Felicia POV
Kami berhenti di depan tiga orang pria yang sedang berbincang. Dan ternyata salah satu dari pria itu adalah Bryan.
"Permisi, bisa kami duduk di sini? Tak ada lagi kursi kosong untuk kami duduk. Jadi boleh kami bergabung?" Tanya Jack pada ketiga pria itu.
"Tentu. Silahkan " Ucap Mike pada kami berdua.
"Felicia, kau duduklah, aku akan memesan makanan. Jadi kau tunggu saja " Ucap Jack lalu pergi.
Dengan ragu, aku menarik kursi di depan ku lalu duduk, kulihat Mike dan Erlon tersenyum ramah kepada ku, tapi tidak dengan Bryan. Dia malah menatap tajam kearah ku. Aku lagi- lagi tak memperdulikan pria angkuh itu.
Aku mengeluarkan ponsel ku untuk melihat berbeda berita hari ini. Tak lama aku merasa seperti diperhatikan. Aku mengabaikan nya untuk sesaat, namun tak bisa. Aku risih. Ku coba melirik untuk melihat siapa yang menatap ku, dan ternyata, Bryan. Pria itu dengan terang - terangan menatap ku. Aku merasa kesal dengan tatapan angkuh nya itu.
Ingin rasanya aku menusuk matanya dengan pisau tajam, tapi beruntunglah ia, karna logikaku masih berfungsi dengan baik."Ini untuk mu. Makan lah." Ucap Jack tiba - tiba muncul dan meletakkan makanan di hadapan ku.
"Terima kasih." ucap ku lalu memakan makanan yang ada di depan ku.
Kami berdua makan dengan tenang, sesekali Mike dan Erlon mengajak Jack dan diriku berbicara. Ternyata mereka berdua cukup asik dijadikan teman ngobrol.
Setelah makan, aku mengajak Jack untuk segera kembali ke kelas. Dan tentunya setelah mengucapkan terima kasih pada Mike dan Erlon.
Setibanya di kelas, para perempuan kelas ku melakukan kegiatan wajib mereka seperti biasa -bergosip-. Tapi kali ini lebih ramai karena ada beberapa murid dari kelas lain yang ikut bergabung. Suara mereka terdengar sangat keras, dan keadaan kelas menjadi sangat berisik. Aku sedikit terganggu tapi tak apa, masih bisa diabaikan.
"Astaga dia tampan sekali, aku tak menyangka kalau bryan akan kembali dan bersekolah di sini. Aku sudah sangat menantinya kembali." Pekik Claudia, perempuan cantik yang bisa dibilang si ratu sekolah. Tapi sayang, kelakuan dan wajah nya bertolak belakang.
Dapat ku dengar kalau mereka semua berbicara tentang Bryan Dalton. Pria angkuh yang menyebalkan itu. Ku akui dia itu memang tampan, tapi dia juga menyebalkan. Jadi aku tetap tidak suka pada nya.
"Jack.." Panggil ku pada Jack yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"Hmm?" Jack menoleh kearah ku.
"Kau tau anak baru itu? Tampaknya semua orang sudah tau tentangnya " Tanya ku
"Aahh Bryan? Dia anak pemilik Dalton Corporation yang juga pemilik sekolah ini. " Ucap Jack menjelaskan.
"Benarkah?" Tanyaku tak percaya.
"Tentu saja benar. Dulu saat smp, kami satu sekolah, dan setelah tamat kabar nya dia bersekolah di Amsterdam, dan sekarang dia kembali. Dan aku tidak tau kenapa." Tambah Jack.
Aku hanya terdiam sejenak.
"Itu kah yang membuatnya menjadi sangat angkuh?" Batin ku"Fel? " Panggil Jack seraya menepuk bahuku pelan.
Aku tersadar dari lamunan ku, dan kembali melihat Jack. "Apa kau baik - baik saja? " Tanya Jack dengan wajah kebingungan.
"Tak apa, aku baik - baik saja " ucap ku
"Baiklah kalau begitu, aku ingin ke toilet dulu." Kata Jack lalu berdiri dan pergi ke toilet.
***
Bel yang menandakan bahwa jam istirahat telah selesai berbunyi dan sekelompok perempuan yang bergosip itu telah bubar. Ma'am Carla masuk dengan berbeda buku ditangannya. Saat hendak mengeluarkan buku, tak sengaja penaku ikut keluar dan jatuh tepat dikaki meja bryan.
"Sial!" Umpatku seraya memundurkan kursi ku untuk mempermudah diriku mengambil pena itu. Saat tangan ku hendak meraih pena itu, dengan santai nya kaki Bryan menginjak pena milikku. Aku menaikkan kepala ku untuk melihat nya.
"Aku ingin pena ku, pindahkan kaki mu Bry." Kataku pelan.
"Kau menginginkannya? Ambil lah." Ucapnya lalu menendang pena itu menjauh dari mejanya.
Aku memutar bola mata ku kesal, aku berdiri perlahan. Dengan sabar, aku kembali berbicara dengan tenang.
"Aku sedang tidak dalam mood yang baik, aku tak mau bertengkar, jadi minggir aku ingin mengambil pena ku disana."
Ia memberiku jalan agar dapat lewat. Aku pun keluar, tiba - tiba....
Tbc.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Vote and comment
Hai semua..
Gimana part ini? Absurd gak sih? Kalo menurutku sih iyaa, part ini absurd banget. Heheh maaf yaa.. Tapi jgan bosan buat terus ikutin perkembangan dari TJIMB 💕💕24 - 12 - 2017
IG : @rentidwi.a
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Boy [DALTON SERIES 1] - END
Teen FictionFollow dulu sebelum baca 🧡 . . Bryan Dalton adalah nama dari seorang pemuda tampan yang tidak pernah ditolak oleh perempuan manapun. Ketampanan dan kekayaannya membuatnya selalu dipuja oleh kalangan wanita. Namun, seorang gadis yang ia temui di sek...