Chapter 23 🍁

760 131 18
                                    

***

Perkataan Woojin itu membuat Jihoon terperanjat kaget, wajahnya memucat.

"Apa katamu?."

"Aku tidak asal bicara Jihoon, aku mempunyai bukti." Woojin mengeluarkan berkas-berkas dari tasnya.

"Kau tentu punya beberapa pertanyaan, kenapa kau bisa dengan mudahnya masuk ke perusahaan milik Jinyoung, kenapa dia dengan mudahnya menikahimu...semuanya ada alasannya. Jinyoung adalah orang yang sama, yang mobilnya menabrak mobil ayahmu hingga tewas sepuluh tahun lalu."

"Apa?!." Jihoon sebenarnya sudah bisa mencerna seluruh perkataan Woojin.

Benaknya sudah menemukan kesimpulan dari apa yang dikatakan Woojin. Tetapi hatinya berteriak, menolak untuk percaya begitu saja.

"Kau ingat kan? Orang yang menabrak ayahmu itu juga bernama Jinyoung, anak pengusaha kaya yang lolos begitu saja karena mereka mempunyai banyak uang."

Woojin memberondong Jihoon dengan semua informasi, "Jinyoung yang kau nikahi itu adalah Jinyoung yang sama, anak kaya yang mabuk dan mengebut, lalu menerobos lampu merah dan menabrak ayahmu yang tidak bersalah."

"Tidak... tidak mungkin..."

"Aku sudah menyelidikinya untukmu." Woojin membuka berkas-berkasnya dan menunjukkannya kepada Jihoon dengan bersemangat.

"Lihat artikel koran ini. Ini beberapa artikel yang aku cetak dari data history di perpustakaan nasional, artikel-artikel ini membahas tentang kecelakaan yang dialami oleh ayahmu dan Jinyoung, lihat di sini, disebutkan, 'Putra milyuner bernama Bae Jinyoung' Kau pikir ada berapa milyuner yang bernama Bae Jinyoung di negara ini? Kau harus mengerti Jihoon, semua ini adalah rencana gila Bae Jinyoung dia mungkin ingin menguasaimu ke dalam pernikahan entah dengan tujuan apa. Yang pasti, selama ini dia membohongimu."

Ingatan Jihoon melayang ke masa samar sepuluh tahun lalu. Ketika dia sedang berduka luar biasa, atas kematian ayahnya yang tidak adil, disusul oleh kematian ibunya yang sakit sejak ditinggalkan ayahnya. Jihoon sebatang kara di dunia dan merasa benci kepada lelaki bernama Jinyoung, anak orang kaya yang telah menghancurkan hidup keluarga kecilnya.

Kemudian lelaki itu datang dengan sombongnya ke rumahnya, membawa bunga. Dan Jihoon menyerangnya, dia tidak ingat masa itu, dia tidak memperhatikan wajah lelaki itu, yang diingatnya adalah dia melampiaskan seluruh kemarahan dan kebenciannya kepada lelaki yang membunuh ayahnya. Dan kemudian lelaki itu pergi. Tidak pernah muncul lagi di dalam kehidupannya. Bae Jinyoungg... suaminya?

Jantungnya berdegup dengan kencang dan tangannya mulai gemetaran. Oh Astaga.

Seharusnya dia menyadarinya. Nama mereka sama. Dan sikap Jinyoung seharusnya membuatnya curiga. Lelaki itu terburu-buru menikahinya, untuk apa? Jinyoung mengatakan mencintainya, dan sekarang Jihoon ragu. Jihoon meragukan semuanya. Karena semuanya hanyalah kebohongan.

"Jinyoung sudah mengatur semuanya Jihoon. Malam itu aku dijebak. Daehwi sendiri yang mengatakan kepadaku bahwa Jinyoung menyuruhnya membuatku mabuk dan merayuku. Dia ingin memisahkan kita berdua."

Suara Woojin terdengar muak, "Sepertinya dia memiliki obsesi terpendam untuk memilikimu. Dan rupanya dia berhasil. Karena dia berhasil menikahimu Jihoon. Tetapi aku mencari tahu dan aku menemukan rahasia ini. Kau hanya diperalat Jihoon, dan lelaki itu membohongimu."

Jihoon terpaku dengan wajah memucat. Matanya berkaca-kaca, tetapi dia berusaha untuk tetap tenang. Ditatapnya Woojin tanpa ekspresi.

"Terima kasih Woojin atas informasi yang kau berikan."

Reaksi tenang ini tentulah bukan yang diharapkan oleh Woojin. Lelaki ini mengira Jihoon akan menangis kemudian dia bisa memeluknya dan menghiburnya, membuat Jihoon jatuh ke dalam jeratnya lagi. Tetapi Jihoon begitu tenang meski wajahnya pucat pasi dan matanya berkaca-kaca.

Unforgiven Hero : Deepwink ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang