Dengan lembut diangkatnya Jihoon dan dibaringkannya ke atas ranjang. Jinyoung melumat bibir Jihoon lagi dan tubuhnya bergerak dengan lembut di atas Jihoon.
Jemarinya menyentuh pelan, menyentuh lembut bagian depan kemeja Jihoon, membuat Jihoon terkesiap, lalu dengan lembut tetapi cekatan, Jinyoung membuka kancing demi kancing kemeja putih Jihoon, begitu pelan gerakannya, seolah ingin menyiksa dirinya sendiri, seperti seorang lelaki yang membuka hadiahnya dengan penuh antisipasi dan kemudian mengintip dengan hati-hati.
Kulit Jihoon yang lembut terlihat sedikit demi sedikit, Jinyoung membuka seluruh kancing kemeja Jihoon dan menatap istrinya dengan penuh gairah. Jihoon begitu menggairahkan, pria manis itu kini terbaring dengan baju terbuka, menampakkan kulitnya dan begitu menggoda.
Jinyoung membantu Jihoon membuka kemejanya , kemudian sambil menciumi leher Jihoon dan menjilatnya lembut.
Napas Jihoon makin terengah ketika Jinyoung menyentuh putingnya dengan gerakan seolah tak sengaja, sehingga membuat puting itu mengeras, seakan ingin disentuh lagi. Jihoon mengerang merasakan sensasi panas yang membakarnya di dadanya.
Jinyoung masih menciumi lehernya, lalu bibir yang membara itu naik, melumat bibir Jihoon dan berbisik di sana.
"Dimana kau ingin aku menyentuhmu sayang? Katakan padaku." Suaranya menjadi serak dan sensual, logat Amerikanya tiba-tiba muncul mewarnai gairahnya yang begitu pekat.
"Jinyoung." Jihoon mengerang, lalu memejamkan mata ketika Jinyoung menunduk dan mengecup bagian atas dadanya, kemudian bibir Jinyoung lewat sambil menghembuskan napas panasnya diatas dadanya, membuat putingnya mengencang dengan kerasnya.
"Jinyoung." Suara Jihoon makin keras ketika Jinyoung mengulangi perbuatannya berkali-kali. Lelaki itu mengecupi seluruh bagian dadanya tetapi mengabaikan putingnya yang mendamba. Yang dilakukan Jinyoung hanyalah menghembuskan napasnya sambil lalu, menggodanya, menyiksa dirinya.
"Kau ingin aku menyentuhmu di situ sayang?." Jinyoung berbisik di sela-sela kecupannya. Menikmati ketika jemari Jihoon tanpa sadar menyentuh rambutnya, mencoba mengarahkan puting Jihoon ke bibirnya.
"Iya Jinyoung. Iya!." Jihoon mengerang seolah kesulitan bernapas. Putingnya begitu tegak dan panas, karena godaan-godaan Jinyoung. Dia ingin lebih , dia ingin bibir Jinyoung yang panas melumat putingnya, menghisapnya dengan lembut, dia ingin.
Dan Jinyoung melakukannya. Bibirnya dengan lembut mengatup di puting Jihoon, lalu lidahnya bergerak menggoda di dalam, begitu panas dan basah, memainkan puting Jihoon dengan usapan-usapan lembut di dalam mulutnya.
Sensasi Rasanya membuat tubuh Jihoon lemas. kedua jemarinya mencengkeram rambut Jinyoung, membuatnya acak-acakan, lelaki itu sekarang sudah menindih Jihoon sepenuhnya, tubuhnya yang tinggi besar melingkupi tubuh Jihoon, Jinyoung bertumpu pada kedua siku dan lututnya, dan menenggelamkan kepalanya di keindahan dada Jihoon yang ranum.
Lelaki itu memuja dada Jihoon, mencumbunya dengan lidahnya, dan menghisapnya putingnya perlahan, membuat Jihoon mengeluarkan erangan-erangan gelisah atas sensasi yang baru pertama kali dirasakannya.
Setelah puas. Jinyoung mengangkat kepalanya dan mengecup ujung hidung Jihoon yang terengah-engah, napas mereka berkabut oleh gairah yang pekat, Ketika Jinyoung menggeserkan tubuhnya, Jihoon merasakan kejantanan Jinyoung sudah mengeras di sana, menggesek selangkangannya, begitu keras dan siap.
Jemari Jinyoung menurunkan celana Jihoon, membantu Jihoon mengangkat tubuhnya sehingga pakaian itu akhirnya lepas hanya menyisakan dalaman, terlempar ke lantai, membuat Jihoon terbaring telanjang di bawah tubuh Jinyoung yang masih berpakaian lengkap, hanya dengan celana dalam sutra warna putih membungkus area sensitifnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/188592560-288-k278478.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero : Deepwink ✔
ContoJinyoung harus menanggung hukuman atas dosa yang telah diperbuatnya pada Jihoon di masa lalu. Dia hanya ingin menembus dosanya pada Jihoon dalam bayangan tanpa wujud. Tetapi semuanya hancur ketika hasrat yang kuat mulai merasukinya dan menjadikannya...