Happy Reading
💖💖💖💖--------------------------------------------------
Dan pagi ini secara tiba-tiba, tak ada angin, tak ada hujan. Claudia datang marah - marah lalu mengatai bahwa felicia adalah jalang murahan yang mendekati bryan. Padahal dirinya sendiri lah yang lebih pantas di sebut jalang.
---------------------------
'AUTHOR'
Feli kembali ke kelasnya dengan kesal. Feli marah dengan semua ucapan yang di lontarkan oleh Claudia. Ia benci di rendahkan. Meskipun memang benar bahwa ia hidup dengan kemiskinan, bukan berarti Claudia itu berhak dan pantas merendahkan diri nya karna kehidupan seseorang bisa berubah.
" Kau kenapa? Kenapa wajahmu terlihat begitu kesal?" Tanya Lauren yang tiba - tiba ada didepannya.
" Aku memang sedang kesal, bahkan aku marah." Jawabnya lalu meninggalkan Lauren yang tepat di hadapan nya.
" Hei tunggu! Ada apa dengan mu? Kau marah pada siapa Feli?" Tanya Lauren sambil berteriak dan mengejar langkah Feli yang memasuki ruang kelas mereka.
Saat Lauren masuk, ia melihat Feli duduk di kursinya dengan pandangan kosong -melamun- entah apa yang di pikirkan oleh sahabat nya itu, Lauren hendak mendekati Feli dengan maksud untuk bertanya tentang hal apa yang membuatnya marah, namun ia kalah cepat dengan sesosok pria tampan yang mempesona itu. Pria itu lebih cepat mengambil tempat duduk di sebelah Feli.
Bryan. Ya pria itu lah yang lebih dulu duduk di samping Felicia, ia bertopang dagu menghadap Feli. Lauren yang melihat itu pun hanya diam dan beralih ke tempat lain. Gadis cantik itu segera mencari Jack untuk diajak mengobrol.
"Ada masalah apa? " Tanya Bryan yang hanya di abaikan oleh Felicia.
" Hei,, kenapa wajahmu seperti itu? Ada yang membully mu lagi?" Bryan kembali bertanya, namun hasilnya tetap sama. Pertanyaan nya hanya di abaikan oleh gadis cantik itu.
" Feli jawab aku, atau aku akan mencium bibir merah jambu mu itu di sini dan kita akan menjadi pusat perhatian untuk beberapa hari setelah nya." Ancam Bryan dengan seringaian yang terakhir di wajah iblis tampan nya itu.
Feli merinding mendengar ancam Bryan.'pria ini sudah gila' itu lah yang ada di pikiran nya kini. Ia memalingkan wajah nya melihat wajah tampan Bryan.
" Apa kau ini hanya bisa mengancam?" Tanya Feli kesal.
" Setidaknya dengan mengancam, aku akan mendapatkan yang aku inginkan." Jawab pria itu masih dengan seringaian di wajah nya.
" Dasar iblis." Dengus Feli
" Jadi? " Tanya Bryan seraya menaikan alisnya.
" Jadi apa?" Jawab Feli yang juga bertanya.
" Kau mau menjawab pertanyaan ku tidak? " Tanya Bryan -lagi-
" Pertanyaan? Pertanyaan mu Yang mana? " Jawab Feli yang lagi lagi kembali bertanya. Bryan meregam kesal di buat nya.
Namun dengan sabar ia menjawab pertanyaan gadis itu, "Pertanyaan ku tentang kau itu kenapa? Apa ada yang membully mu lagi? Ku minta jawab dengan jujur." Ulang Bryan dengan sabar.
Feli tampak diam sejenak sebelum menjawab pertanyaan Bryan. Sebenarnya ia tak ingin menjawab namun ancanman pria itu tampak menyeramkan. Dengan perasaan tidak ikhlas ia pun menjawab pertanyaan Bryan.
Feli menceritakan bagaimana saat Claudia datang menghampiri nya lalu menuduh dirinya dengan tuduhan yang tidak benar dan bagaimana saat Claudia menghinanya, juga bagaimana ia membela harga dirinya tadi. Tanpa sadar Feli bercerita dengan sangat antusias sehingga pria yang mendengarkan nya itu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Boy [DALTON SERIES 1] - END
Teen FictionFollow dulu sebelum baca 🧡 . . Bryan Dalton adalah nama dari seorang pemuda tampan yang tidak pernah ditolak oleh perempuan manapun. Ketampanan dan kekayaannya membuatnya selalu dipuja oleh kalangan wanita. Namun, seorang gadis yang ia temui di sek...