-
Bila kamu itu tidak bisa tertawa dalam suatu lelucon yang sama,lantas mengapa kamu bisa menangis dalam masalah yang sama
-Happy Reading...
Disinilah Kesya sekarang,duduk di pingir lapangan di bawah pohon besae yang menutupi dari seinar matahari.Gilang melihat Kesya menangis dia menemani gadis itu yang sendirian disana,sampai tidak sadar bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka Kenzie dia yang memperhatikan Kesya dan Gilang disana.
"Lohh nangis lagi Kes? Gabosen loh?"
Kesya tidak menjawab dia masih dalam isakannya."Kadang kita gasadar kalau orang yang kita sayang itu adalah yang paling sering buat nyakitin kita,loh tau kenapa janji itu dibuat?"
Kesya menggeleng cepat,dia memang tidak mengerti apa yang dimaksud Gilang,Gilang tersenyum karena Kesya berhenti menangis"Janji itu menurut gue diucapim supaya bisa diingakarin,kadang hati dan pikiran kita beda,pikiran kita memilih pergi dan hati kita memilih buat menetap pada satu hati"
Kesya merasa lega karena perkataan Gilang,Kesya nyaman kepada Gilang?tentu saja,tapi hanya sebatas teman,Gilang sangat baik kepadanya dan mampu membuat Kesya tersenyum.Kenzie yang melihat itu semua merasa muak dengan Gilang,mukanya merah padam sekarang,tapi dia tidak ingin menghajar Gilang karena Kesya menangis pasti karenanya tapi dia belum tau apa penyebabnya.
Kenzie mengambil benda pipi dari saku celananya dan mengirim pesan kepada seseorang.Ting!
Merasa hpnya bergetar Kesya mengambilnya,dan ternyata itu pesan dari Kenzie
Kenzie 😈
Pulamg nanti gue tunggu diparkiran!Kesya
Gak!kenzie😈
Gada penolakan!!Kesya berdecak sebal,seharusnya dia menghindar dari orang sinting seperti Kenzie itu yang selalu membuatnya marah,menangis.
Tapi Kesya tidak bisa terlalu lama marah dengannya toh dia belum meminta penjelasan dari Kenzie.***
Tringgg...
Bell pulang sekolah berbunyi,pelajaran kali ini sudah membuat Kesya pusing tujuh keliling,entah apalagi yang akan Kenzie lakukan,Kesya berjalan keluar sampai dia melihat Kenzie disana tapi dia segera mengalihkan pandangannya,dia ingin menghindar dari Kenzie dan semoga Kenzie tidak melihatnya.
Nasibnya kali ini tidak berpihak kepada Kesya,justru Kenzie malah melihatnya.
"Woii! sinii! Kamu mau ngehindar dari aku yah?aku salah apasih sampai kamu marah?"
Kesya mengangkat alisnya sebelah"Kita pake loh-gue dulu aja deh"
Kenzie bingung sampai segitunya Kesya marah kepadanya dan tidak mau pakai aku-kamu.
"Gue tau loh masih belum nyaman pakai aku-kamu,niat gue baik"
Apa yang dikatakan Kesya memang sedikit ada benarnya."Okee kalau gitu,sekarang loh ikut gue!"
"Baru aja dibolehin udah rese jadi orang"
Kesya menatap Kenzie tajam,tetapi Kenzie hanya dengan tatapan datarnya."Udah cepetan naik gue mau bawa loh ke suatu wilayah"
"Haa?!wilayah? Loh mau bunuh gue haa!?"
"Dihh,loh kembali lagi yah judesnya heran gue kenapa gue mau suka sama loh"
Kesya tidak ingin menyahuti Kenzie yang pada dasarnya itu oramg yang gaje.Cukup jauh perjalanan mereka sekitar satu jam lebih,hingga akhirnya Kenzie membawa Kesya ke sebuah danau.
Danau itu sangat bagus,hening hanya ada suara-suara hewan yang terdengar."Gimana suka?"
Kesya menoleh dan mengangguk dengan semangat,dia memang menyukai tempat ini.
"Kes,jangan kasi tau siapa-siapa yah tentang tempat ini""Kenapa?"
"Gue mau cuma loh sama gue aja yang tau"
Kesya membulatkan mulutnya ber ohh-ria dia mengerti."Darimana loh tau tempat ini?
Tanya Kesya"Ini hadiah dari papa gue,waktu gue SMP dan seoarang jadit tempat gue ngeluarin keluh kesah gue disini,setiap gue kesini rasanya damai"
Kesya melihat sorot mata itu begitu tulus,Kenzie yang suka bercanda meskipun garing,dia juga memiliki hati yang bisa dibilang lembut."Gue boleh nggak datang kesini"
"Boleh lah,tapii..."
Kenzie menggantungkan ucapannya membuat Kesya penasaran."Tapi apaan?"
"Tapi perginya sama gue,gaboleh sama orang lain"
Kesya terkekeh dan langsung mengangguk.Sekarang dia tidak butuh alasan Kenzie tentang tadi,mungkin itu karena Naura saja yang gatel jadi cewek.
Kadang cinta tidak butuh alasan bagaimana kita bisa mencintai seseorang karena tidak ada yang tau kapan cinta itu datang dan kapan cinta itu pergi,ketika kita melihat orang yang kita cintai merasa bahagia,pasti disitu pun kita akan bahagia.
Kesya ingin Tuhan selalu membuatnya bahagia selalu,walaupun dia tau bahagianya sekarang hanya sesaat,sampai dimana kebahagiaan itu hilang dengan sendirinya."Kes,ayoo ikut gue!"
Kenzie menarik tangan Kesya pergi dari pinggir danau,dan sekarang Kenzie mengajaknya pada sebuah pohon,lebih tepatnya rumah pohon."Wahh,bagus banget"
Kesya senang baru pertama kali dia melihat rumah pohon,dia hanya melihat rumah pohon di film-film.Kenzie naik ke atas rumah pohon itu,memanjat tangga kayu yang sudah tertempel dibatang pohon itu.
"Ayoo naik"
Kesya mengangguk patuh dan langsung naik ke atas.Kesya seketika terhipnotis oleh pemandangan kali ini,dia bisa melihat Danau yang cukup luas itu dari atas sini.melihat pemandangan pohon-pohon tanpa ada suara bising yang mengganggu telinga.
Kenzie senang melihat orang yang disampingnya ini tersenyum bahagia,senyuman itu yang sangat berarti baginya."Ngapain loh senyum-senyum liat gue?"
Kesya yang merasa diperhatikan langsung menoleh keara Kenzie"Judes loh gak bisa yah seharo aja dihilangin,kalau gue malu lijat pacar gue sendiri kenapa emang masalah buat loh?!"
Kesya diam,tidak menggubris pernyataan yang Kenzie ucapkan tadi,mungkin sekarang wajahnya sudah merah padam menahan malu."Hallah gitu aja baper loh hahaha"
Kenzie tertaea melijat tingkah Kesya."Resee loh!"
Hari makin gelap,disini dua insan masih bercerita,bersenda gurau seakan tidak ada masalah diantara keduanya.
Maaf masih ada TYPO
Hallo dunia Orange🍁Jangan lupa tambahkan ke reading list atau perpustakaan kalian,jadi kalian tau kalau Only One lagi up
💛💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Only One [END] (REVISI❗️)
Teen FictionKita bagai air dan minyak, gak akan bisa nyatu Terkadang bukan perbedaan yang memisahkan namun dari persamaan kita juga dapat menimbulkan perpecahan karena keegoisan masing-masing yang dapat membuat kita bersiteru yang berujung perselisihan. Tidak...