"Bukan hidup namanya, kalau masalah gak ada."
~❄️❄️❄️~
Malam ini gue menghabiskan waktu dengan bernyaman ria di kamar sambil nonton drakor. Gue juga menyuguhi berbagai jenis cemilan sebagai pelengkap. Selain suka membaca novel, gue juga salah satu penikmat para cogan dari Korea itu. Setiap kali ketampanan mereka muncul di scene drakor yang gue tonton, ini mata makin sehat dan seger aja gitu. Hehe.
Tapi, sebelumnya gue masih mikir sih ini. Kenapa ya, oma betah banget di rumah tante gue? Apa mungkin dia lupa, kalau di rumah ini cucunya yang paling cantik lagi sendirian? Apa mungkin juga, oma udah bosen ngurusin gue yang kayak begini? Lama-lama gue jadi parno sendiri mikirin yang aneh-aneh.
Untung aja pintu rumah udah gue kunci. Gerbang juga udah gue gembok. Pintu kamar gue, udah terkunci dengan rapat. Berhubung gue takut kegelapan, lampu kamar enggak gue matiin. Niat nonton drakor, gue urungkan.
Di tengah kegelisahan gue yang mikir aneh-aneh ini, gue mencoba membaca novel. Eh, tapi tetepa aja. Gue gak konsen. Lanjut ke tujuan akhir. Gue ambil HP gue dan iseng aja ngecek sosial media. Berharap ada yang ngechat, harapan itu musnah seketika bersamaan dengan klakson mobil yang kedengarannya di depan rumah gue.
Takut-takut gue mengintip lewat celah gorden yang menutupi jendela kamar gue. Tepat di depan rumah gue, ada mobil berwarna hitam terparkir disana. Gak jelas siapa orangnya. Sampai terlihat seorang cowok dengan postur tubuh tegap juga tinggi, keluar dari mobil lalu membukakan pintu penumpangnya.
"Loh! Oma? Itu oma ngapain bisa sama brondong?" gue menerka-nerka siapa cowok yang mengantar oma pulang.
Dengan cepat gue keluar dari kamar lalu berlari menuruni anak tangga, lalu membuka pintu rumah yang terkunci tadi.
Gue gak peduli dengan penampilan rumahan seperti sekarang ini. Kaos oversize berwarna abu-abu muda dengan bawahan celana pendek hitam, memperlihatkan diri gue yang super acak-acakan.
Gue samperin oma tepat sebelum dia mengetahui kalau pintu gerbang gue gembok.
"Oma, kok baru pulang sih?" gue merengek kesal.
"Oma, ini tas sama koper aku taruh dimana?" cowok yang gue liat tadi, muncul dari sisi mobil bagian belakang dengan masing-masing tangannya sibuk membawa tas besar juga koper yang dimaksudnya tadi.
"Kak Jeka? Kok kakak bisa nganterin oma?" gue mendelik kaget melihat cowok yang berdiri di hadapan gue sekarang.
Gue sempet menerawang ingatan gue tentang cowok ini. Dulu, dia punya pipi yang tembem juga postur badan yang kurus. Beda sama sekarang, dia punya jawline yang lumayan kebentuk dan keras. Juga lengannya yang berotot.
"Cecil, bantu kak Jeka bawa tasnya. Oma mau masuk ke dalem," perintah oma kemudian berlalu masuk ke dalam rumah meninggalkan gue bersama cowok ini.
"Ih, oma beratt tauu," gue merungut, tapi tetep aja mengambil tas besar yang dibawa cowok itu.
"Mageran banget, lo." cowok itu kemudian mengekori gue masuk ke dalam rumah.
~❄️❄️❄️~
Setelah udah barang-barang bawaan cowok itu tertata rapi, gue tinggalin dia sama oma di bawah yang lagi asik ngobrol. Habisnya, gue udah ngantuk banget.
Kebiasaan sih memang guenya. Kalau ada aja oma di rumah, gampang banget gue tidur. Coba kalau gue sendirian. Sengantuk apapun, ini mata gak mau ketutup.
Gue merebahkan badan gue di atas kasur yang teramat empuk ini. Gue tarik selimut dan siap-siap mau tidur.
Disaat niat gue untuk tidur udah mantap, tiba-tiba ada yang mengetok pintu kamar gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Crush [On Hold/Slow]
Fanfic"Emangnya bisa gitu, gunung es meleleh karena satu sentuhan?" "Bisa lah. soalnya, lo nyentuhnya pake cinta njir," °•🌜Jeonuwuw🌛•° Maaf bahasanya bisa aja baku bisa aja santuy; tergantung mood aing🌚 Start: 19 Maret End: Highest rank✔️ [...