Chapter 20 Dress ✓

2.6K 89 0
                                    

Bryan Dalton.

Kami telah selesai makan dan sekarang sedang dalam perjalanan menuju apartemen felicia. Sungguh aku bahagia sekali hari ini.

Ku lihat feli hanya diam dan menunduk. Ada apa dengan gadis cantik ku itu?

------------

Bryan Dalton.

Aku segera menepi. "Hei.. Ada apa?" Tnya ku lalu menyentuh pundak nya dengan hati hati.

"Aku tak apa. " Jawab nya. Aku tak yakin dengan jawaban nya. Ada apa sebenarnya?

" Apa kau yakin? Kau tampak murung setelah kita makan tadi." Kata ku meyakinkan.

"Sungguh Bryan, aku tak apa. Bisa kita lanjutkan perjalanannya?" Jawab nya meyakinkan. Meskipun aku yakin ada sesuatu yang mengganjal di hati nya.

"Baiklah kalau begitu." Aku segera melajukan kembali mobil ku hingga sampai di apartemen Felicia.

🌲🌲🌲

"Terima kasih untuk hari ini, apa kau ingin mampir? " Tawarnya. Astaga ini pertama kali nya aku di tawari untuk mampir di apartemen nya. Tentu saja aku mau tidak mungkin aku menyianyiakan tawaran gadis cantik ku ini.

" Tentu, ayo!" Jawab ku antusias.

" Kau tau? Ini pertama kali kau menawarkan ku untuk mampir di apartemen mu." Ucapku jujur padanya.

"Maaf, kemarin -  kemarin kau sangat menyebalkan hingga aku marah di setiap waktu pada mu." Ucap Felicia.

"Begitukah? Apa sekarang aku masih menyebalkan? " Tanya ku. Gadis cantik ku itu hanya tersenyum. Ohh cantik nya diri mu Fel.

" Sedikit, tapi masih bisa di abaikan." Jawab nya masih dengan senyuman yang menghiasi wajah cantik nya.

"Haha maaf jika selama ini aku membuat mu kesal, bisa kita berteman dengan baik mulai sekarang?" Tanya ku yang di angguki oleh Feli sebagai jawaban. "Perlahan aku akan menjadikan mu sebagai milik ku" Lanjut ku dalam hati.

Felicia membuka pintu apartemen nya. Kami masuk dan aku langsung duduk di sofa panjang milik feli.

"Tunggu sebentar, jika haus kau bisa ambil sesuatu di dapur." Ucap nya lalu pergi ke kamarnya.

Astaga,, aku melupakan sesuatu. Ada hal yang harus ku berikan untuk nya, dan itu tertinggal di mobil. Aku segera keluar dan mengambil barang yang akan ku berikan pada Feli di mobil.

Setelah mengambil nya, aku kembali ke apartemen nya. Dengan santai aku membuka pintu apartemen Felicia, tanpa Felicia ketahui jika sebenarnya aku tau password apartemen nya.

Kalian tak perlu tau aku mengetahui nya dari mana, yang penting sekarang adalah aku bisa masuk tanpa menunggu sampai Felicia membukakan pintu untuk ku.

Aku kembali duduk di sofa panjang tadi dan meletakkan peperbag yang akan Ku berikan pada Felicia di atas meja.

Tak lama itu Feli keluar dengan hotpan biru dan peju lengan panjang berwarna putih polos. Cantik. Hanya kata itu yang aku bisa ungkap kan untuk memdeskripsi kan nya.

Feli duduk di samping ku lalu menghidupkan televisi.

"Aku haus, bisa kau ambilkan aku air?" Ucap ku yang memelas.

"Baiklah, tunggu sebentar. Aku ambilkan. " Felicia segera menuju dapur mengambil air minum untuk ku.

Aku hanya tersenyum, 'Terima kasih Tuhan, aku sangat bahagia hari ini. Ini adalah hari terbaik untuk ku. Aku menghabiskan sebagian besar waktu ku bersama gadis yang ku cintai." Ucap ku bersyukur kepada tuhan.

My Beloved Boy [DALTON SERIES 1] - END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang