kesakitan.
~❄️❄️❄️~
"Ayang beb gue, nyuruh lo gitu?" Yeonjun mengerjap kaget.
"Emang ya, ayang beb gue tuh baik banget." Yeonjun senyum-senyum sendiri. Remaja yang sedang dimabuk asmara.
"Bucin." celetuk Soobin sarkas. Yeonjun menoleh.
"Nah, kapan lo mau nanya si Jeka tuh?" Yeonjun mengalihkan pembicaraannya. Paham karena temannya ini sudah gelisah sejak tadi.
"Nah itu, gue bahkan gak tahu mukanya." digaruknya kepalanya frustrasi. Soobin merasa dirinya kudet. Orang seperti Jeka yang dibicarakan hampir semua siswi di sekolah ini dia tidak tahu.
Yeonjun mendecak heran. Kenapa temannya ini tidak peduli dengan sekitar. Dia saja tahu siapa itu Jeka. Bagaimana tampangnya yang mampu menyihir seluruh siswi di sekolah ini dalam waktu sekejap.
Ketika Yeonjun mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dia menangkap sosok yang begitu familier. Yeonjun kembali meyakinkan penglihatannya ini, benar saja itu orang yang sedang dia cari. Jekandra Putra. Iya, itu Jeka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Crush [On Hold/Slow]
Fanfic"Emangnya bisa gitu, gunung es meleleh karena satu sentuhan?" "Bisa lah. soalnya, lo nyentuhnya pake cinta njir," °•🌜Jeonuwuw🌛•° Maaf bahasanya bisa aja baku bisa aja santuy; tergantung mood aing🌚 Start: 19 Maret End: Highest rank✔️ [...