11 - Celaka!

6.2K 1.1K 50
                                    

Chapter 11

Penantian panjang Katrin akhirnya menemukan titik terang tatkala suatu sore, Reihan mengirimkannya pesan WhatsApp.

Reihan Andares : Hai, Kat. Ini Reihan.

Pesan sederhana itu langsung membuat hati Katrin diliputi bunga-bunga. Katrin bahkan langsung menutup PR Bahasa Indonesia yang tengah ia kerjakan.

Sambil menstabilkan detak jantungnya yang menggila, Katrin menjawab.

Katrina Nagita : Hi you back. Gue save ya nomornya.

Reihan Andares : Yup. Lagi nggak ganggu, kan? gue mau nanyain soal tawaran gue kemarin. Lo beneran mau?

Katrina Nagita : Iya, mau kok.

Reihan Andares : wah, syukurlah. Kemarin gue udah rapat sama anak-anak untuk detail karakternya.

Lalu, Reihan mengirim pesan cukup panjang untuk menggambarkan detail karakter yang mereka inginkan.

Jadi, dalam rangka menyambut Dies Natalis SMA Gemilang, anak-anak OSIS ingin melahirkan dua karakter, yakni seorang laki-laki dan perempuan sebagai icon untuk dipajang di banner ataupun icon untuk mempercantik kegiatan promosi mereka. Icon ini juga nantinya bakal digunakan untuk mempromosikan acara prom sekolah bulan Juni mendatang.

Karena tujuannya untuk menggambarkan siswa-siswi SMA Gemilang, maka kedua karakternya harus memakai seragam sekolah mereka. Yakni kemeja putih dibalut blazer hitam. Untuk perempuan, bawahannya memakai rok lipit abu-abu, sedangkan untuk laki-laki menggunakan celana panjang dengan warna abu-abu.

Reihan juga me-request, kedua karakternya digambarkan sedang berdiri berdampingan dengan latar belakang sekolah mereka. Si perempuan membawa buku pelajaran, dan si cowok membawa bola basket. Hal itu sebagai isyarat tersirat bahwa siswa-siswi SMA Gemilang nggak hanya unggul di bidang akademik, namun juga di bidang olahraga.

Untuk penampilan fisik, Reihan menyerahkan semuanya ke Katrin. Hanya saja kedua karakter tersebut harus terlihat ceria dan bersemangat.

Katrin menyanggupi permintaan Reihan. Dalam hati ia sudah bersorak kegirangan. Project ini akan membuat Katrin dan Reihan terus terlibat komunikasi. Katrin bahkan sudah merencanakan akan mendatangi cowok itu atau sekadar mengirimkannya pesan untuk menunjukkan progress demi progress gambarannya.

Ini sih bisa jadi PDKT terselubung. Takdir memang luar biasa tak tertebak, ternyata ada saja jalan yang bisa membuatnya dan Reihan bersinggungan.

Katrin membatin penuh rasa syukur. Tuhan memang penulis skenario paling luar biasa.

Setelah Reihan mengakhiri chat mereka malam ini, Katrin menutup ponselnya dengan senyum lebar tersungging di bibirnya.

***

Kesenangan Katrin nggak bertahan lama karena dia ingat bahwa dia udah berjanji kepada Garvin untuk nggak fokus pada iPad selama mereka belajar. Dengan begitu, Katrin nggak bisa dengan cepat mengerjakan karyanya, yang berarti dia nggak punya alasan untuk mengirim pesan ke Reihan.

Selasa pagi, pelajaran olahraga kembali berlangsung. Dan Katrin hanya bisa melakukan kebiasaan lamanya mengamati Reihan diam-diam. Dan seperti biasanya pula, Reihan nggak notice kehadiran dia.

Mereka baru mau melakukan pemanasan ketika Garvin yang baru turun dari anak tangga, tiba-tiba mengambil tempat tepat di samping Katrin. Katrin nggak kaget-kaget amat karena posisi dia sekarang memang sedang ada di barisan paling ujung.

Karena KatrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang