Chapter 23 Meet With The Family✓

2.4K 93 2
                                    

Tolong yaa buat readers tercinta, luangin sedikit waktu kalian untuk mencet ikon bintang yang tersedia, terima kasih. 💞💞

------------------------------

" Hahaha, entahlah son, ku harap iya. namun, mengingat usia kami berdua yang sudah tidak dapat lagi memiliki bayi, rasanya ke mungkinan itu tidak akan ada. " jawab daddy yang membuat pinggang nya di cubit oleh mommy.

---------1----------1----------1

Bryan Dalton

Setelah percakapan singkat tadi, mom and dad dengan kompak menarik kami berdua untuk bergabung bersama dengan keluarga ku yang lain nya di ruang tamu. Karena hidangan makan malam nya belum selesai, jadi anggota keluarga ku memilih untuk berkumpul dan mengobrol di ruang tamu. Saat membuka pintu ruang tamu, semua pasang mata yang ada di dalam nya tertuju pada ku dan Felicia.

Mommy dan daddy berjalan lebih cepat meninggalkan kami di ambang pintu.

Uncle Jason, aunty Merlyn, uncle Liam dan aunty Martha tersenyum hangat pada kami berdua. Anak - anak meraka berlari ke arah ku dan Felicia.

"Oh my Bryan... " Teriak Prycil dan Tasya bersamaan lalu memeluk kaki ku. Prycil dan Tasya yang merupakan Adik Sepupu kesayangan ku.

"Hai princess... Kalian bertambah cantik saja yaa. " Ucap ku lalu menggendong kedua nya.

Sementara William dan Samuel memeluk kaki Felicia, dan kedua nya juga minta di gendong karna melihat Prycil dan Tasya digendong olehku.

"Aku ingin di gendong oleh kakak yang cantik ini, kakak gendong aku seperti itu." Bujuk samuel minta di gendong sambil menunjuk ke arah ku.

"Aku juga mau di gendong kakak cantik ini... Aku juga ingin seperti mereka. " Sahut William dengan wajah tak kalah memelas.

Setelah mendengar rengekkan dari kedua Sepupu kecil ku itu, Felicia berjongkok untuk mensejajarkan tubuh nya dengan kedua sepupu ku itu.

Ku rasa, aku cemburu melihat Felicia yang tersenyum manis pada kedua Sepupu ku itu. Huh aku saja sulit mendapatkan senyum itu, sedangkan mereka? Hanya dengan merengek sedikit saja sudah langsung mendapatkan senyuman manis dari nya.

Namun sudah lah, tak apa. Lagi pula mereka hanya bocah kecil yang tidak mungkin merebut Felicia dariku bukan.

"Maaf sayang, tapi kakak tidak bisa menggendong kalian berdua dengan cara bersamaan. Bagaimana kalau kalian memegang tangan kakak dan kita sama - sama mendekat ke sana. " Bujuk Felicia.

William dan Samuel l tampak tersenyum dan mengganguk setuju kearah Felicia. Felicia mengelus kepala mereka berdua secara bersama, sementara yang di elus tersenyum kegirangan.

Astaga apa lagi ini, belum ada satu jam kedua Sepupu kecil ku itu sudah bisa membuat aku cemburu. Aku bahkan belum pernah di panggil sayang dan di elus oleh Felicia seperti itu, tapi dalam hitungan menit mereka sudah mendapatkan nya.

Astaga apa ini!!!

Dengan sabar aku tersenyum untuk membalas senyuman Feli pada ku.
"Ayo!" Ajakku untuk segera bergabung dengan keluarga ku.

"Hai uncle, hai aunty. Apa kabar kalian semua? Apa kalian merindukan keponakan tampan kalian ini?" Sapa ku pada uncle Jason, Liam, dan aunty Merlyn dan Martha.

" Tentu saja, kami sudah pasti merindukan mu Ryan. Mana mungkin kami tidak merindukan keponakan menyebalkan kami ini hmm. " Jawab aunty Martha yang segera berdiri dan memeluk ku.

"Hai aunty martha, apa kabar? Aunty semakin cantik Saja setelah pulang berlibur bersama uncle Liam di Jepang." Ucap ku yang membalas pelukan aunty Martha.

"Kau ini bisa saja,, aunty baik - baik saja Bryan, bagaimana dengan dirimu? " Jawab nya

" Aku baik - baik saja aunty, bahkan aku semakin bertambah tampan bukan." Balas ku. Aunty Martha hanya terkekeh lalu mengurai pelukan.

"Bisakah kau kenalan siapa gadis cantik yang kau bawa itu heh? " Ucap aunty Merlyn mengintrupsi.

" Dia kekasih Bryan, Lyn." Jawab mommy. Felicia hanya tersenyum dengan sangat manis.

"Benarkah? Wah ternyata putra mu pandai juga dalam hal memilih gadis, Deon." Ucap uncle Liam.

"Tentu saja, Bryan itu sama seperti ku. Tampan dan mempesona, maka perempuan yang kami pilih pun juga sangat cantik, iya kan Bryan. " Semua orang terkekeh mendengar ucapan daddy yang sangat percaya diri, tapi itu semua benar.

"Tentu saja dad." Jawab ku lalu menarik Felicia untuk duduk di dekat ku.

"Baiklah aku akan perkenalkan dia dengan baik, namanya adalah Felicia Greyson, dan dia adalah kekasih ku." ucap ku memperkenalkan Felicia pada keluarga ku.

" Selamat malam uncle, aunty. Senang bertemu kalian semua. " Sapa Felicia dengan sopan. Manis sekali gadis ku.

" Tunggu, apa orang tua mu adalah Hanna Greyson, dan Jacob Greyson?" Tanya uncle Liam pada Feli.

"Benar, dari mana uncle tau? Apakah uncle mengenal kedua orang tua ku? " jawab Feli dengan ramah. ralat. Sangat ramah.

" Jacob adalah sahabat ku saat sekolah dulu, dan saat kau masih berumur 3 tahun, aku sering berkunjung ke rumah mu, namun setahun kemudian orang tua mu pindah ke belanda, karna Jacob yang di tugaskan ke belanda, dan saat ia kembali ke New York, aku sudah pindah ke Chicago. Maka dari itu lah kami jarang bertemu, bahkan hingga kini, jangan kan untuk bertemu, sekedar mendengar kabar dari orang tua mu saja tidak pernah, dan beruntung lah aku bertemu dengan anak nya, aku tak menyangka jika putri kecil nya dulu akan tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan begitu mirip dengan nya. Ohya.. Bagaimana kabar orang tua mu kini Felicia? Apa mereka baik - baik Saja? " Jelas uncle Liam yang membuat gadis ku sedikit terkejut.

"Benarkah? Maaf karna tidak mengingat mu, uncle. Mereka,, Sudah meninggal sekitar 4 tahun yang lalu karena kecelakaan pesawat." Jawab Felicia, aku menggenggam tangan nya dan mengelus nya dengan lembut.

"Benarkah? Astaga teman macam apa aku ini! Sahabat ku pergi saja aku tidak tau, Oh Tuhan.. Maafkan aku karna telah membuatmu mengingat hal itu. Maaf karna telah bertanya dan aku yakin jika mereka sudah bahagia di surga." Tambah uncle Liam, dia terlihat menyesal setelah bertanya.

" Tak apa uncle, Anda tidak salah sama sekali. Anda hanya tidak tau." Jawab nya dengan tersenyum.

" Tapi bolehkah aku tau di mana makam kedua nya? " Tanya uncle Liam.

" Tentu saja uncle, makam nya ada di Las vegas. Jika uncle tau daerah asal daddy ku, makan datang lah kesana dan kunjungi tempat pemakaman umum di daerah itu, di sana lah mereka di makam kan." Jawab Felicia, aku tau kini hati nya sedih mengingat daddy dan mommy nya.

"Terima kasih Felicia, aku pasti akan datang ke sana. Dia sahabat yang sangat baik. " Balas uncle Liam.

" Silahkan uncle." Jawab Felicia.

>><<

'Author'

Setelah percakapan antara uncle Liam dan Felicia yang disimak oleh yang lain nya berakhir, Suasana di ruang tamu itu sangat hangat, dengan lelucon - lelucon yang di lontarkan oleh orang - orang di dalam nya.

Mereka tampak sangat senang dengan suara tawa yang tak henti - henti nya menghiasi ruangan itu. Namun, Suara gelak tawa itu seketika terhenti karena terdengar bunyi derit pintu terbuka dan menampilkan sesosok perempuan yang muncul.












T B C
.
.
.
VOTE
AND
COMMENT

04 - 08 - 2018

My Beloved Boy [DALTON SERIES 1] - END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang