***********
Astaga aku benar benar sudah tak kuat menahan detak jantung ku yang semakin kencang. Kurasa ini sudah cukup, bryan harus pulang dan aku pun harus mulai untuk mencoba melupakan nya.
"bisa kah kau Lepaskan aku?" ucapku dengan suara serak.
------------------------
AUTHOR
mendengar suara Feli yang mulai berubah, Bryan segera mengambil jarak.
"Kumohon pulanglah." Ucap Feli lalu pergi meninggalkan Bryan.
Di dalam kamarnya, Feli terbaring menatap langit-langit kamarnya. Termenung memikirkan seorang pria yang belum tentu memikirkan nya juga.
"Apa aku tidak akan bersama dengan nya? Jujur, aku mengerti dengan keadaan kami yang sangat jauh berbeda, ditambah lagi dengan kondisi hatinya yang sudah dimiliki oleh orang lain, tapi, apakah tidak ada kesempatan untuk ku agar dapat bahagia bersama nya??" Tanya Feli entah pada siapa.
Feli terus merenung, mengingat setiap kata yang di ucapkan oleh Bryan pada malam itu. Tanpa sadar sebulir air mata jatuh tanpa di minta.
"Astaga,, kenapa aku malah menangis untuk pria itu? Ini sungguh sia - sia." ucapnya sambil mengusap air mata itu.
Bukan nya berhenti menetes, air mata Felicia malah semakin banyak keluar, hingga menimbulkan isak-isakan kecil yang membuat dada Feli terasa sesak.
"Sungguh aku ingin sekali merubah segalanya. Jika bisa, aku ingin sekali untuk tidak bertemu dengan Bryan. Sakit sekali rasanya hati ku saat ini." guman nya.
Setelah cukup lama menangis dalam keheningan dan kesendirian, akhirnya rasa kantuk mulai menerpa dan Felicia tertidur dengan mata yang mulai membengkak.
* * *
Felicia terbangun dari tidur nya, ia melihat ke arah jendela dan mendapati langit mulai gelap. Gadis dengan surai panjang itu segera bangkit dari posisinya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tak lama setelah itu, Felicia sudah siap dengan pakaian santai nya. Ia berniat untuk pergi ke supermarket untuk membeli beberapa kebutuhan yang sudah mulai habis.
Felicia berjalan dengan santai sambil menjinjing kantong plastik berisi bahan bahan makanan yang baru saja ia beli.
Sesampainya di apartemen, Felicia segera mengolah bahan - bahan itu menjadi makanan yang lezat. Tak lama dari Felicia selesai menata makanan, bel apartemen nya berbunyi menandakan ada seseorang yang datang. Dengan segera Feli membuka pintu dan kedua sudut bibirnya terangakat melihat kedatangan seorang pria yang ia sayang.
"Selamat malam princess. " Sapa pria itu sambil tersenyum.
"Kakak tidak bekerja?" Tanya Feli pada pria yang tak lain adalah Zach.
"Tidak, maka dari itu aku kemari dengan membawa ini untuk di nikmati bersama dengan Adik kecilku." Ucap Zach sambil melangkah masuk ke apartemen Felicia.
Felicia tersenyum lalu menutup pintu dan menyusul Zach ke dapur kecil miliknya. "Kakak sudah makan? Bagaimana jika kita makan malam bersama? Aku memasak untuk makan malam." Kata Feli sambil mengambil dua gelas di lemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Boy [DALTON SERIES 1] - END
Novela JuvenilFollow dulu sebelum baca 🧡 . . Bryan Dalton adalah nama dari seorang pemuda tampan yang tidak pernah ditolak oleh perempuan manapun. Ketampanan dan kekayaannya membuatnya selalu dipuja oleh kalangan wanita. Namun, seorang gadis yang ia temui di sek...