Chapter 18 Breakfast ✓

2.8K 113 7
                                    

TOLONG HARGAIN KERJA KERAS PENULIS YANG MEMBUAT CERITA INI DENGAN MEMBERIKAN VOTE YAA:)

-----------------------------------
" umhh.. Ini sudah malam, sebaiknya kau pulang Bry. Hati hati jalan. Aku masuk. Selamat malam " ucap felicia dengan cepat, namun dapat terdengar jelas kalau saat ini ia sedang gugup. Tampak felicia berlari kencang menuju apartemen nya.

Flashback and

----------------

Bryan Dalton.

Oh tuhan, entah apa yang ada di pikiran ku tadi? Tubuh ku tak terkontrol. Aku hampir saja mencium bibir Felicia. Dan astaga apa aku gila? Entahlah, kurasa iya. Dan itu karna seorang Felicia Greyson.

Aku tersenyum mengingat betapa merah nya pipinya itu. Felicia cantik, bahkan sangat - sangat cantik bagi ku.

Jika kalian bertanya apa aku masih tetap dengan rencana ku yang akan membuangnya itu? Jawaban nya adalah TIDAK. Tidak mungkin aku membuang nya di saat aku sudah jatuh sangat dalam padanya.

Selama ini, sepertinya aku lah yang duluan jatuh dan terperangkap di hatinya. Ku harap dia pun akan merasakan hal yang sama.

Ah.. Sudah lah, lebih baik aku tidur karna besok pagi masih akan pergi ke sekolah.

....
.
.
.

5.45 am.

Pagi ini aku bangun lebih awal. Aku bergegas menuju apartemen perempuan yang ku cintai itu. Ku harap ia mau untuk berangkat bersama pagi ini.

Atau mungkin aku akan sarapan Bersama dengan nya nanti. Ahh semoga saja dia mau.

Tak butuh waktu yang lama aku sampai di apartemen nya. Memang bukan apartemen yang mewah, tapi kurasa cukup untuk Felicia. Aku ingin sekali memberikan nya tempat tinggal yang lebih bagus dari pada tempat ini, tapi itu semua pasti akan sia - sia, karna Felicia sudah pasti akan menolak nya mentah - mentah.

.
.
.

Aku berdiri tegap di depan pintu apartemen milik Felicia. Aku sudah memencet bel beberapa kali dan tak kunjung di bukakan pintu oleh sang pemilik.

Ting... Tong...

Ku tekan lagi bel itu beberapa kali, hingga di sambut dengan teriakan seorang wanita dari dalam. Aku tersenyum mendengar nya.

" Baiklah, bisa kah tunggu sebentar." Teriaknya dari dalam.

Tak lama dari teriakan itu terdengar, munculah seorang wanita cantik dari balik pintu ini.

"Good Morning beauty. " Sapa ku lalu masuk tanpa izin.

"Hei! Kenapa kau datang ke apartemen ku pagi - pagi begini? Dan masuk tanpa izin pula." Oceh Felicia yang ku tanggapi dengan senyuman yang lebar.

"Apa kau sudah sarapan? " Tanya ku lalu duduk di sofa panjang milik nya. Dengan segera Aku mengalihkan pembicaraan.

" Hm,, belum. Kau sendiri? "

"Sama, aku ingin sarapan bersama mu, maka dari itu, pagi - pagi sekali aku sudah tiba di sini." Jelas ku.

"Mau menunggu?" Tanya Felicia. Tampak nya ia tak akan rewel pagi ini.

"Kau akan memasak? " Tanya ku yang di jawab oleh anggukan dari gadis ku itu.

"Baiklah, akan ku bantu kau memasak." ucap ku lalu berdiri dan mendekati Felicia yang berada di dapur.

Dengan lincah Felicia memotong bahan bahan untuk membuat nasi goreng. Aku yang tadi nya ingin membantu malah hanya diam melihat keahlian felicia dalam memegang peralatan dapur.

Tak sampai 20 menit, nasi goreng yang di buat Felicia pun jadi dan di sajikan nya di piring dengan rapi.

" Nasi goreng ala Felicia Greyson sudah siap." Ucapnya dengan mengangkat piring itu setara dengan dada nya. gadis ku terlihat manis.

Aku hanya tersenyum dan duduk di hadapan nya. "Selamat makan nona!" Ucap ku lalu memasukkan sendok berisi nasi goreng itu ke mulut. Aku terdiam sejanak mencerna rasa apa yang ada di mulut ku.

Oh Tuhan... Ini enak sekali, bahkan kata enak pun tidak bisa untuk di gunakan mendeskripsikan rasa dari goreng ini. Ohhh bahkan rasa nasi goreng buatan mommy tak seenak ini. Oke aku lebay

"Bry? Kenapa? Apa tidak enak? Maaf, kurasa lebih baik kau sarapan di sekolah saja nanti. " Ucap Feli terdengar sedih dari caranya bicara.

" Oh tidak, bukan begitu tapi ini sebaliknya. Nasi goreng ini sangat enak dan bahkan mengalahkan rasa dari buatan mommyku." Ucap ku pada Feli, kulihat ia tersenyum mendengar nya. "Sungguh, aku tidak bohong." Tambah ku lalu menghabiskan nasi itu dengan cepat.

"Hei Bryan,,, pelan - pelan. Kau bisa tersedak kalau makan seperti itu."

Aku hanya tersenyum dan mengangguk. Kurang lebih 10 menit kami gunakan untuk sarapan dan kini sudah selesai. Feli menggunakan sepatu nya dan aku segera berdiri di belakang nya.

"Mau berangkat sekolah bersama nona? " Tanya ku menawarkan Felicia.

"Apa tidak merepotkan? " Jawab Feli.

"Anggap saja ini bayaran untuk nasi goreng tadi." Jawab ku. Feli hanya mengangguk dan tersenyum manis. Sungguh gadis di hadapan ku ini sangat lah cantik dan mempesona.

Kami segera keluar dari apartemen Feli dan berjalan berdampingan menuju lift di ujung lorong.

" Good Morning bro. " Sapa Feli pada seorang pria yang lewat.

" Morning too sist." Jawab pria itu.

Hei lihat apa yang di lakukan nya? Ia tersenyum pada gadis ku, dan apa ini? Gadis ku pun tersenyum manis pada pria itu. Huh! Menyebalkan. Ini merusak mood ku saja.




Tbc .
.
.
.
Vote and comment
IG : @rentidwi.a











2 juni 2018

My Beloved Boy [DALTON SERIES 1] - END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang