Double up untuk maljum 🌚....
"Kau harus mengatakan kepadaku." Lagi-lagi Woojin menghalangi jalan Daehwi di lobby apartementnya.
Daehwi menatap Woojin dengan jengkel. Beberapa hari ini Woojin sangat mengganggunya, Lelaki itu muncul di mana saja, berusaha mengorek-korek rahasia yang mungkin disembunyikan oleh Daehwi.
"Aku bisa menyuruh polisi menangkapku kalau kau terus menguntit dan menggangguku seperti ini."
"Tidak perlu sampai seperti itu." Woojin menarik napas frustrasi, "Aku hanya butuh jawaban."
"Bukankah aku sudah menjawabmu? Kau berkali-kali bertanya kenapa aku merayumu malam itu. Aku sudah menjawab mungkin karena aku sedang ingin bercinta! Titik! Itu saja jawabanku. Tetapi kau masih terus-menerus menggangguku. Sebenarnya kau ingin jawaban apa?."
"Karena jawabanmu bohong." Woojin menatap Daehwi tajam, "Katakan padaku yang sebenarnya Daehwi, atau aku akan terus mengganggumu."
"Baiklah!." Daehwi setengah menjerit, tak tahan lagi. "Aku merayumu karena Jin- maksudku Joseph yang menyuruhku. Dia ingin membuat Jihoon memergokimu sedang bercinta denganku!."
"Kenapa Mr. Joseph ingin kau melakukan itu Daehwi? Apa yang dia inginkan dari Jihoon?."
Daehwi mengerang. Woojin tidak akan berhenti mengorek informasi, dan dia tanpa sengaja telah membocorkan informasi penting kepada lelaki ini. Ya ampun. Jinyoung akan amat sangat marah kepadanya.
"Aku tidak tahu. Dia memintaku dan aku melakukan. Aku tidak bertanya apa tujuannya dan kenapa. Kalau kau memang ingin tahu, tanyakan pada Joseph sendiri." Daehwi mendelikkan matanya dan mebalikkan tubuhnya, kemudian berhenti dan menatap Woojin penuh peringatan. "Jangan menggangguku lagi Woojin. Atau aku akan melaporkanmu kepada polisi atas perbuatan tidak menyenangkan, dan aku tidak main-main." Serunya sebelum melangkah pergi, meninggalkan Woojin termenung di sana.
Dahi Woojin berkerut memikirkan jawaban Daehwi. Jantungnya berdegup kencang. Jadi benar semua dugaannya. Semua ini sudah direncanakan oleh Mr. Joseph.
Lelaki itu dari awal mungkin sudah mengincar Jihoon dan berniat menyingkirkannya, meskipun dengan cara yang licik. Woojin menggertakkan giginya. Dia telah dijebak dan dipermalukan di depan Jihoon, tanpa kesempatan untuk membela diri. Kemudian Jihoon mencampakkannya begitu saja untuk menikahi Mr. Joseph.
Woojin tidak akan tinggal diam. Dia akan membalas, ketika waktunya sudah tepat nanti.
.
.
.
"Aku ingin kau segera hamil." Jinyoung tersenyum sambil mengusap perut Jihoon. Mereka sedang berbaring di atas ranjang, bersiap untuk tidur setelah percintaan mereka yang panas dan bergelora. Tubuh mereka telanjang di balik selimut, saling memeluk erat.
Jihoon yang sudah setengah tertidur di pelukan Jinyoung langsung terjaga mendengarnya.
Hamil. Mengandung anak Jinyoung. Pikiran itu terasa begitu menyenangkan untuknya. Memiliki anak-anak dari Jinyoung, yang tampan dan eksotis dengan rambut gelap dan mata berkilauan, pasti amat sangat membahagiakan.
"Apakah kau mau mengandung anak-anakku?."
"Tentu saja Jinyoung, aku harap aku salah satu dari orang yang istimewa." Jihoon tersenyum dan mendongakkan kepalanya, menatap Jinyoung lembut, "Kau adalah suamiku. Pikirmu aku akan mengandung anak siapa kalau bukan anakmu?."
Jinyoung tertawa, tawa yang dalam dan terdengar seksi di telinga, mengalun lembut, "Kalau begitu kita harus giat mengusahakannya."
Jihoon mengangkat alisnya, "Kau melakukannya pagi, siang, sore dan malam. Kurang giat apalagi?."

KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgiven Hero : Deepwink ✔
NouvellesJinyoung harus menanggung hukuman atas dosa yang telah diperbuatnya pada Jihoon di masa lalu. Dia hanya ingin menembus dosanya pada Jihoon dalam bayangan tanpa wujud. Tetapi semuanya hancur ketika hasrat yang kuat mulai merasukinya dan menjadikannya...