chapter 34 Accident ✓

1.7K 41 0
                                    

Author POV

Bryan dan Felicia kini tengah dalam perjalanan pulang menuju apartemen Felicia. Mereka berpisah dengan Reyna di butik tadi, wanita paruh baya itu pulang dengan supir pribadinya.

Seperti biasa, Bryan selalu membuat lelucon untuk menghibur Felicia. Keduanya tertawa bahagia.

Tawa Feli terhenti saat ponselnya berdering. Ia merogoh tas kecilnya untuk mengambil benda pipih itu. Dilihatnya, nama Zach tertera disana.

"Siapa yang menelpon?"

"Kak Zach." Bryan hanya ber-oh ria mendengar jawaban Felicia. "Angkatlah" Ujar Bryan yang di Jawa dengan anggukan kecil dari Feli.

Saat hendak mendekatkan ponsel itu ke telinganya, tanpa sengaja Feli menjatuhkan nya. "Astaga." Felicia segera mengambil ponselnya yang terjatuh didekat pedal gas. Bryan pun malah mengalihkan perhatian nya pada Felicia. Pria itu malah sibuk membantu Feli mengambil ponselnya.

"Biar ku ambilkan." Bryan berupaya mengambil ponsel milik pacarnya. Laju mobil menjadi tak terkendali dengan baik, Bryan tidak sadar telah menginjak pedal gas lebih dalam sehingga laju mobil kian bertambah.

"Fokuslah menyetir, aku bisa mengambil ponselku sendiri." Ujar Felicia melarang Bryan dan meminta pria itu agar fokus menyetir. Tapi ucapan Feli sama sekali tidak didengar oleh Bryan.

"Ini ponselmu." Bryan memberikan ponsel itu pada Feli.

Mata Feli membulat melihat truk kontainer yang melaju dari arah depan mereka. Truk itu membunyikan klaksonnya untuk memperingati mobil Bryan agar kembali pada jalur yang benar.

Bryan panik. Tangannya gemetar saat mencoba mengendalikan stir mobil nya. Posisi mobilnya dan truk kontainer itu semakin dekat, Felicia semakin di buat takut, mulutnya komat kamit berdo'a agar tidak terjadi apa - apa meskipun kondisi saat ini sangat tidak meyakinkan.

Bryan segera mengambil jalur yang seharusnya ia lewati, namun na'as. Rem mobil pria itu blong dan mobilnya melaju dengan sangat cepat membuat Bryan kewalahan mengandalikannya. Mobil yang Bryan dan Feli tumpangi itu sempat berguling dua kali hingga  berhenti saat salah satu pohon besar yang ada di pinggir jalan.

Bryan dan Felicia sudah dalam kondisi tak sadarkan diri dengan bersimbah darah. Keadaan mobilnya saja sudah sangat hancur dan mengeluarkan asap akibat berguling dan menghantam pohon tadi, bagian kanan mobil terdapat goresan panjang karena sempat bersentuhan dengan kepala truk kontainer tadi.

Ramai orang yang datang menghampiri area kecelakaan itu, mereka berteriak meminta salah satu dari mereka untuk menghubungi ambulance. Sementara yang lainnya, mencoba mengeluarkan Bryan dan Felicia dari dalam mobil.

"Astaga, tolong cepat panggilkan ambulans! Pria ini tak bernafas." Pekik salah satu warga yang membantu Bryan keluar dari mobilnya yang hancur.

Pada menit berikutnya, dua mobil ambulance tiba, dan berberapa petugas yang keluar dari mobil ambulance itu ikut serta membantu mengeluarkan dua orang korban kecelakaan na'as itu. Mobil itu meledak sesaat Bryan dan Felicia berhasil dievakuasi. Setelah Bryan dan Felicia masuk kedalam ambulance masing - masing, kedua ambulance itu melaju kencang membawa keduanya menuju rumah sakit.




.
.
.

TBC
Follow my Instagram : @rentidwi.a

My Beloved Boy [DALTON SERIES 1] - END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang