Chapter 6 Help ✔

4.8K 174 0
                                    

Happy reading
💖💖💖💖💖💖💖

Semoga selalu suka, dan terima kasih udah baca cerita ini.

Btw, jangan lupa vote yaa..
Komen juga Boleh nih hehehe

-----------------------------------

Sesampainya nya di apotek, aku turun membeli obat untuk mengobati sudut bibir Feli yang terluka. Setelah membeli obat untuk nya, aku kembali kemobil nya dan pergi menuju tempat yang aman untuknya malam ini.

-------------------------------

Bryan Dalton

Kurasa Apartemenku adalah tempat yang aman untuknya beristirahat. Setibanya di gedung apartemen, aku segera menuju basement untuk meletakkan mobil.

Feli tertidur, wajah nya memerah dan sudut bibir nya terluka. Tapi sungguh ia masih terlihat sangat cantik. Aku menggendong nya dengan sangat hati - hati dan berharap ia tak terbangun.

Aku berjalan menyusuri lorong menuju apartemen ku yang kosong. Aku menekan tombol password untuk membuka pintu. Aku membawa Feli ke kamar ku, dan membaringkan nya di kasur ku.

Setelah menempatkan Feli di kamar, aku segera menuju dapur untuk mengambil air. Aku kembali dengan membawa mangkuk berisi air dan handuk kecil. Aku membersihkan luka di sudut bibirnya. Dan mulai mengobati luka di sudut bibirnya. Selesai dengan itu semua, aku menyelimuti tubuh nya dengan selimut tebal.

Aku memperhatikan lekuk wajah nya, ia benar - benar cantik. Apa yang terjadi pada ku? Apa hanya karna dia cantik aku jadi melupakan rencana ku? Tidak, ini tidak boleh terjadi. Aku harus tetap menjalankan nya. Aku sudah tak percaya lagi dengan yang namanya cinta, karena cinta itu hanyalah sebuah omong kosong yang pada akhirnya akan membuat kita hancur. Sama seperti dulu.

Tanpa sadar aku tertidur dengan posisi duduk di lantai dan kepala di pinggir kasur.

.
.
.

2.45 am
Aku terbangun dari tidur ku yang kurang nyaman ini, kulihat Feli masih tertidur tapi tubuhnya berkeringat dan gelisah. Sudut matanya mengeluarkan air mata. Apa yang ada di mimpinya? Kenapa dia jadi seperti ini?

Semakin lama semakin banyak pula air mata yang keluar dari sudut matanya. Aku panik seketika ia menjadi semakin gelisah, ia mencekram seprei seperti seorang yang ketakutan.

" Feli,, Fel... Bangun lah, apa yang terjadi? Felicia!" Panggil ku berusaha membangunkan Feli dari tidurnya.

"...." Tak ada respon dari nya, ia terus saja meringgis. Aku semakin panik. Apa yang terjadi pada wanita ini?

" Feli kumohon bangun lah, kau ini kenapa?" Kata ku dengan menepuk - nepuk pelan pipi nya.

Feli terbangun. Ia langsung duduk dan menggenggam selimut. Aku tak tau apa yang terjadi. Ia menangis dan entah ada dorongan dari mana aku memeluk nya.

"Tenang lah, kau aman di sini. Aku akan menjagamu." Ucap ku sambil mengelus punggungnya.

"..." Hanya diam dan terus menangis. Ia juga tak membalas pelukan ku.

"Apa yang terjadi? Kau baik - baik saja?" Tanya ku lalu melihat wajah nya, dan menghapus air matanya. Sungguh ini di luar rencana ku. Aku tak pernah berniat untuk melakukan ini, tapi entahlah. Tubuh ku seperti bergerak tanpa di perintah.

"..." Feli masih bungkam, ia masih menangis dan aku hanya menatap matanya.

"Sudah Feli, tak apa, kau akan baik - baik saja. Tidur lah. " Ucapku lalu membaringkan tubuh nya di kasur. Saat aku hendak keluar untuk tidur di kamar tamu, Feli menahan tangan ku.

"Terima kasih untuk bantuan mu." Lirihnya.

"Tak usah di pikiran, kau tidur lah." Ucap ku lalu membenarkan kan selimut nya.

Setelah itu aku keluar untuk tidur di kamar tamu. Aku berbaring di kasur yang empuk. Aku masih memikirkan hal apa yang membuat Feli sampai menangis seperti tadi? Apa yang ada di mimpinya?

Kenapa semuanya di luar kendali ku? Tidak mungkin hanya dalam sehari semua nya berubah begitu saja. Dia memang cantik dan aku tertarik, tapi aku hanya tertarik untuk bermain dengan nya. Bukan untuk sebuah komitmen. Lagi pula aku dan Feli baru saja bertemu hari ini. Tak mungkin ada perasaan yang tumbuh di hati ku. Lagipula, aku tidak percaya dengan cinta pandangan pertama.

Aku yakin dengan perasaan ku. Aku hanya tertarik untuk bermain tidak ada hal lain yang membuatku tertarik. Aku tidak akan jatuh cinta padanya. Aku akan tetap menjalankan rencana awal. Tak akan ada yang berubah, gadis ini hanya lah mainan ku yang bisa kapan saja aku buang.


Tbc.
.
Vote and comment
Sorry for Typo


Felicia Greyson

Felicia Greyson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Beloved Boy [DALTON SERIES 1] - END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang