6 - Dimana Letak Lucunya?

6.6K 1.2K 97
                                    

Chapter 6

Katrin mengupload konten komikstrip tentang pembalut Nyenyak Sampai Pagi di akun @kitkatcomic. Baru lima menit berlalu, postingannya tersebut sudah disukai lebih dari lima ratus orang. Komentar dari para followersnya pun bermunculan di notifnya.

Katrin menggulir kolom komentar, melihat apakah ada teman sekelasnya yang ikutan nimbrung.

@Dewi_Merisa : Si Kit geblekkkk. Humor gue parah banget, ngeliat ginian aja langsung ngakak😂😂

@TianaAruni : LOL. Tagline-nya sih bikin gagal paham😂

@BenoBenny : astaga dragon, masa obat tidur bersayap sih. Ngakakin ajaa🤣

@Lala1707 : @BenoBenny cobain Ben, siapa tau abis makan itu, lambung lo bisa terbang😂

@OkaRizki : hahahahahahaha kocak🤣🤣

Katrin terus menggulir layarnya, kebanyakan komentar yang masuk sih hanya memberi emoji face with tears of joy alias ketawa sampai keluar air mata.

Jempol Katrin terhenti ketika melihat komentar terakhir yang masuk sekitar lima detik yang lalu.

@GarvinoJullian : Bisa jelasin dimana letak lucunya?

What?!

Demi apa nih cowok mampir ke instagramnya dan meninggalkan komentar yang menyebalkan begitu?

Katrin mendengus kesal. Di-kliknya nama pengguna instagram itu, dalam sekejap profil Garvin langsung terpampang di layar ponselnya.

Sejujurnya, selama setengah tahun sekelas sama cowok itu, baru kali ini Katrin mengintip akun cowok itu. Mereka memang nggak se-follow-an sejak dulu. Katrin memang nggak niat memfollow karena menurutnya Garvin yang datar itu tak punya kehidupan instagram yang menyenangkan untuk diikuti.

Omongan Katrin terbukti melihat jumlah postingan cowok itu. Cuma satu. Itu adalah foto siluet seorang cowok yang mukanya tidak tampak, tapi Katrin yakin itu adalah sosok Garvin. Yang cukup menakjubkan, jumlah followers Garvin hampir menyentuh angka tiga ribu, sedangkan followingnya nggak sampai dua ratus orang.

Katrin kembali ke postingan @kitkatcomic dan melihat lagi komentar yang disematkan Garvin disana.

Melihatnya saja, membuat mata Katrin seakan ingin loncat keluar. Sebal bukan main! Dan dia makin sebal lagi karena teringat insiden yang terjadi ketika ia jatuh di koridor depan kelas kemarin.

"Belagu banget, sih! Nggak punya selera humor sih makanya nggak mempan sama konten beginian," gerutu Katrin.

Ingin sekali Katrin membalas komentar itu dengan sindirian, tapi dia urungkan niatnya. Sebagai admin yang baik, dia tidak boleh gampang terpengaruh dengan netizen julid begini.

Katrin melempar ponselnya ke tempat tidurnya. Dengan perasaan kesal, dia menuju kamar mandinya untuk cuci muka. Lebih baik dia bersiap tidur daripada menghiraukan manusia datar yang nggak pernah kenalan sama kata humor itu.

***

Di tengah derasnya hujan pagi ini, mobil yang dikendarai Papa Katrin melaju dengan kecepatan standar menuju sekolah.

Katrin memperhatikan jendela yang ditetesi air hujan. Lagu lawas milik Westlife yang terputar di radio mobil membuat Katrin jadi mengantuk.

"Pa, puter balik aja, yuk. Males banget sekolah rasanya," keluh Katrin sambil mengeratkan pelukan ke sweater rajut pink yang dipakainya.

Papanya yang sedang fokus menyetir, tertawa pendek. "Nggak boleh males-males. Ntar kamu alpa, lho."

"Palingan guru juga banyak yang nggak masuk kalau ujan begini."

Karena KatrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang